13.Hilangnya Fiza

2 3 0
                                    

{Hilangnya Fiza}

"Lo tau gak Fiza ada dimana?" Tanya Karla memandang Regan tepat pada netranya. Regan merubah wajahnya menjadi serius.

"Maksud lo? jadi kakak gue gak sama lo gitu?" tanya balik Regan. Dibalas anggukan lesu dari Karla. Aksa yg tidak sengaja lewat didepan kamar Regan menjadi heran ketika tangannya dicekal oleh Karla.

"Ada apa?"

"Anterin gue nyari Fiza" ucap Karla. Aksa melotot. Memangnya Fiza kemana? bisiknya dalam hati.

"Lo serius? Udah lo cari belum dibawah atau gak dikamar mandi" Regan masih berusaha terlihat santay walau didalam hatinya dia cemas. Karla mengangguk lesu.

"Gue udah cari dia dikamar mandi sama dibawah, dia orangnya penakut gak mungkin bukan? Kalo dia pergi ke bawah sendirian?"

Kierra yg mendengar percakapan mereka bingung harus bagaimana. Pasalnya, dia adalah orang yg terakhir kali bertemu dengan Fiza. Dia masih rebahan dikasur sembari memainkan ponsel, pura-pura tidak mendengar.

"AKSAAA!!!" Teriak seseorang. Aksa menoleh dan matanya menangkap sosok Raya yg berlari ke arahnya dengan nafas terengah.

"Shaki pingsan Sa!" ucap Raya

"Ha? Kok bisa?"

"Udah lo ikut gue dulu, bantuin gue gendong dia" ucap Raya. Aksa mengangguk, ketika dia akan berjalan tangannya dicekal lagi oleh Karla.

"Raya! Bisa gak sih lo jangan dulu ngerepotin Aksa? Dia tadinya mau nyari Fiza sama gue!!" ucap Karla dengan intonasi yg agak meninggi. Raya mengerling.

"Lo bisa kan nyari bareng Regan? Jadi, Aksa gue pinjem dulu" Raya menarik tangan Aksa. Aksa bingung harus bersikap seperti apa. Karla tak ingin kalah, dia juga menarik tangan kiri Aksa.

"Pokoknya Aksa sama gue!"

"Lepasin tangan lo, dari tangannya Aksa! Gue cuman pinjem dia sebentar" sarkas Raya menunjuk tangan Karla yg masih bertengger ditangan Aksa.

Kierra keluar, dia melepas earphone nya.
"Gue ikut lo Ray, kita cari bantuan sama Mohan aja" ucapnya kemudian menarik tangan Raya.

Karla merasa menang kali ini. Dia menatap Aksa yg menghela nafas.
"Bro, kalau lo capek mending lo istirahat aja" ucap Regan yg sedari tadi diam menyaksikan perdebatan mereka.

Regan sialan! Gagal kan gue berduaan sama Aksa!

"Huh, iya gue mau istirahat dulu. Sorry ya gue gak ikut nyari Fiza" ucap Aksa diangguki oleh Regan. Aksa kemudian berjalan menjauhi mereka. Tadinya dia akan istirahat, namun dia urungkan dan memilih untuk menemui Raya.

Karla mendengus dan menghentak-hentakkan kakinya. Dia pergi begitu saja.

"Kar, Kar tungguin gue!" Regan berlari dan menyusul Karla yg sudah menjauh. Kalian tahu? Regan menyukai Karla sejak jauh-jauh hari ketika mereka bertemu.

•  •  •

"Nar percaya deh sama gue, tadi gue liat ada cowok diluar! Dia natap ke arah jendela kamar lo!" ucap Shakina panik. Anara meneguk ludah, dia pikir apakah itu mantannya yg sekarang sedang mengincar nyawa?

"Sebenernya. . ." Anara menggantungkan kalimatnya. Kemudian dipintu datanglah Arik, Reno, Deon dan Aksa. Mereka serempak menoleh. Anara meneguk ludah gugup, dia tidak jadi untuk menceritakannya.

"Sebenernya apa Ra?" tanya Kierra. Anara menggeleng cepat, dia tidak ingin mantannya curiga dan berakhir menargetkannya menjadi korban kesadisannya.

"Lo udah mendingan?" tanya Deon kemudian menghampiri Shakina diranjangnya. Dia mengecek dahi Shakina.

"Udah" balas Shakina singkat sembari memegang gelas berisi teh hangat. Deon dan Shakina pernah menjalin hubungan. Namun, Deon tiba-tiba memutuskan hubungannya dan pergi meninggalkannya tanpa alasan yg jelas. Menimbulkan kenangan manis yang pahit. Sejak saat itu Shakina memilih untuk tidak berhubungan dengannya lagi.

ARTAPURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang