37.

22 6 0
                                    

Setelah sampai diapartemen Ares tidak berbicara sepatah kata pun pada bintang, begitupun bintang, ia langsung tidur dikasur sedangkan Ares ia masih berkutat dengan ponsel dan menghisap rokoknya di kursi belajar nya. Jam sudah menunjukkan jam 9 malam, bintang yang merasa gerah pun bangun lalu  hendak mengambil minuman dingin di dalam kulkas namun nihil, yang ada didalam kulkas hanya minuman soda dan anggur. Ia akhirnya kembali kedalam kamar dan tak sengaja tatapan keduanya saling bertemu , bintang kemudian memalingkan muka lalu pergi ke kamar mandi untuk cuci muka setelah itu ia memainkan ponselnya sambil tiduran di kasur.

Setelah berkutat lama dengan ponselnya , Ares mendapat telfon dari samudra dan itu membuatnya mulai berbicara kepada bintang. Ares mendapat kabar bahwa obat yang dibawa bintang didapatkan dari  transaksi di club dua hari yang lalu, dari narasumber laki laki yang tidak dapat dilacak indentitasnya.

Ares mematikan rokoknya dan membuang sembarangan. Dan itu menganggu bintang ,

"Buang pada tempatnya, udah gede masih bodoh" cibir bintang

"Lo buat apa beli obat itu?" Tanya Ares to the point sambil menatap kasar bintang. Sedangkan bintang bersikap no respon sambil memainkan ponselnya.

"Lo denger gue ngomong sama Lo bintang!! Apa omongan gue gak lebih penting dari ponsel Lo?" Marah Ares lalu merampas ponsel ditangan bintang. Hingga keduanya berada disuasana mencekam lagi.

"Balikin hp gue" ucap bintang sambil berusaha mengambil hpnya, namun Ares malah membuangnya ke lantai untung tidak pecah

"Bisa gak sih, gak usah lemparin barang orang" ketus bintang

"Dengerin gue!" Tegas Ares sambil memegang dagu bintang

"Apaan" jawab bintang tak kalah serius

"Buat apa?"

"Lepasin dulu" ucap bintang  sambil melepas tangan ares dari dagunya

"Jawab!!!" Tegas Ares dan teriakan itu membuat Deri yang bersebelahan dengan apartemennya mengomel dari balkon

"Kecilin suara Lo bangsattt" teriak Dero dari balkonnya

"Kalo Lo mau rusak, Beli lagi yang banyak! Sekalian tidur sama om om!"

"Kok lo ngomong gitu, gue juga kek gitu karena Lo res!" Ucapan bintang membuat Ares makin bingung apa yang terjadi dengan gadisnya itu. Ia sudah muak dengan segalanya, Ares lalu mengeluarkan obat yang tadi ia rampas dari bintang dan mencoba mrmakannya didepan bintang namun berhasil digagalkan oleh bintang.

"Ini yang Lo mau?" Tanya Ares dengan smirknya. Bintang lalu dengan sigap mengambil obat itu dan membuangnya ke tempat sampah. Ia kemudian memeluk Ares dengan erat

"Maaf, maafin gue res, maafin guee,hiks..., Gue bingung sejak sikap Lo berubah, gue bingung gimana caranya baikan sama Lo sedangkan ayah nekan gue supaya balik sama Lo, gue bingung makanya gue mencoba menghilangkan pikiran itu dengan membeli obat itu, gue bingung , gue gatau harus gimana, saat itu ketika Lo tau kalau gue suka sama june ,gue bingung gimana harus bersikap sama Lo, gue merasa malu udah mainin Lo tapi gue udah mulai sadar ketika Lo memutuskan pindah ,saat itu gue rasa sebagian dunia gue hilang, seseorang yang gue butuhin hilang. Gue jadi un mood banget, gue juga merasa bersalah sama Lo, gue malu harus gimana ketika sama Lo, gue rasa gue bukan wanita yang tepat buat Lo, mungkin cewek yang Lo bawa tadi pagi adalah wanita yang tepat buat Lo. Selama ini gue gak pernah batasin Lo berhubungan sama wanita lain itu karena gue masih bingung sama perasaan gue ke Lo, sementara gue masih nunggu ayah restuin gue sama june. Gue harap Lo bisa maafin gue, dan Nerima gue dengan keadaan yang Lo udah tau gimana buruknya gue" jelas bintang dalam pelukan Ares, Ares ingin marah namun ia harus menenangkan gadisnya itu, karena Ares sangat menyayangi bintang

PACARKU BUKAN? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang