Prolog

15.1K 931 14
                                    

.
.

Gadis itu mengacak gemas helaian soft pink nya. Menggeram tertahan sembari memperhatikan kondisi nya saat ini.
" Sial, sial, sial!!! "

Mengibaskan sedikit selimut demi menyaksikan selangkangan nya yang berdenyut nyeri. Lantas meringis ngilu. Klorofil nya bergulir kesamping, memandang sosok pria dewasa yang tertidur lelap.

" Terkutuk lah kau, Haruno! "

Salah kan Yamanaka Ino yang membuat dirinya terlantar dengan beberapa botol bir dimeja. Ia menggerang ketika tak mengingat apa saja yang ia dan pria ini lalui semalam sebelum mereka berakhir mengenaskan disini.

Menyapu pandangan nya Setelah yakin pria tersebut tertidur lelap. Sakura memperhatikan dimana kini ia berada, yang ia yakini salah satu kamar hotel.

Turun perlahan dengan bertelanjang, Sakura memungut pakaian nya tanpa suara, lantas menggunakan nya secepat mungkin.

Berjalan mengendap setelah memastikan kembali pria tersebut, sakura berhasil lolos dan keluar kamar. Ia mengumpat sembari menyusuri lorong hotel.

Tak peduli keberadaan ino yang mungkin juga bergelung dengan salah satu pria yang menemani mereka semalam. Ia mencibir dalam hati. Merutuki kedatangan nya karena menuruti kemauan ino yang berkata ingin menghadiri pesta teman nya yang bahkan tidak ia kenali siapa itu.

" Aishh, Sasori akan menyembelih ku jika tau ini "

Yeah, kakak gila yang overprotektif. Dan mungkin ini akan meningkatkan ketidak warasan pria itu jika tau adik nya tidak perawan lagi.

" Sial!! "

.

Setelah insiden yang terjadi dua Minggu lalu, ia mencoba menarik kembali eksistensi nya yang sempat bergetar. Sakura berupaya melupakan semua nya dengan melakukan banyak aktivitas di universitas nya.

Ia mengambil jurusan manajemen bisnis dan menjadi salah satu mahasiswa di fakultas yang berisi orang-orang penggila harta itu.

" Ku dengar siang ini ada seminar "

Sakura mengangguk menanggapi, mencoba kembali berkutat menyelesaikan skripsi nya. Setidaknya jika tidak dengan nilai yang bagus, sakura harus terlepas dari penat nya kuliah.
" Uchiha Sasuke yang mengisi "

" Pembisnis muda itu?! Wahh, tidak heran jika banyak yang membicarakan nya sepanjang aku kesini " ino mengingat kembali perjalanan nya menemui sakura.

" Seheboh itu?! Apa mahasiswa tempat mu juga banyak yang kesini? "

" Lebih banyak dari mahasiswa disini. Yeah, lagi pula siapa juga yang tidak tau pria itu "

Sakura mengangkat kedua alis, masih fokus pada laptop nya.
" Aku "

" Kau gila?! "

Sakura berdecih geli, menutup laptopnya. Dan berbalik menghadap ino " aku harus menemui Orochimaru-sensei "

" Untuk apa? "

" Kau tau Uchiha inc? Mungkin setelah ini aku bekerja disana "

Yamanaka Ino mendesah mengerti, ia berdecak kecil menatap sakura yang mulai merapikan barang-barang nya.
" Enak juga jadi dirimu. Aku bahkan tidak tau agensi mana yang akan merekrut ku. Aishh "

Sakura tersenyum kecil. Ia berdiri dan menepuk pundak ino
" Oh ayolah "

Ia melambai seraya berlalu meninggalkan kafeteria yang berada diantara gedung fakultas nya dengan gedung fakultas ino.

Uchiha Sasuke, yeah siapa yang tidak kenal dia. Pria bajingan yang menemani tidur nya dua Minggu lalu. Pria pertama yang berhasil membobol dirinya yang bahkan tidak sadar saat itu.
Dan juga pria pertama yang mungkin akan dibunuh Sasori.

Sakura menghela nafas, seperti nya ia akan mengikuti seminar lebih lambat dari yang pernah ia ikuti sebelum nya.

Saat itu, ia bahkan tidak tau siapa pria yang menggelung selimut yang sama dengan nya. Namun ketika ia tau jika pria yang sering dielu-elukan mahasiswa adalah pria dewasa yang sial nya tampan itu, apakah Sakura bisa bersikap biasa jika mereka berada diatap yang sama?

Sekitar setengah jam setelah ia menemui Orochimaru, Sakura berjalan menuju aula. Berniat mengikuti seminar yang telah dimulai lima menit yang lalu. Jika tidak mengingat nilai dan absensi nya dipertaruhkan disini, mana mau Sakura menonton seminar monoton yang diisi dengan pria monoton pula.

Ketika ia sampai, aula telah penuh diisi banyak mahasiswa. Meskipun lebih dominan mahasiswa perempuan. Hanya tersisa beberapa bangku kosong dibelakang.

Uchiha Sasuke telah menyampaikan materi nya saat ia berjalan masuk. Menempati kursi pojok bersebelahan dengan Xiao tenten.

" Kau terlambat sepuluh menit " bisik wanita itu

Sakura berdesis menanggapi, mereka kembali memperhatikan Uchiha Sasuke yang mulai memindah satu persatu slide dilayar.

" Aula kita tidak pernah sepenuh ini sebelum nya "

Sakura mengangguk " yeah, pengaruh pria disana cukup besar "

" Tipe pria dominan pecinta kepopuleran " tenten ikut menanggapi.

" Kurasa kita satu pemikiran " kekeh nya kemudian. Ia sedikit melemaskan tubuhnya agar lebih terlindung dipunggung salah satu wanita disana. Mengantisipasi jika saja pria tersebut mengenali dirinya.

Sakura mengernyit ketika pandangan nya menyapu seluruh ruangan. Banyak wanita yang terkikik sembari mengangguk semangat ketika pria didepan sana bertanya. Tck, wanita gila.

Apa mereka juga akan seperti ini jika tau salah satu wanita disini pernah satu ranjang dengan pria yang mereka kagumi itu. Jangankan bernafas, sakura mungkin sudah lebih dulu dikubur hidup-hidup.

Aish, ia bergidik membayangkan nya.

Oke, Sakura. Mari fokus untuk hari-hari terakhir kuliah mu. Abaikan permasalahan yang kau hadapi sekarang dan bersantai lah.

Namun ketika ia menoleh kedepan, Sakura menahan nafas. Membalas terkejut tatapan liar diseberang sana yang terasa membakar sekitar nya.

Ia tanpa sadar mencengkeram tas dipangkuan nya, apalagi setelah bibir kisable disana terangkat naik. Menyeringai menang menatap nya, seolah menemukan hidangan lezat penggugah selera.

" Mati aku "

























....



Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang