Sept

5.6K 655 60
                                    


.

Bukti jika bergaul dengan pria dari kelas atas akan menjadi kesialan memang nyata. Sakura merasa jika harinya makin hari makin buruk saja sesaat setelah kehadiran Uchiha Sasuke.

Sakura menghela nafas, dalam hati sebal karena sikap sekertaris perempuan didepannya kini.

Tujuan mereka hari ini adalah penerbangan menuju Maldives sesuai yang telah dirancang dari beberapa Minggu yang lalu.

Ia melirik Uchiha Sasuke yang tersenyum dari kejauhan. Sakura menangkap ketidak nyamanan disorot matanya yang hitam itu.

Lantas kembali melihat wanita berpakaian bak model bikini didepannya kini.
" Well, Aku adik dari rekan nya. Kau salah jika mengira kami berhubungan. Jadi tolong berhenti melihat ku begitu "

Wanita itu memicing, tetapi tetap tersenyum. Jemari yang lentik itu terangkat untuk merapikan rambut disisi wajah nya.

Jika saja tidak sedang berada ditempat umum, mungkin ia telah lama mencongkel mata yang sedari tadi menelusuri penampilan nya ini.

" Uh, aku percaya. Dengan penampilan seperti ini mana mau Uchiha-san dengan mu " ejek wanita itu.

Sakura tersenyum lagi, ia mengangguk meyakinkan.

Aku juga heran kenapa dia mau.

" Sakura!! "

Keduanya menoleh melihat Sasori melambai disamping Sasuke. Usai perbincangan singkat, mereka masuk kedalam jet pribadi milik keluarga Uchiha.

Sakura memperhatikan sekitar, desain interior nya sangat minimalis tapi terkesan mewah. Bertemakan warna abu-abu dan putih.

Setiap kursi memiliki perangkat unik untuk menyamankan penumpang. Selain itu, terdapat juga kubik portabel disetiap sisi kursi. Sakura menduga hanya perlu menekan tombol yang berada bagan kursi untuk menggerakkan nya.

Beberapa pramugari berpakaian rapi berjajar disana. Sakura mendesah panjang, matanya sangat menyukai wanita cantik. Dan mereka sangat manis hingga membuat dirinya yang juga seorang wanita ingin mengencani salah satu diantaranya.

Sasuke yang masuk paling akhir menggapai tangan wanita itu. Membimbing untuk duduk dikursi yang berada tepat disampingnya. Meski terpaut Beberapa langkah akibat desain kursi yang unik.

Sakura sekilas melirik keberadaan Sasori dan perempuan bernama Hinata itu. Lalu tersenyum simpul saat raut wajah senang Hinata berubah. Wanita itu mungkin mengira jika kursi yang ia duduki merupakan tempat istimewa, dimana itu terletak tepat didepan sayap pesawat.

Terlebih itu cukup kondusif untuk ditempati oleh pria sejajaran petinggi.

Sakura kemudian melirik Sasuke yang mengatur tempat duduk nya. Pria itu lantas menyingkir menyuruh sakura masuk.

Bahkan kursi yang lebar nya dua kali tubuh nya itu bisa diperpanjang. Mungkin sebelum nya kursi tersebut juga termasuk benda portabel lain disini.

Sakura berujar terimakasih, ia masuk dan mulai menyamankan diri. Meletakkan tas dan perlengkapan nya diruang kecil bertepatan dengan dinding pesawat.

Sasuke telah berada dikursi lain ketika ia menoleh. Ia mengernyit, tumben pria itu tidak mencari kesempatan dari nya. Biasanya baik itu sekedar mencuri kecupan, Sasuke pasti melakukan nya.

Tapi hari ini, bahkan pria itu tidak bicara pada dirinya. Sakura mengendik malas, masa bodo.

Beberapa jam penerbangan, hanya sedikit yang bisa sakura lakukan. Entah itu membuka berkas untuk ia pelajari, atau tidur dan kemudian makan. Sesekali buang air kecil dan kembali mencomot Snack yang disediakan.

Holyshit!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang