Six

6.4K 627 57
                                    

.

Sakura tersenyum dan melangkah mundur setelah bertukar beberapa kata dengan senior nya, Yahiko Pain.

Ia melambai mengiringi kepergian pria yang mengendarai mobil silver itu.

Sakura menghela nafas, ia tau ini belum berakhir. Masih ada satu peganggu lagi yang kini bersemedi dikamar nya.

Melangkah masuk, sakura mencari keberadaan Sasori. Pria itu yang tadi menyuruh Uchiha Sasuke untuk beristirahat dikamar nya.

Sakura heran mengapa bajingan satu itu tidak ada protektif-protektif sedikit pun. Mengingat kebiasaan seorang kakak pada umumnya akan bersikap over pada sang adik.

Ia menampar punggung Sasori yang sedang meneguk air mineral. Membuat pria itu tersedak dan mendelik pada nya.

" Apa-apaan kau? Mau melihat kakak mu mati hah? "

Sakura tersenyum dangkal sembari manggut-manggut.
" Um-hm, aku memang berencana mempersingkat kematian mu "

" Imouto durhaka "

" Kau kakak setan. Bisa-bisa nya menyuruh pria asing menghuni kamar ku?! Kau pikir adik mu jalang club begitu, seenaknya saja "

Sasori terdiam sejenak, lalu mengangguk kecil seraya meletakkan botol minum kembali ke lemari pendingin.
" Oh, kalau dia uchiha sih tidak masalah "

" Lagi pula kau bersikap seolah masih perawan saja " sambung pria itu membuat perempatan siku-siku tercetak bak imajiner dijidat Sakura.

Wanita itu kembali menampar punggung Sasori, kali ini lebih keras.

" Aww, sakit sial!! "

Sakura membalas dengan melakukan nya lagi, hingga beberapa kali sebelum akhirnya berlari pergi ketika Sasori hendak menerkam nya.

Dari Ujung tangga paling atas, sakura memeletkan lidah pada pria itu. Ia bersedikap dan melengos pergi ke kamar.

Anehnya hari ini sakura tidak melihat keberadaan mebuki dan Kizashi. Padahal biasanya mereka sudah terlihat barang semenit.

Sakura menghela nafas mengingat kesibukan orang tuanya, terlebih profesi yang mereka jalani memang memprioritaskan perfeksionitas.

Sakura menutup pintu, ia berbalik dan terkejut melihat uchiha Sasuke memegang sesuatu didepan wajah nya.

Sakura lantas bersemu, ia dengan cepat merebut celana dalam ditangan pria itu. Lantas melototi Sasuke yang cengo.

" Kau!! " Tunjuk nya geram.

Sasuke berdehem singkat, sekilas ia melihat telinga pria itu memerah. Sasuke berjalan menuju kasur dan duduk disana.

Sakura menutup mata geram. Sudah kah ia bilang jika pria ini suka bersikap seenaknya? Oh, memang bukan hal wajar jika melihat sikap nya yang arogan itu.

" Lain kali, jangan terima jika Sasori menyuruh mu masuk kesini " ujar sakura pada pria yang asik membuka satu kancing kemeja nya.

Pria itu mendongak " Kenapa? Aku tidak keberatan "

Lagi-lagi sakura mendelik, yang mana Sasuke balas dengan dengusan geli.

Wanita itu meletakkan celana dalamnya didalam lemari. Lantas mengambil duduk dikursi rias tak jauh dari ranjang.

" Kenapa kesini? "

Sasuke mengendik malas, tangan nya terjulur kebelakang untuk bertumpu dikasur.
" Menemui wanita ku "

Sakura memutar bola matanya " Itu bukan alasan tepat nya kan? "

Pria itu mendengus lagi " Umm, itu alasan kedua. Alasan pertama nya adalah untuk membahas seputar pekerjaan "

Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang