{Bus}
"Pah, Raya boleh pergi gak ke Artapura? Sekolah ngadain acara perpisahan." Izin Raya pada pria paruh baya didepannya.
"Boleh,asalkan bang Aswan juga ikut." jawab Pak Fatur sembari menyesap kopi.
"Lho, kok gitu sih pah? Raya udah gede,gak usah ditemenin lagi." Rengek Raya.
"Lagi pula kalo bang Aswan ikut,siapa yang nemenin Mama?" Lanjutnya."Ikut ditemenin bang Aswan atau nggak sama sekali."
Flashback Off
• • •
"Oh jadi Raya harus ditemenin sama Bang Aswan? Beneran?" tanya Azila sumringah kepada Raya. Matanya berkaca-kaca.
"Ya beneran lah Zilaaa," Raya mendelikkan matanya."Yess! Yaudah Azila juga mau ikut kalian."
"Yeuuu, giliran ada bang Aswan aja baru lo ikut." Ucap Anara meletakkan mangkok mie ayamnya dimeja.
"Tau noh, bucinnya bang Aswan." Kali ini Kierra ikut berbicara,dengan wajah yang mengejek kearah Azila."Ih kalian kok sewot gitu sih, apa jangan-jangan kalian suka lagi sama bang Aswan? Iyakan?" Tunjuk Azila pada kelima temannya. Matanya menelisik teman-temannya dengan tajam.
"Mana ada,gue mah udah ada gebetan." Jawab Kierra si cewek yang cintanya bertepuk sebelah Tangan.
"Biasa aja kali tu mata." Lanjut Anara.
"Udah udah guys,jadi besok kita ketemu dilapangan ya, jam delapan pagi! gak boleh ada yang telat!." ucap Shakina yang diangguki semuanya.
• • •
"Khanaa, bantuin Azila dong..koper Azila berat." rengek Azila yang menyeret-nyeret koper besarnya menuju lapangan.
Khana yang merasa dipanggil pun menoleh acuh. Khana lalu memasang earphone ditelinganya dan berjalan ke arah bus.
Azila yg melihat itu hanya mendengus kesal teman kulkasnya memang tidak pernah pedu-"E-eh kak, koper Azila mau dibawa kemana?" Tanya Azila yg heran melihat cowok tiba-tiba mengangkat kopernya.
"Temen lo yg suruh." jawabnya acuh lalu mengangkat koper berat itu menuju bus.
Azila mengedarkan pandangannya kepada Khana yang sedang mengemut permen.
Khana yg merasa ditatap pun menoleh dan tersenyum.Ahh Khana memang tidak bisa ditebak, Ia selalu peduli pada temannya. Namun, gengsinya lebih besar.
"Ish,si Raya kemana sih lama amat deh." Anara mondar-mandir didepan bus menunggu seseorang. Begitu juga dengan Azila,Shakina,Kierra,dan Khana. Mereka belum masuk ke dalam bus.
"Nah ituu Raya!" Pekik girang Azila menunjuk 3 orang diseberang sana.
"Eh? Mamahnya Raya kenapa?" Tanya Kierra heran melihat dari kejauhan Mamah Raya menangis-nangis dan mencekal tangan Raya.
"Mah udah mah, Raya pergi cuma seminggu kok, ada bang Aswan juga." Bujuk Raya kepada Mama tercintanya.
Mama Raya terkena gangguan Mental sejak dua tahun yg lalu, Tetapi Papahnya masih tetap setia dan sabar dalam mengurus Mamanya. Itulah mengapa Raya sangat menyayangi Papanya."Sudah Mama bilang nak...Jangan pergi kesana." lirih Yuna bersikeras agar anak-anaknya tidak pergi.
"Mah ayo kita pulang, Mamah kan harus minum obat." Kata Pak Fatur sembari mendorong kursi roda dan mulai menjauhi tempat Raya.
Yuna menangis dan melambai-lambaikan tangan pada putrinya. Raya yg melihat itu hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya juga.Raya berbalik dan menghampiri teman-temannya yg sedang menunggunya didepan bus.
"Sorry ya, gue lama." Ucap Raya sembari menetralkan nafasnya.
