Keesokan paginya, subuh-subuh mereka bangun untuk melatih Karina. Mereka tidak bisa diam jika perasaan tidak enak sudah menyelimuti hati mereka. Walau terbilang berlebihan, tetapi ini sudah menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun oleh klannya jika "sesuatu" tidak mengenakkan akan segera menimpa mereka.
Banyak orang yang mengira jika pelatihan yang dijalani klan mereka tidaklah seperti klan lain. Pelatihan mereka terbilang lembut, berbeda dengan klan lain yang dapat terbilang sedikit kasar. Tapi siapa sangka? Pelatihan yang dilakukan klan Raverxa lebih keras dari yang lain. Sejak kecil, mereka sudah diajari bagaimana menjaga diri, bela diri, hingga penyamaran untuk melindungi diri. Bahkan diusia mereka yang masih terbilang sangat muda, mereka sudah mampu menguasai kekuatannya dengan baik, dan juga sudah bisa melatih peri-peri lain.
Mereka dituntut untuk bisa menguasai dan menjaga diri mereka sejak kecil. Walau memang caranya tidak terbilang kasar, namun tegas. Itu adalah cara agar mereka tidak merasa terkekang. Tapi jika mereka melatih seseorang diluar klan, mereka pastinya akan lebih tegas namun juga memberi sedikit kelembutan.
Sekarang ini, jam ini, menit ini, detik ini juga, mereka akan terapkan semuanya kepada Karina.
Jika ada yang bertanya, Karina ini hanya manusia biasa atau manusia siluman? Jawabannya adalah manusia siluman, orang tua kandungnya adalah siluman sang raja hutan alias singa, dirinya juga sebenarnya adalah singa. Namun, ia memilih untuk menjadi rubah berekor 9 seperti orang tua angkatnya. Taeyong telah menyegel wujud singanya, segel itu dapat terlepas sendirinya jika sang pemilik tubuh sudah dalam puncak kemarahan.
Matahari telah terbit, menyapa seluruh umat manusia dengan menyinari bumi yang tadinya gelap karena malam, sekarang sudah kembali terang.
Mereka semua termasuk Karina, memasuki mansion dan pergi kedapur. Perut mereka sudah berbunyi, meminta sang pemilik tubuh untuk segera mengisi perutnya.
"SELAMAT PAGI GESS!" Saerom bergabung duduk dengan yang lainnya.
"Tidak usah berteriak begitu, Lee Saerom!" Tegur Winwin. Saerom hanya menunjukkan cengiran tak bersalah.
"Pagi keponakanku yang cantik!" Sapa Saerom ke Karina sembari tesenyum. Ia mengedipkan mata kirinya. Ah.. dia sekarang terlihat seperti suger momi yang sedang menggoda suger bebi ger. Girl*
"Pagi juga aunty!" Sapa balik Karina. Ia membalas senyuman Saerom dengan manis.
"Kyaaa! Manisnya!" Pekik Saerom sembari menggigit ibu jarinya, gemas. Doyoung yang melihat itu, lantas bergidik ngeri seraya menatapnya geli.
"Saerom.. jangan bilang kau adalah sugar mommy yang sedang mengincar serta menggoda sugar baby girl. Astaga! Apa Karina ingin kau jadikan sugar baby girl mu? Oh no!" Doyoung berucap sedikit dramatis sembari memeluk kepala Karina untuk di sembunyikan ke dada nya.
"Sembarangan kau duyung!" Saerom menatap sinis Doyoung.
"Doyoung romsae! Bukan duyung!" Doyoung membalas tatapan sinis Saerom.
"Aku Saerom! Bukan romsae!"
"Iki siirim! Bikin rimsii! Nyenyenye." Doyoung memasang muka julid andalannya untuk mengejek Saerom. Karina terkikik kecil melihatnya, mamanya begitu menggemaskan! Walau julid sih. Hehe
Makanan telah siap dan sudah tersaji rapi di meja makan. Mereka menyantapnya dengan nikmat.
***
Satu minggu telah terlewati. Geng Loona tampak mulai menghindari Taeil dan saudara-saudaranya. Kenapa geng Loona tidak mendekati lagi? Tentunya mereka sedang menyusun rencana baru.
"Turun sekarang atau nanti?"
"Sekarang."
"Baiklah. Oh ya, kita beberkan saja identitas kita pada mereka. Aku yakin mereka tidak ember karena kita akan membantu rencananya."
"Okay okay! Buka portalnya!" Dia mulai membuka portal, setelah portal terbuka, mereka bergegas masuk ke dalam portal dan menuju markas geng Loona berada.
***
"PE HAI!" Sapa Haechan saat memasuki kelasnya.
"Yo!" Balas Mark. Mereka berjalan mendekati Mark dan saudara-saudaranya. Kelas akan dimulai lima belas menit lagi.
"Lagi ngapain?" Tanya Xiaojun.
"Gosip." Jawab Hendery.
"Gosip apaan tuh?" Tanya Ten antusias.
"Katanya bakal ada mahasiswi baru lagi di fakultas kita."
"Buset, lagi?" Mereka mengangguk.
"Kapan? Hari ini?"
"Hari ini."
"Ohh, kalau begitu kami kembali ya."
"Heem."
Perasaan dari kemaren-kemaren rame bener yang masuk ke ini fakultas, demen apa begimana ya?
***
"Sayang." Panggil Chanyeol pada Baekhyun.
"Kenapa, hm?" Tanya Baekhyun, ia menundukan kepalanya untuk menatap wajah tampan suaminya.
"Firasatku buruk." Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar.
"Heung?" Baekhyun mengusap lembut rambut sang suami. Guna menenangkannya.
"Aku takut Baek kalau firasatku benar. Aku tidak mau anak-anak serta cucu kita kenapa-kenapa." Chanyeol menatap sendu kedua manik Baekhyun.
"Sebenarnya bukan hanya kamu yang merasakan firasat buruk tentang mereka, Chan. Aku juga merasakan firasat itu."
"Kita harus bagaimana Baek?" Baekhyun mengendikkan bahunya tak tahu.
"Aku tak tahu. Kita percayakan saja semuanya pada mereka." Chanyeol menganggukkan kepalanya pasrah.
Annyeong readers! Chapnya pendek dlu, insya Allah chap slnjtny bkl panjang.
.
.
.Jika berkenan, jangan lupa vote & comment readers! Sampai jumpa!
Revisi : 27-12-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir || Nct ft. Guanlin [End]
Viễn tưởngSemua kisah berawal dari 12 lelaki manis yang ditugaskan untuk melatih 12 dominan yang berada di bumi. Perasaan perlahan mulai tumbuh dihati kedua pihak. Semakin lama, perasaan itu semakin membesar. Tanpa disadari, tali merah mulai muncul dihati ked...