Ragia || Musuh bebuyutan?

2.7K 244 4
                                    

***

"Mau kemana lo?"

Cowok berkacamata itu mengernyitkan dahinya ketika tiga orang pentolan sekolah menghadangnya saat ia baru saja turun dari atas motor miliknya dan hendak masuk kedalam gedung sekolah.

"Ada apa ya?"tanyanya bingung, ia merasa tidak pernah mencari masalah dengan tiga sosok didepannya ini.

"Banyak bacot lo!!"

Brughhhh

Samuel, cowok bertubuh kekar dan berwajah sangar itu langsung melayangkan satu bogeman mentah tepat diwajah cowok berkacamata tadi hingga terperosok. Irsyad, cowok itu meringis pelan menyentuh sudut bibirnya yang berdarah.

"SALAH GUE APA BANGSAT?!"

Bughhh!

teriak Irsyad tak terima, tak lupa Irsyad juga membalas Samuel dengan melayangkan pukulan telak diwajah cowok itu. Meski berkacamata Irsyad bukanlah cowok cupu yang akan diam saja ketika diperlakukan semena-mena.

Samuel terkekeh pelan, mereggangkan mulutnya yang terasa kaku,

"Wehhh berani juga ni cowok,"

Raga El Xavier, cowok berwajah tampan dengan kulit putih, tatapan tajam dan rambut kecoklatan ikut terkekeh mengapresiasi keberanian sosok cupu didepannya.

"Hajar lah, orang ke begini harus dikasih pelajaran biar gak ngelunjak," timpal seorang cowok berambut gondrong menimpali.

Brughhhhhh

Plakkkk

Buammm

Wilayah parkiran yang tadinya sepi mendadak ramai ketika Raga dan teman temannya melakukan sesuatu yang menurut mereka menarik untuk dijadikan tontonan.

Apalagi saat melihat Raga sang pangeran sekolah tertawa, sungguh visual yang sulit untuk dilewatkan.

"Hahahaha anjir apaan nih, serakah amat punya mata bagi bagi dong sama yang lain."ujar Raga tawanya menggeleggar menertawakan Irsyad yang kini keadaannya sudah sangat memprihatinkan.

Seolah tak puas Raga bahkan dengan sengaja menendang kacamata yang digunakan Irsyad setelah sebelumnya menginjak kacamata itu hingga terbelah menjadi dua bagian.

Samuel menunduk ia mencengkram rahang Irsyad yang sudah penuh dengan luka lebam kuat kuat,

"Lo kan yang jadi selingkuhan cewek gue?"tanya Samuel tajam.

"Selingkuhan? SELINGKUHAN APA ANJING?!!"

BRUGHHHH!!

Irsyad terlempar ketika Samuel menendangnya dengan keras, lelaki bertempramen buruk itu tidak terima ketika 'mainan-nya' berteriak didepan mata.

"Hajar Sam!! Ayooo fighting," Edgar pria berambut gondrong itu kembali berulah bak anggota Cherrybelle cowok itu melompat lompat sambil mengarahkan kameranya. Merekam semua kejadian yang berada didepan matanya.

Katanya si buat kenang-kenangan, jika dia kangen tinggal puter ulang aja.

Keadaan Irsyad sekarang benar benar parah, tak akan ada yang berani melawan sosok Raga dan temannya. Siapa yang berani melawan anggota geng yang cukup terkenal dikota itu.

Anemos geng, secara bahasa Anemos berasa dari bahasa Yunani yang artinya angin. Bagaikan angin, Anemos bisa menjadi angin sejuk yang menyegarkan bagi orang yang tidak membuat mereka marah. Tapi Anemos juga bisa jadi Angin puting beliung yang bisa meluluh lantahkan segalanya. Menghancurkan orang-orang yang berani mencari masalah dengan mereka tanpa tersisa.

