27

4.7K 113 62
                                    

Maaf ya baru ada waktu buat update

»»--⍟--««

Azka mematikan putung rokoknya, meminum alkohol yang tersedia di atas meja, dia sekarang tidak berada di bar atau club ia sekarang berada di basecamp anak-anak Vangster. Sudah lama sejak ia menikah ia tidak pernah disini lagi untuk menghabiskan malam. 

"Udah Ka!" Rayhan memekik mengambil sebotol wine yang hampir habis itu.

Lihatlah laki-laki itu sekarang sudah terpengaruh alkohol. Sayup matanya mulai meredup.

"Gue benci lo Vin!" Jari telunjuk Azka terangkat tepat di depan wajah Kevin yang berada di depannya, hanya terhalang oleh meja.

"Apa-apaan lo!" Kevin segera saja menyingkap jari telunjuk itu. 

Dengan setengah sadar, Azka mulai berjalan lunglai mendekati Kevin, mengambil kerah sang ketua basket SMA Tunas Bangsa itu. "JAUHI KAYLA!" Azka berteriak tepat di depan wajah laki-laki itu.

"Emang kenapa?" 

"Gue ga suka berbagi  apapun yang sudah menjadi milik gue!"

"Lo siapa? Suaminya? Baru pacarkan?" Satu sudut bibir Kevin terangkat naik.

Bugh!

Dan terjadilah adegan baku hantam. 

"Ngga! Woi! Telfon Kayla minta jemput Azka!" Rayhan menengahi agar tidak terjadi perkelahian.

"ANGGA WOI AJG!" Teriak Rayhan ketika tidak mendapati respon, anak-anak lain sudah berhamburan membantunya karena panik tapi cowo yang duduk di pojok malah fokus dengan ponselnya seakan tak terjadi apapun disini.

"Gue omongin Bunda lo kalo kerjaan lo nonton bok*p" ancaman Stev ini berhasil membuat Angga terkaget kemudian sadar. "Lo pada ngapain?" tanyanya pada yang lain. Terbagi menjadi dua kubu, yang satu memegangi Azka yang mabuk(?) dan yang satu lagi menenangkan Kevin. Jelas Angga kebingungan, jadi ia harus membantu siapa sekarang?

"Telfon Kayla cepet!" Rayhan kembali berteriak.

"Iya iya."

***

10.00 pm

Selesai belajar Kayla langsung duduk di kasur siap-siap tidur. Tapi ia tiba-tiba teringat Azka. Dia sudah makan apa belum. Dia sekarang sedang apa. 

Masa bodo dengan semua itu, Kayla langsung mengambrukkan tubuhnya ke atas kasur. Menatap sebentar ponselnya berharap ada notifikasi dari Azka. Tidak ada. Kemudian Kayla mulai mencoba untuk tidur.

11.00 pm

Ponsel berdering berkali-kali mengganggu tidur Kayla. "Ah!" Ia mendesah kesal, mengambil handphone nya yang berada di atas nakas dengan mata yang tertutup.

"Kay, lo ke rumah kosong deket perumahan permata bunga, Azka mabuk berat-"

"Iya gue kesana!" Entah kerasukan apa tapi Kayla langsung kembali fresh. Ia menyambar jaket dan juga kunci mobil yang berada di atas meja. Perumahan permata bunga tak begitu jauh dari sini, mungkin tidak masalah jika ia kesana malam-malam begini.

Mengendap-endap keluar rumah. Ia tak mungkin membangunkan Mama dan juga Papanya untuk kasus seperti ini. 

Sampai di mobil, Kayla langsung menancap gas keluar dari kompleks perumahannya. Dengan perasaan cemas gadis itu tetap fokus menyetir.

Sampai, ternyata Rayhan sudah menunggu di depan rumah, anak-anak lain menyaksikannya di depan rumah yang mereka gunakan.

Rayhan mebopoh Azka masuk ke dalam mobil. "Biar gue yang nyetir lo pegangin aja nih suami lo." Rayhan dan juga Kayla bertukar posisi. 

AZKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang