{TERANCAM}
"Aswan tungguin Zilaa" panggil Zila sembari terseok-seok menghampiri Aswan didepan. Aswan menoleh ke belakang.
"Kenapa?"
"Ini buat Aswan" ucap Azila menyodorkan boneka Mickey Mouse imut. Aswan sudah memberitahu Azila untuknya memanggilnya dengan nama saja dan tidak boleh memakai embel-embel 'bang'.
Aswan mengambil boneka itu lalu tersenyum. "Makasih," ucapnya Tulus.
Senyuman terbit dibibir Azila. Dia senang boneka itu bisa sampai ditangan Aswan.
"Jaga bonekanya baik-baik ya," pesan Azila."Iya" Aswan tersenyum memandang boneka itu. Dia teringat sesuatu, dulu ketika dia masih kecil Bundanya selalu membelikan Raya boneka dan dia dibelikan mainan robot. Terkadang Aswan kecil juga ingin memainkan boneka dan selalu berebut boneka bersama Raya. Ibunya lalu memberinya boneka Mickey mouse agar tidak menganggu boneka milik Raya.
Namun, ketika dia beranjak dewasa dan pindah rumah Boneka itu hilang. Hingga kini dia tahu seberapa pentingnya boneka itu baginya."Gue duluan ya, mau ngurusin anak-anak yg lain"
"Ah iya hehe" balas Azila. Setelah itu Aswan pergi dari sana menghampiri teman-temannya yg sudah berganti baju.
• • •
"Dari mana aje lu bertiga heh? Dari tadi gak nongol-nongol, pasti abis pada ngebucin" ujar Mohan menatap Reno, Arik dan Aswan bergantian. Aswan terkekeh.
"Yaiyalah, emangnya elo, cinta bertepuk sebelah tangan aja bangga" ucapnya.
"Kamu ngomong tuh dijaga ya, mau saya gampar hah make dollar?!" ucap Mohan memelototi Aswan. Aswan dan Arik tertawa.
"Mohan kalo ngambek serem, kayak janda" celetuk Deon. Mohan melotot lagi dan hendak berbicara.
"Lo pada liat gak? Disana ada orang-orang yg lagi merhatiin Karla sama temen-temennya?" tanya Alam memandang ke arah dimana Karla, Ciara, Fiza, Aruna dan Tamara. Semua atensi beralih kepada apa yang Alam tujukan.
Aksa memajukan langkahnya agar bisa melihat apa yg Alam maksud. Aksa mengerutkan dahi, memang benar disana terdapat segerombol orang seperti sedang mengintip ke arah Karla dan temannya yg sedang terduduk dan bercanda.
"Pasti ada apa-apa" ujar Rangga. Dia juga heran, tadi saat dia sedang asik-asik berenang matanya menangkap sosok orang-orang aneh dengan sorot matanya yg kosong menatap ke arah Khana. Khana tidak melihat karena saat itu sedang mencuci wajahnya diair.
"Jangan bilang ini ke siapa-siapa, jangan buat mereka semua cemas" sahut orang dibelakang yaitu Regan. Semuanya mengangguk.
"Cabut" lanjut Regan diangguki yg lain. Aksa, Rangga, Aswan, Arik, Reno, Mohan dan Alam mengambil tasnya masing-masing dan bersiap kumpul untuk pulang ke asrama.Rangga berdiri sambil memainkan ponsel ditangannya. Dia sedang video call bersama bundanya. Bunda Rangga terlihat senang sekali melihat anaknya baik-baik saja tanpa dirinya.
"Bun disini tuh dingin, mana Rangga gak bawa jaket lagi" keluhnya sembari memegang kedua siku.
"Kan ada ceweknya atuh, kamu suruh dia peluk biar gak dingin lagi" ucap Bundanya tertawa kecil disana.
"Cewek apa sih Bun," ucap Rangga malas. Kalau sudah membahas perempuan dengan Bunda pasti akan lama dan tidak akan kelar-kelar.
Dari ponselnya terlihat adiknya yg berumur 10 tahun bernama Atlan. Atlan menyapa Rangga dengan wajah sumringah."Baik-baik lo dek, jangan nyusahin bunda disana" ucap Rangga.
"Iya, abang juga kalo nanti pulang jangan lupa bawa ceweknya ya!" balas Atlan disana dengan kekehan diakhir kalimatnya.
Rangga mendengus. Anak sama bunda sama aja pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAPURA
Mystery / ThrillerSinopsis : Liburan yang seharusnya menyenangkan menjadi sebuah ancaman bagi mereka semua. Perlahan, satu persatu misteri terkuak disetiap orang. "Ternyata... kalian semua pake topeng ya?" - Raya - Kala itu diakhir tahun, SMA Pancadarma mengadakan L...