Raga Alxavier, cowok tampan yang menjabat sebagai ketua dari Anemos geng, Samuel sang wakil yang hobbynya memukuli orang dan Edgar sang bendahara yang jomblo akut.

Ketiga orang itu sangat ditakuti disekolah ini, semua jelas tau meski konyol mereka tidak akan mengampuni siapapun yang mencari masalah dengan mereka.

Seperti slogan yang menjadi ciri khas mereka.

DON'T BE US ANGRY, TUHAN MAHA BAIK TAPI KAMI TIDAK!!

Dari slogannya tentu sudah bisa menjelaskan bagaimana sikap mereka terhadap orang-orang yang mencari masalah dengan mereka.

Seperti yang terjadi pada cowok yang sudah di hajar habis habisan oleh Samuel saat ini.

Tak ada yang mau membantu sosok cowok yang kini sudah terdiam pasrah ditempatnya, tubuhnya sudah penuh dengan lebam. Pandangannya memburam karena tidak ada alat bantu penglihatan. Sungguh miris melihat orang-orang yang bukannya membantu malah merekam dan menganggap semua ini adalah tontonan.

"Misi misi misi, woy minggir elah orang cantik mau lewat ini "

Suara seorang gadis tiba tiba terdengar menerobos kerumunan. Tubuhnya yang kecil mungil membuat gadis itu dengan mudahnya melewati gerombolan manusia yang jauh lebih besar dan tinggi darinya.

"Woyy!! Lo pada udah jadi jagoan hah?!!"

Raga dan Samuel yang masih asik dengan aksi bermain mereka langsung menoleh. Keduanya sama sama memutar bola matanya malas ketika melihat siapa yang datang,

"Lo lagi lo lagi, bisa gak si lo gak ganggu kesenangan orang sedetik aja," kesal Raga, menatap tajam kearah gadis bername tag Elgiana Rena.

Gia menggelengkan kepalanya, kesenangan apa yang membuat orang lain sengsara.

"Lo pada emang bukan manusia ya? Lo pikir dengan nyakitin orang kaya gini lo dibilang hebat hah?! Gue gak nyangka cowok yang katanya terkenal famous ngejadiin penderitaan orang lain sebagai bahan bercandaan."

Raga mengeraskan rahangnya ia berjalan mendekat kearah Gia,

"Gak usah ikut campur!!" Tegas Raga menaikan suaranya satu otaf.

Gia terkekeh sinis "gue jelas harus ikut campur!! Kalian bener bener bukan manusia!!" Sentak Gia tak kalah keras.

Gia pun berjalan membantu cowok yang telah menjadi bahan perundungan Raga untuk membantunya. Gia menuntun cowok itu berdiri Gia tau bahwa cowok itu tidak bisa melihat dengan jelas tanpa kacamatanya.

"Lo apa apaansi?! Turunin gak!! Dia masih ada urusan sama gue babi!!!" Raga tak terima ketika mainannya diambil oleh orang lain. Raga menggeram mencoba menarik mainannya kembali tapi Gia tidak tinggal diam ia mendorong Raga hingga cowok itu hampir saja terjatuh jika tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya sendiri. Untung saja Raga memiliki pertahanan diri yang cukup bagus.

"Bangsat!! Gia! Awas lo!! Hidup lo gak akan tenang setelah ini!!" Teriak Raga dengan emosi yang menggebu, matanya berkilat penuh kebencian, jari jari tangannya mengepal menahan emosi yang sudah ia tahan sejak tadi.

Gia tak peduli ia tetap melanjutkan langkahnya menuju Unit kesehatan sekolah untuk membantu mengobati cowok yang ia tolong dari kebringasan Raga.

Tak ada yang berani melawan Raga, terkecuali satu orang, hanya satu yang selama ini berani menentang segala hal yang Raga lakukan, yaitu gadis cantik yang sudah menjadi musuh bebuyutan Raga sejak kelas satu sma.

Elgiana Rena.

Jodoh Wasiat MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang