{Tatapan Kosong}
"PERGI LO!" usir Aswan sembari mendekap erat tubuh kecil Ciara. Aksa, dan Regan terjatuh dan meringis pelan.
Bu Arini masih saja membaca do'a sehingga Azila menggeliat seperti cacing kepanasan. Dia menggeram ke arah Ciara dan bu Arini secara bergantian.
"Menyesal lah kalian!" ucap Azila lalu ambruk ke tanah. Aswan menghela nafas dan mengelus surai indah milik Ciara.
Bu Arini membuka matanya. Untung saja dia adalah seorang guru sekolah sekaligus guru mengaji. Sudah seringkali bu Arini menangani orang yang kerasukan ditempatnya.
Pak Fahmi menghampiri Azila yg terbaring ditanah. Tanpa pikir panjang mengangkat tubuh Azila yg lemas.Khana membantu Raya berjalan, Anara membantu Shakina berjalan juga. Kierra menatap Karla yg masih terbaring dengan mata terpejam. Sedangkan Fiza sudah mulai membuka mata.
"Mau gue bantu gak?" tanya Deon menatap ke arah Kierra. Dia menggeleng pelan.
"Gak usah, biar gue aja"
"Yaudah gue titip Fiza ya, daahhhhh" ucap Deon kemudian berjalan menjauhi tempat mereka.
"Gue bantu lo jalan ya?" Tawar Kierra ketika melihat Fiza yg berdiri sendiri dengan memegang kepalanya. Karla digendong oleh Aksa ke dalam Bus. Iya, sebelum pak Fahmi dan bu Arini datang, Mereka sudah menelfon supir bus untuk menjemput mereka.
Ketika Fiza akan berjalan dia memegangi kepalanya. Kepalanya amat pusing karena benturan yg disebabkan oleh Azila. Kierra memegangi tangan Fiza namun Fiza tepis.
"Gak usah sok baik lo!" sarkasnya menatap tajam.
"Tapi kepala lo-"
"Lo jangan sok jadi pahlawan" ucapnya memotong perkataan Kierra.
Kierra menghela nafas.
"Oke, gue pergi duluan" ucap Kierra lalu pergi karena dia tidak ingin menambah masalah sekarang.• • •
Kini sudah pukul 16.23 Mereka benar-benar menghabiskan tenaga ditempat ini. Semua penghuni bus bersender ke kursi mereka masing-masing. Bus belum berjalan karena sebagian siswa masih berada diluar untuk berganti pakaian.
"Udah mendingan?" Tanya Aksa kepada Raya. Raya mengangguk dan membuka tutup botol lalu menenggak setengah air didalamnya.
Kierra masuk ke dalam bus. Dibus Raya duduk bersama Aksa, Khana duduk bersama Alam. Shakina duduk bersama Anara,ditengahnya ada Azila yg masih pingsan. Dia melihat ke sekitar mencari tempat duduk yg masih kosong. Dia pikir tidak baik menganggu orang yang bermesraan seperti Raya dan Aksa lalu Khana dan Alam. Padahal Alam dan Khana hanya berdiam-diam saja dari tadi.
Tempat duduk Regan menjadi tempat duduknya. Dia duduk disebelah Regan dengan santai. Regan yg merasa risih berdekatan dengan Kierra. Sedangkan Kierra bersikap acuh, lagipula dia sudah melupakan kejadian pagi itu.
"Lo ngapain duduk disini?" tanya Regan menatap sinis kepada Kierra.
Kierra menghela nafas jengah " Suka-suka gue dong, lagipula Bus ini kan bukan punya lo!" balas Kierra santai.
"Gue gak mau deket sama cewek cempreng kayak lo!"
"Apa lo bilang? Dari pada elo kayak caplang, udah gue bilang suara gue itu gak cempreng" bantah Kierra menatap geram ke arah Regan. Dia memang emosi ketika dirinya dipanggil seperti itu.
Regan menyungginggkan bibirnya
"Suara lo emang cempreng" ucapnya santai lalu memasangkan earphone ditelinganya.Mohan yg baru masuk ke dalam bus menunjuk Khana dan Alam.
"Lho Lho, sejak kapan neneng Khana deket sama si kaktus hidup ini?" Tanya Mohan menunjuk Alam. Alam hanya mengangkat bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTAPURA
Mystery / ThrillerSinopsis : Liburan yang seharusnya menyenangkan menjadi sebuah ancaman bagi mereka semua. Perlahan, satu persatu misteri terkuak disetiap orang. "Ternyata... kalian semua pake topeng ya?" - Raya - Kala itu diakhir tahun, SMA Pancadarma mengadakan L...