"Mama lo kenapa Ray? Gak biasanya kayak gitu." Tanya Shaki kepada Raya."Udalah yok kita naik, mumpung sopirnya masih diluar." Putus Anara lalu ia menaiki bus diikuti yg lain.
Raya duduk bersebelahan dengan Khana, disisi kursinya terdapat Azila yg duduk bersama Anara. Lalu Shaki dan Kierra duduk bersebelahan didepan.
Sopirpun naik dibelakangnya diikuti oleh Pak Fahmi selaku guru Olahraga, bu Arini guru Ipa dan terakhir Mrs.Sekar guru Pengawas cerewet dan galak.
Sopir pun duduk dikursinya dan mulai melajukan Bus."Perhatian anak-anak, Nanti ketika sampe disana, jangan ada yang berpencar oke? Jika ingin pergi ke suatu tempat harus izin terlebih dahulu!" Peringat Pak Fahmi sebelum duduk dikursi depan.
"Baik Pak!" serentak siswi menjawab dengan semangat, kini Bus melaju dan sangat berisik sorak sorai dari para Siswi.
"Zil,lo bawa apaan sih berat amat koper lo kek bawa batu." Tanya Anara yg memegang koper Azila dibawah dengan penasaran.
"Azila cuma bawa buku,baju tidur, sikat gigi,Boneka pororo sama beruang, bantal, termos, guling, jepit rambut, Body lotion terus sama Make up." Jawab panjang lebar Azila yg membuat Anara super greget.
"Banyak amat,lo mau pindahan Zil?" Tanya Anara lagi.
"Ih kok Anara banyak tanya sih,berisik tau gak?!" Azila memutar bola matanya lalu memeluk boneka Pororo kesayangannya itu.
"Idih."Sedangkan Kierra dan Shakina sedang sibuk mengabsen tiap Siswi yg sudah hadir dan masuk kedalam Bus.
"Oh iya yg gak ikut itu si Rena,katanya lagi demam." Ucap Kierra lalu melanjutkan menghitung penghuni bus.
"Oh bentar gue catet." Balas Shakina. Dia mengeluarkan pulpen dan mulai mencatat."23, 24, 25, 26, dan. . . Selesai!" Seru Kierra tampak girang menghitung penghuni bus Siswi Pancadarma.
"Genap ya jadinya" ucap Shakina dan dibalas Anggukan oleh Kierra.1 jam berlalu, Suasana bus tampak mulai tenang sekarang. Sebagian siswi ada yg terlelap termasuk Azila dengan memeluk boneka pinguinnya alias Pororo, kemudian sebagiannya ada yang bermain Handphone. Namun tiba-tiba...
Bughhh Ckiiitttttt
Raya yang sedang memejamkan mata tiba-tiba terlonjak kaget dan berpegangan pada kursinya. Khana disebelahnya pun ikut kaget lalu memegang kedua gagang kursi.
Sedangkan Azila yg tengah tertidur dan bermimpi ia juga terlonjak dan sontak membuka mata."Nara ini kenapa?!" Tanya Azila panik.
Kini keadaan bus mulai kacau dan panik menghampiri semuanya.
"Tenang anak-anak, tetap berada dikursi dan berpegangan yg erat supaya tidak terjatuh! Jangan panik!" Seru pak Fahmi yg merasakan panik juga namun ia sembunyikan agar tidak membuat siswa cemas.
Sopir bus lantas berdiri dari kursinya dan keluar untuk mengecek apa yang salah pada busnya. Tepat didalam bus Shakina yg cemas hanya bisa mengigiti bibirnya..
Ia..tahu sesuatu tentang tempat yang menjadi Injakan mereka saat ini.
Tiba-tiba...
DUGHH DUGHHH DUGHHHH
"Jangan-jangan itu.."
•
•
•#IndonesiaMembaca
Cmiiw
SalamSayang
Dara Selvia_
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAPURA
Mystery / ThrillerSinopsis : Liburan yang seharusnya menyenangkan menjadi sebuah ancaman bagi mereka semua. Perlahan, satu persatu misteri terkuak disetiap orang. "Ternyata... kalian semua pake topeng ya?" - Raya - Kala itu diakhir tahun, SMA Pancadarma mengadakan L...