2.Berpindah Bus

10 14 20
                                    

{Berpindah Bus}

Sopir bus ketar ketir masuk ke dalam bus. Keringatnya bercucuran seperti habis melihat hantu membuat penghuni bus semakin dilanda kepanikan.

"Ada ap---" Belum sempat menyelesaikan omongannya Sopir bus meletakan Jari telunjuknya dibibir Mrs,Sekar.
Pak Fahmi yg melihat gelagat aneh sopir akhirnya paham ada sesuatu diluar.
Ia meletakkan jari telunjuknya dibibir kepada Penghuni Bus 771 itu.

Suara gaduh diluar bus kembali terdengar. Kali ini seperti suara seseorang yang berusaha membuka pintu bus.
Shakina yang kebetulan didekat kaca menjadi penasaran dan sedikit mengintip disana.

"Ya ampun,itu kan-"

Shakina menutup mulutnya dan menyembunyikan diri dibawah. Ia tadi melihat siluet pria bertubuh jangkung sedang membawa cerulit. Pria itu berusaha masuk kedalam.
Pak Fahmi dan sopir bus menahan pintu bus agar tetap terjaga. Namun masih tak menyerah orang itu menaiki atap Bus dan mendobrak-dobraknya menggunakan cerulit. Setelah itu siswa berteriak histeris didalam bus.

Bu Arini mengeluarkan handphone-nya dan mengetikkan sesuatu disana. Berkali-kali dia mondar-mandir dan melihat situasi siswi yg mulai kacau.

Pak Fahmi memberi isyarat agar semua penghuni bus diam tak mengeluarkan suara. Shaki juga ikut memperingati agar mereka tidak mengeluarkan suara.

"Shaki ini ada apa sih? kok jadi rusuh gini?" Bisik Raya dikolong kursi. Ya, mereka semua berada dibawah karna ketakutan. Kecuali, Pak Fahmi dan sopir sedang ketar ketir mengunci pintu bus. Mrs,Sekar yg panik sudah sampai ke amerika alias pingsan.

"Sssttt, gue tau sejarah tempat ini. Nanti gue ceritain pas orang pembawa cerulit itu gaada" jawab Shaki pelan.
Perlahan suasana bus pun mulai tenang, Pria tadi kini sudah tidak terdengar lagi di atap. Sopir bus merasa situasi sudah aman dan Pria kurang kerjaan tadi mungkin sudah pergi. Ia pun kembali duduk dikursinya. Tetapi, bus tidak bisa berjalan lagi karna sesuatu?

"Maaf pak,tadi saya lihat orang itu mengempiskan ban belakang. Kemungkinan itu penyebab bus gak bisa jalan" ucap seorang siswi yg memakai kaca mata dengan tenang.
"Arrghhh ck" pak Fahmi mengusak rambutnya frustasi. Begitupun sopir menghela nafas pelan.

"Nah Itu bus kedua datang!" Sahut bu Arini menuju kursi bus yg paling belakang.
"Tadi saya menyuruh Pak Kepala sekolah menggunakan bus yg lebih besar untuk para siswa laki-laki, saya tau kejadiannya akan seperti ini." Lanjutnya menjelaskan, membuat kening pak Fahmi mengerut lalu tersenyum. Bu Arini membalas senyuman pak Fahmi.

"Heh enak ya kalian senyum-senyum berdua, bu Arini tolong contohkan yg baik bagi para siswi sekolah!!" Sahut Mrs.Sekar sewot kepada bu Arini sembari membetulkan letak kaca matanya.

"Lho ibu udah bangun? Kok bangun gak bilang-bilang?" Tanya Azila memecah kecanggungan antara pak Fahmi dan bu Arini.
"Memang kamu mau saya gak bangun-bangun begitu?!" bentak pelan Mrs.Sekar dibalas cengiran oleh Azila.
"Ih bu,sensi amat deh kayak janda" Azila sengaja memelankan kata-kata terakhirnya.
Mrs.Sekar hanya membolakan matanya.

