5.Tidak Beres

9 12 14
                                    

{Tidak Beres}

Khana masuk ke dalam dan melihat kamar Asrama itu sudah rapi. Dia berbaring dibawah dan memejamkan mata. Terlihat Anara menengok ke arahnya.

"Kenapa lo?"

"Gak" jawaban singkat membuat Anara berdecak kemudian dia kembali memainkan Ponselnya. Dia pikir jam segini akan diadakan pesta malam, ternyata tidak. Karna perjalanan yang lama dibus tadi membuat semua siswanya kecapek-an.

Ceklekk. . .

Anara yang sedang fokus pada ponselnya mengalihkan pandangan. Datanglah dua sosok pria tamvan dan satu babu dari balik pintu. Khana yg merasa ada seseorang lalu membuka mata dan melihat mereka berdua masuk.

"Kalian bisa simpen baju dan peralatannya dilemari. Lemarinya udah dibersihin kok" ucap Anara diangguki Rangga. Alam menyimpan tas nya didekat kasur.

"Nama kalian itu Rangga Saputra sama Alam Avrio?" Tanya Anara memastikan. Bisa saja bukan, mereka salah Kamar. Kenapa bisa dua tampan ini mengunjungi kamar mereka? Anara tak habis pikir. Namun, tak dipungkiri dia juga senang.

"Ih neng, kok Aa' gak disapa sih?" ucap seorang Pria gagah kelakuan helokiti yaitu Mohan. Anara tersenyum kikuk dan mengusap sikunya. Anara memang sudah tahu Mohan sejak dibus tadi. Dia adalah satu-satunya laki-laki yg paling heboh ketika dalam perjalanan.

"Iya, gue Rangga, ini Alam dan ini babu gue Mohan" ucap Rangga memperkenalkan diri. Mohan melontarkan tatapan tajamnya pada Rangga. Anara terkekeh. Setelah saling kenal dan mengobrol tentunya hanya Rangga dan Mohan yang agak Cair dan nyaman diajak mengobrol. Anara pamit izin ke Kamar Raya dan Shaki.

"Gue bisa sendiri kok, lagipula kamar asrama Raya sama Shaki gak jauh"

"Hm yaudah terserah lo" ucap Khana. Dia memejamkan mata lagi. Ada secuil perasaan cemas dihatinya.

Pria yang bikin rusuh tadi... gak akan ngikutin gue kan?...

Anara sudah keluar beberapa menit yg lalu. Tersisa Rangga, Alam dan Mohan. Sedari tadi Mohan terus saja berceloteh ria. Khana benar-benar malas mencari topik. Dia malah asik memejamkan mata.
Alam mengambil handuk berniat mandi. Sedari tadi Alam memang diam saja. Tatapan dinginnya itu membuat Khana ingin mencolok matanya. Khana tidak mempunyai kaca. Huh!

Khana membuka mata dan menatap malas pada Rangga yg sedang memainkan ponsel sambil berbaring dikasur.
Alam membuka bajunya dan menampilkan perut..Ekhm! Khana menutup matanya. Bukan karna sok alim atau sok polos. Dia hanya melakukan apa yang harus dilakukan ketika Pria membuka baju seperti dinovel-novel yg dia baca. Perlahan Khana membuka mata.

"Ngapain lo buka baju disitu?"

"Mandi" jawab Alam singkat lalu membawa handuk dan pergi ke kamar mandi yg berada didekat jendela.

"Aduh neng Khana yg geulis, udah deh jangan bicara sama Kaktus itu. Dia tuh hobinya ngacangin Aa' Mohan" sahut Mohan dramatis sembari mengusap kedua matanya. Khana mendelik dan menatap malas Mohan. Mohan yg ditatap seperti itu hanya nyengir gaje.

Mata Khana mulai memberat. Dia membenarkan posisi berbaringnya menjadi tidur dikasur. Serasa dunia sudah menjadi miliknya.

• • •

Anara berjalan dilorong asrama. Dia ingin ke kamar Raya dan Shakina membawa charger. Lorong itu tidak panjang tapi mampu membuat Anara merinding.
Kamar Raya berada paling ujung itu membuat Anara makin menyeruak takut.

Lampu remang-remang dilorong berkedip-kedip. Kini Anara memang sudah sepenuhnya takut dan sedikit mempercepat langkahnya. Ketika sampai di kamar Raya dia menggedor pintu. Raya dan Shakina yang tengah beristirahat pun kaget. Sama halnya dengan Aksa dan Deon. Raya membuka pun membuka gagang pintu.

ARTAPURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang