17

4.5K 158 18
                                    

Gatau pen up mwehe

Sayang banyak-banyakk

»»——⍟——««

Azka melengkuh mematikan alarm yang berdering dari ponselnya. Dengan malas laki-laki itu membuka matanya, ia baru bisa tidur pukul 4 tadi pagi. Itupun tidur di atas sofa yang berada tepat di depan kamar yang digunakan Kayla semalam.

Teringat sesuatu, Azka tergesa-gesa menerobos masuk ke dalam kamar. Ternyata sudah tidak dikunci.

"Kayla?" Panggil Azka, kasur ranjang sudah tertata rapi. Berarti gadis itu sudah pergi?

Azka melirik jam dinding yang tergantung di tembok. Matanya membelalak lebar melihat jarum pendek menunjuk angka 8.

Ia terlambat sekolah! Gawatt. Ia segera menyambar handuk yang tergeletak di atas kursi. Diyakini ini handuk bekas Kayla yang belum dijemur. Memasuki kamar mandi dengan kilat.

***

Shasya kelimpungan menghibur Kayla, gadis itu sekarang lebih suka murung daripada cerewetan seperti dulu, sebelum nikah?

"Kay, lo kenapa si?"

Kayla menghela nafas panjang, jujur pikirannya penuh memikirkan Azka yang sampai detik ini belum juga menampakkan batang hidungnya. Sudah pukul 9 istirahat pertama, tapi Azka belum juga datang mengganggu dirinya seperti hari-hari biasanya. Kayla cemas, ia menunggu di kursi sambil memakan jajanan yang dibeli di kantin.

Sudahkah Azka bangun? Tadi sebelum berangkat sekolah Azka terlihat pucat, posisi tidurnya juga tidak nyaman sepertinya. Kayla semakin mengkhawatirkan suaminya itu.

Kayla menggigit jari telunjuk, berpikir. "Ck, salah gue!" kemudian gadis itu buru-buru pergi.

"Eh lo mau kemana cugg!" Shasya berlari menyusul.

Pandangan Kayla menyapu seluruh bangunan sekolah yang dapat ditangkap indra penglihatannya. Ia melihat 3 cowo sedang berdiri di bawah teriknya sinar matahari tepat di tengah lapangan upacara dan juga seorang guru botak sedang menceramahi.

Kayla menghampiri, menjaga jarak sedikit menjauh. Tapi tak ayal juga pandangan Kayla dan juga Azka bertemu. Kayla berhenti di bawah pohon besar. Memperhatikan dari jauh.

Angga menyenggol Azka. Daritadi ditatap pak plontos loh, emang ga kerasa? Pasalnya Pak Plontos langsung diem cep ketika memperhatikan Azka. Ini lebih mengerikan dari apapun!

Rayhan disampingnya hanya diam menatap lurus rumput yang diterpa sinar matahari. Apa yang dipikirkan cowo itu? Hanya Angga yang sadar akan perubahan suhu disini? Eh maksudnya situasi.

Jangan ditanya mengapa hanya mereka bertiga. Kevin sudah dulu masuk, tidak terlambat seperti mereka-mereka ini. Mengingat laki-laki itu termasuk goodboy. Ah sudahlah badboy lebih menarik. Pikir Angga.

Mereka terlambat juga gara-gara Azka. Mereka diminta menunggu cowo itu di depan perempatan jalan sekolah. Dengan ancaman bogeman, Rayhan dan juga Angga menunduk mengikuti.

"AZKA!" lama memerhatikan Azka, guru botak itu berteriak. Rayhan jadi tersentak.

Azka kembali menatap Pak Plontos. Ia baru bernafas lega saat mengetahui Kayla mengkhawatirkan dirinya, tuh buktinya Kayla rela berpanas-panasan hanya ingin melihat dirinya. Benarkan?

AZKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang