Sudah hampir satu bulan Adrian tidak ada di rumah. Pasalnya, lelaki 27 tahun itu sedang melakukan pekerjaan yang jauh dari rumah. Membuat lelaki itu harus menginap di sana. Namun, kemaren sore lelaki itu pulang ke rumah.
Pagi harinya, Adrian sudah harus kembali ke tempat kerja karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggal lama. Lia yang tahu Adrian akan pergi, mengambil kesempatan itu untuk meminta uang jajan.
"Abang! Bentar lagi berangkat, ya?" tanya Lia basa-basi.
Adrian hanya mengangguk saja, kemudian sibuk dengan ponsel di tangannya.
"Mmm ... seenggaknya kasih duit jajanlah. Masa pergi gitu aja."
Adrian mengalihkan pandangannya pada Lia. "Enggak harus loh gue ngasih duit ke lo, Dek."
"Emang enggak harus, tapi 'kan udah lama adek enggak minta duit."
Adrian memutar bola mata, kemudian memberikan Lia selembar uang dalam dompetnya.
"Makasih, Abang," kata Lia sambil tersenyum lebar.
"Besok-besok panggil gue ayah aja, ya, jangan abang."
"Lah? Kenapa?"
"Lebih cocok gitu kayaknya. Kerjaannya minta duit mulu, lo pikir gue bapak lo apa?"
"Ya 'kan enggak ada salahnya minta duit sama abang sendiri."
"Ya udah. Panggil ayah aja ke gue besok."
Lia mencibir ke arah Adrian. Kemudian memanggil Adrian dengan panggilan ayah. Adrian hanya menarik napas lelah. Dan cerita berakhir sampai di sana saja.
∆∆∆
Yosh. Ketemu lagi sama saya. Bahagia selalu untuk kalian yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother [Complete]
Humor⚠️[Bukan cerita sis-con]⚠️ "Cium pipi dulu!" Adrian menoel-noel pipi kirinya sendiri. Entah sejak kapan helm-nya sudah terlepas dari kepala. "Dih! Najis." "Biasanya juga lo cium gue kalau lagi ada maunya. Sekarang sok-sokan bilang najis." "Lah? Itu...