7.Jambakan Diruangan Gelap

8 10 3
                                    


{Jambakan Diruangan Gelap}

"Khana ya ampun, Itu lo ngaduk sayur berantakan banget sih?" tegur Karla gemas. Karla adalah kakak kelasnya. Dia cantik dan populer di SMA Pancadarma. Karla mengaduk adonan terigu. Khana menoleh dan menggaruk lehernya.

"Na, lo motong bawang merah aja deh" suruh Fiza ketus. Fiza berteman dengan Karla dan Ciara. Fiza memang ketus kepada semua orang. Berbalik dengan penampilannya yang super ceria.

Khana mengangguk dan mengambil alih pemotongan bawang merah. Ketika Fiza menjauh, Khana sedikit ragu. Dia tak tahu bagaimana caranya memegang pisau. Namun, bukan Khana jika tidak pintar. Dia tetap mengupas bawang walau terlihat tidak rapih.

Raya dan Shakina sedang berdua mencicipi sayur yang mereka buat dikompor satunya. Shakina tersenyum setelah memasak. Dia mengangguk kepada Raya.

"Pas gak?"

"Pas kok, gurih juga, Lo cobain deh Ray." balas Shaki kemudian menyimpan sendok.
Tak lama kemudian...

"Gue mau cobain"

Aksa datang dan merebut sendok dari tangan Raya. Raya melotot, baru saja dia ingin mencicipi sayur itu. Shakina menatap cengo.

"Ini enak,buatan siapa?" Tanya Aksa mengangkat alisnya. Shakina menunjuk Raya yang masih diam ditempat. Aksa mengangguk.

"Gue suka"

"B-bagus deh kalau gitu"balas Raya kikuk. Terkadang dia susah mengendalikan bicaranya ketika berhadapan dengan laki-laki yg tidak dikenal.

Azila duduk dikursi tepat dibelakang Raya dan Shakina. Dia bosan, dari tadi hanya memainkan bonekanya. Azila mengalihkan atensinya pada Aksa yg berada ditempat Raya.

"Bang Aksa pasti mau tebar pesona" monolog Zila yg memperhatikan gerak-gerik Aksa yg sedang mencicipi satu persatu masakan seperti Juri.

"ZILAAA, AYO MAIN GULUNG-GULUNG!" teriak Ciara dari luar dan melambaikan tangan. Zila berbinar melihat Ciara apalagi ketika matanya menangkap sosok Aswan disana. Dia berdiri dari duduknya dan menghampiri Raya.

"Shaki, Azila mau keluar dulu. bang Aswan sama Ciara ngajak Azila main gulung-gulung" ucap antusias Azila kepada Raya. Raya berbalik badan begitu juga Shakina.

"Jangan jauh-jauh" jawab Shakina seperti ibu yg sedang menasehati anaknya. Azila mengangguk lalu pergi keluar.

Tunggu, main gulung-gulung apa maksudnya?!

Raya melotot lalu menggelengkan kepalanya. Dia kembali melanjutkan masaknya. Kierra bergabung dengan mereka setelah selesai mencuci sayuran dan membantu memasak.

"Khana itu lo ngupas bawang mubazir tau gak? Kebuangnya banyak" tegur Fiza. Khana hanya menatapnya datar. Fiza lalu merebut pisau ditangan Khana dan sedikit mendorong Khana kebelakang. Dia lalu memotong bawang.

"Biar gue aja" ucap Khana lalu hendak mengambil pisau. Tapi, ditepis oleh Fiza.

"Lo diem deh Khan, biar Fiza aja yang ngupas" ucap Aruna si cantik dan pintar dikelas mereka. Aruna selalu menjadikan Khana sebagai saingannya dikelas. Dia juga selalu mencari-cari kesalahan agar Khana masuk ke ruang BK jika disekolah. Dan kini, dia berusaha cari perhatian kepada Fiza agar masuk ke dalam lingkaran pertemanan Karla.

Khana menatap datar kemudian pergi dari sana. Matanya melihat sosok Alam yang sedang memasak. Dia menatap datar tapi dia tak bisa bohong, Alam sangat  keren ketika memasak seperti itu.
Alam menangkap sosok Khana yg berdiri tak jauh dari tempatnya memasak. Dia mengkode Khana agar mendekat. Khana menunjuk dirinya. Alam mengangguk. Tanpa ragu Khana mendekat.

ARTAPURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang