Quatre

7.4K 688 39
                                    


Sebenarnya Kiba pernah berkata mengenai perihal apa yang seorang anjing perlukan. Dari segi perawatan dan aktivitas baik yang perlu dipelajari. Namun agaknya, anjing satu ini lebih kuat dari yang anjing normal lain. Gila, benar-benar sinting.

Sakura mengutuk keberadaan Uchiha Sasuke yang nangkring berdiri bersandar dipilar koridor menuju tempat parkir. Sembari meringis, ia mengintip pria berpakaian bak algojo itu dari balik tembok.

Ia menunduk memandang kunci mobil yang ia pegang. Mengumpat dalam hati sebelum akhirnya menghentakan kaki kesal dan menjauh dari sana.

Berencana pulang menaiki angkutan umum dari pada bertemu Angel of Death. Haiss, tau begini ia lebih baik menumpang dengan ino atau Kiba saja tadi.

" Sakura "

Sakura mendongak menanggapi seruan tersebut. Memandangi sosok yang mendekat dari arah lab sains. Mengenakan pakaian praktek, pria itu tersenyum sembari melambai.
" Kelas mu selesai? "

" Ah, senior " sakura mendesah karena baru mengingat nya. Pria ini merupakan angkatan dua tahun yang lalu dan menjadi asisten dosen disini. Sakura meringis menyadari sesuatu yang salah dalam pengucapan nya.
" Maksud ku, Yahiko-san "

Pria yang nampak lebih tua dari nya itu mengibaskan tangan malas.
" Jangan formal begitu, panggillah seperti biasanya "

" Oke, err_ senior " katanya seraya mengamati sekitar kalau seseorang mendengar nya.
" Kau, mengajar? "

Yahiko mengangguk " Umm, Mr. Orochimaru tidak masuk, lagi "

Sakura tersenyum menghampiri nya " Beruntung untuk mereka jika kau yang mengulang. Aku yakin mereka tidak akan begitu dengan dosen ular itu "

Sembari tersenyum, pria tersebut menyentil jidat lebar sakura.
" Kau belum menjawab pertanyaan ku "

" Oh, ya " sakura menggaruk belakang telinganya.
" Sudah dari tadi "

" Kalau begitu kenapa tidak pulang? Cukup petang untuk mahasiswa seperti mu berkeliaran oke?! "

Jika saja ia tidak lupa kalau pria ini memiliki seorang kekasih, maka sudah sedari dulu ia mengambil garis start untuk fase pendekatan. Yahiko Pain merupakan pria cerdas yang friendly. Tempramen nya yang baik membuat nilai plus untuk wajah nya yang rupawan.

Menurut rumor yang dulu ia dengar, Pria ini pernah masuk dalam golongan mahasiswa berandal diangkatan nya. Namun disisi lain, pria yang memiliki prestasi berkebalikan dengan tingkah nya itu cukup mampu untuk menggaet para dosen.

Dia pintar, namun mungkin tertular bodoh karena lingkaran pertemanan nya negatif.

Sakura mengerjap, terbangun dari rasa kagum nya ketika pria itu melambai. Reaksi nya membuat yahiko tertawa. Dengan senyum, ia menunduk mendekatkan wajah.
" Dari dulu, aku suka mata mu "

" E-eh_ etto.. "

Mengacak rambut nya, pria itu kembali berdiri tegak.
" Kau terlihat sangat menyukai ku dari mata mu yang berbinar "

Sakura gugup, ia memandang sekitar tak fokus sebelum kembali pada Yahiko yang kembali tertawa. Memang nya benar jika dia menyukai nya?

Yahiko mengibaskan tangan " Sudahlah, aku cukup terbiasa dengan hal seperti itu. Gomen ne, sakura "

Terbiasa dengan tatapan memuja orang lain?

Sakura menghela nafas, ia terdiam sejenak. Lalu memukul bahu Yahiko setelah sempat mengawasi sekitar. Pria itu mengaduh dan sakura menyeringai.
" Sombong sekali "

" Aku hanya kagum pada mu, bukan menyukai mu dalam artian lain "

" Eh? "

Ia mengangguk yakin " um-hm. Senior cukup muda untuk jadi asisten dosen, terlebih lagi aku pernah mendengar riwayat kenakalan mu dulu. Suatu hal yang mengagumkan kau bisa sampai disini "

Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang