.
"Sasuke!"
Sasuke menahan tubuhnya yang hampir limbung. Pria itu mengeratkan pegangan pada tepi meja kuat.
Sakura membantu nya untuk duduk kembali. Memandang cemas wajah pucat sang suami. Pandangan nya melihat Sasuke yang merintih memegang sakit pada bagian perut.
"Ginjal mu_ sakit lagi ya?"Pria itu mengangguk mengiyakan. Ia mengambil air mineral yang sakura suguhkan dan meminumnya hingga tandas. Lalu mendongak memberi senyuman penguat untuk sang istri.
"Aku baik-baik saja"Sakura menggeleng tak percaya. Meletakkan tas nya ke meja. Sebelumnya Sasuke berencana membawa nya pergi kesuatu tempat tadi. "Sebaiknya kita tunda saja. Kau perlu istirahat"
Sasuke tak setuju "Ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang kau tanggung"
Pria itu mengecup sekilas bibir sakura "Aku menyiapkan hadiah untuk mu. Kita tidak bisa menunda nya"
"Aku sedang tidak berulang tahun"
Sasuke terkekeh, ia menegakkan diri setelah dirasa sakit nya menghilang. Hidup dengan satu ginjal saja bukanlah perkara mudah baginya.
"Ayo" tangan pria itu terulur.
Sakura ragu, namun pada akhirnya membalas uluran tangan tersebut.
Keduanya sampai setelah menempuh setengah jam perjalanan. Sakura keluar dari mobil dan memandang kantor catatan sipil dengan heran. Ia berbalik melihat Sasuke yang merangkul nya.
"Kita belum menikah secara resmi kan? Kita perlu mendaftarkan nya sebelum anak ini lahir" tutur pria itu.
Sakura terdiam selagi Sasuke mengurus segalanya. Pandangan nya tak lepas dari genggaman tangan Sasuke yang begitu erat. Senyum nya perlahan terbit.
"Kita kemana lagi?" Tanya sakura sembari melihat kartu nikah nya. Jantung nya masih berdegup lantaran hal ini.
Sekarang, baik dimata negara atau orang-orang. Ia telah resmi bersuami. Secara sah dan melibatkan hukum.
Sasuke mengeratkan genggaman nya seraya mengemudi. Membawa sakura ketujuan lain.
"Aku akan menggendong mu" ujar pria itu.
Sakura menatap bukit dipertengahan hutan kota yang tak banyak orang ketahui. Terheran saat tau Sasuke membawa nya kesini. "Kau serius membawa ku kesini? "
Sasuke mengetuk kening sang istri gemas. Pria itu berjongkok dan meminta sakura untuk naik kedalam gendongan nya. Sakura menurut.
Wanita tersebut terperangah, mengeratkan rangkulan nya dileher Sasuke. Sinar matahari yang berwarna jingga menyelimuti sekeliling bukit.
Bunga-bunga berwarna putih tersusun rapi disepanjang jalan. Menggiring mereka untuk naik lebih tinggi lagi hingga kepuncak.
Lampu-lampu menggantung dengan cantik dipepohonan menerangi bukit.
Sasuke menurunkan wanita tersebut saat mereka telah sampai. Menyaksikan mimik wajah senang sang istri yang memperhatikan sekitar dengan takjub.
"Haruno Sakura, tidak, maksud ku Uchiha Sakura"
Sakura mendongak, sedangkan Sasuke menunduk sembari memiringkan wajah. Membuat jarak wajah mereka menjadi sangat dekat.
" Together with me grow old until later. Hold on until we find the best peak in this love story "
[ Bersama lah dengan ku menua hingga nanti. Bertahanlah sampai kita menemukan puncak terbaik dalam kisah cinta ini ]
Sakura tersenyum lebar. Ia mengaku luluh dan kalah pada pesona nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Holyshit!! ✓
Fanfiction[ 𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄 ] 🔴 18/21+ 🔴 • Harap pembaca bijak! .. Hanya seulas kisah tentang Kemalangan Haruno Sakura Setelah bertemu Uchiha Sasuke. Pria dominan yang berhasil membobol dirinya tanpa tau ia duga. Dan sialnya, kenapa pula ia harus terikat d...