"Sudah-sudah,ayo naik ke bus kedua lewat pintu belakang. Jangan ada yang dorong-dorong oke?" Ajak sekaligus titah bu Arini kepada siswa didiknya.

"Baik Bu" sahut mereka serempak.

Perlahan pintu belakang bus terbuka dan satu persatu perempuan naik ke dalam bus berwarna putih itu. Raya yang berada ditengah antara dua pintu bus mengalihkan pandangannya kepada Pria diujung sana yg terus menatap ke arahnya dan teman-temannya. Seingatnya pria itu adalah orang yang membuat rusuh dibusnya tadi. Ia bergidik lalu cepat-cepat menaiki bus diikuti yg lain. Setelah semua sudah memasuki bus, giliran mereka memilih tempat duduk.

Kursi bus hanya mampu menampung 3 orang perjajar kursinya. Raya mengedarkan pandangannya pada Aswan abangnya. Aswan yang melihat Raya lantas menepuk-nepuk kursi disisinya yg masih kosong. Raya lalu menghampiri abangnya, menyimpan tas kebelakang dan duduk dengan tenang. Disisinya terdapat Azila yang mencuri-curi pandang kepada Aswan. Aswan yg melihat itu hanya tersenyum kikuk.

Khana,Anara dan Shakina duduk dikursi paling belakang didekat pintu. Sedangkan Azila duduk bersama Kierra kursi samping dekat Raya dan abangnya duduk.
Kini bus mulai berjalan membawa 41 anak didalamnya. Anak? mereka sudah berumur 16 tahun.

"Pssttt Shaki,katanya lo mau cerita tentang yang tadi." bisik Raya sedikit menolehkan kepalanya kebelakang dimana Shaki duduk.

"Oh itu, sebenernya...cowok yang tadi buat keributan dibus itu kayaknya penduduk desa Adipura deh" jawab Shaki.

"Ha? Emang kenapa kalau bener penduduk dari desa Adipura?"

"Lo gak tau ya, kalo penduduk situ banyak banget orang yang maksiat? dan secara gak sadar selalu buat keributan sama pengunjung yang mau ke Artapura. Apalagi waktu itu sampe ada kejadian pembunuhan disini. Penduduk desa Adipura tuh aneh." Jelas Shakina panjang lebar.

"Maksud lo, aneh gimana?" Kini Khana bersuara setelah menyimak percakapan yg menarik perhatiannya.

"dari sorot mata mereka,kayak gak ada nyawa...Tatapannya kosong" jelas Shaki.

Raya mengerutkan keningnya mendengar itu. Ia menautkan jarinya lalu memposisikan duduknya lagi dengan benar.

"Hai neng Raya yg cantik ahayy" sapa Mohan sembari melirik kebelakang guna melihat Raya. Aswan melotot ke arahnya.

"Hai bang Mohan" balas Raya kikuk dan bergidik ketika Mohan berkedip-kedip dengan cepat sembari menatapnya genit.

Kini perjalanan sudah menempuh 2 Jam lamanya. Raya fokus pada ponselnya guna mencari suatu informasi. Khana dan Anara yg tertidur dengan bersandar ke jendela. Shakina yg mencatat nama-nama siswa yg ikut ke Artapura lalu ada Kierra yg menjelaskan teori asal-usul manusia pada Azila yg polos.

"Nah gitu,sekarang lo paham kan Zil?" Tanya Kierra.

"Nggak, Azila cuman mikir dari tadi kenapa ya bang Aswan ganteng" Azila mengerucutkan bibirnya polos. Kierra yg geram dan ancang-ancang akan mencekik Azila. Kierra lalu menarik napas dan membuangnya.

Orang sabar disayang pacar.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Semua siswa turun dan menatap tempat yg akan mereka tinggali selama 4 hari kedepan.

"Ayo mulai petualangannya!"

#IndonesiaMembaca

Tnggalkan Jejak yuk!

SalamSayang

Dara Selvia_

ARTAPURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang