Huit

5.4K 643 65
                                    


.

" Oohh "

Sakura menganggukkan kepala. Cukup terkejut melihat interaksi keduanya. Sakura kemudian meletakkan flashdisk di meja tak jauh dari pintu.
Ia kemudian menarik pintu yang semenjak kedatangan nya tak terkunci.

" Lain kali kunci dulu pintunya " ujar nya dan pergi dari sana.

Uchiha Sasuke bergerak mendorong Hinata pergi hingga wanita itu terjatuh dari ranjang. Matanya yang hitam menajam penuh peringatan membuat wanita itu bergidik.

" Tch, sial "

Pria itu berlari mengejar sakura yang berjalan santai menyusuri lorong. Mengumpati sikap sekertaris nya yang membuat sakura mungkin salah paham.

" Sakura! "

Wanita itu tak menyahut ataupun berhenti. Juga tidak mempercepat langkahnya hingga Sasuke bisa menyusul.

Pria itu mencekal lengan sakura " Hey! Itu salah paham "

Sakura terdiam sejenak lalu mengangguk " iya "

Tanggapan sakura mendapat kernyitan dari Sasuke. Ia tau wanita itu lebih mempercayai penglihatan nya.

Sasuke menangkup pundak sakura " Itu tidak seperti yang kau lihat "

Lagi-lagi sakura mengangguk, nampak malas. Namun Sasuke menjumpai sorot mata berbeda dari klorofil yang ia sukai tersebut.

" Oke, lalu? "

Sasuke melepaskan genggaman nya. Memandang Sakura Lamat dan menghembuskan nafas panjang.

Ia menautkan jemari nya dengan wanita itu, lalu membawa dia menuju lantai bawah. Tujuan nya adalah Canteen hotel.

" Dia yang melempar dirinya sendiri. Aku sedang sibuk tadi, tidak menyangka jika dia telah masuk ke kamar dengan pakaian seperti itu "

" Hinata tiba-tiba memeluk ku dan saat itu juga bertepatan dengan kedatangan mu " jelas nya saat mereka didalam lift.

Sakura memandang takjub pria itu. Iya, karena sikap terus terang yang ia lakukan sedikit membuat nya merasa dipuja.

Wanita mana yang tak menginginkan sikap seperti itu. Bicara tanpa berbelit dan menyampaikan langsung inti permasalahan.

Pria ini cukup tegas juga.

Sakura mendengus, ia kemudian menunduk melihat tautan tangan mereka.

" Jujur saja, aku tidak peduli "

Ucapan nya membuat Sasuke menoleh. Pria itu menukik alis tajam, Nampak tak suka. Jelaganya sejenak melirik angka yang menyala dilift. Lalu dengan cepat menyudut kan sakura hingga kepojok.

Sakura tersentak, wanita itu mendongak mendapati onyx hitam yang memandang nya tajam.

" Jangan begini, Sakura. Peduli atau tidak dirimu bukan alasan bagi ku. Jangan membuat jarak " kata pria itu.

Sakura tersenyum remeh " aku tidak membuat jarak. Aku kan jalang mu, Uchiha "

Tangan pria itu mengepal tepat disamping sakura. Rahangnya mengeras, sedangkan matanya memicing.

Sikap sakura membuat nya marah. Sasuke tidak tau kapan tepatnya ia menciumi wanita itu penuh emosi. Yang ia tahu adalah wanita ini harus menempatkan dirinya penting disetiap Waktu.

Ciuman itu liar, dipenuhi dengan dominasi Sasuke. Hingga tanpa sadar itu berlangsung sampai lift berdenting.

Sasuke menjauhkan diri, melihat bibir merah muda sakura yang membengkak. Lalu menyeringai saat wanita itu mendelik. Bukan terlihat garang, namun itu cukup lucu dimata nya.

Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang