Quatorze

4.6K 488 31
                                    

....

Rintik hujan membasahi bumi sore ini. Jalanan berasap kian menebal dengan percikan air dimana-mana.

Dalam satu tempat tersebut, ada sebagian jiwa tengah berinteraksi dengan refleksi mereka sendiri.

Tenggelam bersama leduman ledakan kendaraan bermobil di padatnya kota.

Beberapa orang dengan heboh mencari bala bantuan. Memadamkan api dan mencoba mencari pertolongan pertama pada korban.

Diantara kerumunan tersebut sakura diminta untuk menjaga kesadaran. Wanita tersebut memegangi kepalanya yang pening. Tubuh nya terayun jatuh dengan pandangan kosong.

"It's oke, baby. Everything will be fine "

Suara tersebut parau serak ditelan keramaian. Sakura tak lagi dapat menjaga tubuh nya tetap tegak. Ia luruh dan tanpa sadar ditangkap oleh sepasang tangan.

" Sakura~ "

Samar-samar suara terakhir yang ia dapat ingat adalah bagaimana Uchiha Sasuke memanggil nya dari telepon yang masih tersambung.

Pria yang berkata ingin menyebrang terlebih dulu karena suatu hal. Mencegah nya dan memerintahkan untuk tetap berdiri ditrotoar tanpa ikut.

Pria yang baru beberapa saat lalu ia katakan suka dan percaya untuk bersama.

Sakura tersenyum miris, berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk ketika kesadaran nya terenggut.

Ia khawatir..

.

" WANITA SIAL! PEMBAWA BENCANA! "

" DASAR JALANG!! BANGUN KAU! JANGAN PURA-PURA SAKIT!! "

PLAKK

Haruno Mebuki menampar kuat Uchiha Mikoto yang tiba-tiba masuk kedalam ruang rawat. Ia tak habis pikir bagaimana wanita tersebut dapat menjaga sikap dibalik nama nya yang banyak dihormati orang.

Mikoto menoleh tajam dengan tangan menyentuh bekas tamparan tersebut.
" Kau menampar ku?! "

" IYA! KENAPA?! " Balas mebuki tak kalah tajam.

Belum dapat Mikoto menampar balas, tangan nya telah terlebih dulu dicekal oleh putra sulung Uchiha.

Uchiha Itachi berdiri menengahi, sejenak melihat sosok pasien yang terbaring dibrankar.

" Jangan buat keributan Bu " ujar pria itu pada Mikoto.

" Aku tidak peduli!! Anak nya sudah mencelakakan putra ku. Seharusnya dari awal aku sudah menjauhkan mereka lebih ketat " Mikoto menatap pasien tersebut.
" Pembawa sial! "

" Siapa yang kau sebut pembawa sial?! " Sewot mebuki, ia tidak terima putri nya dihina.

Masih dengan seragam dokter mebuki menghadap Uchiha Mikoto sambil berkacak pinggang.
" Putra mu yang terus mengusik nya! Jika saja tidak karena anak mu itu, putri ku tidak akan sesial ini "

" Enak saja, putri mu yang pembawa bencana " balas Mikoto.

" Putra mu yang bajingan!! "

" Ibu-ibu gila! Mau ku plintir mulut mu hah?! "

" Kubuat rontok gigi mu lebih dulu. Sini kau!! "

Ditengah-tengah keributan tersebut. Sakura tersadar dari tidur nya. Wanita berwajah pucat yang hampir kehilangan warna hangat tubuh tersebut mengerjap menyesuaikan cahaya.

Lintas balik kejadian sore itu menyadarkan nya akan sesuatu.

Sakura menggerakkan tangan mencoba menarik perhatian siapapun.

Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang