GUYS GUE BALIK LAGI😎
YANG KANGEN, CUSSZ LANGSUNG BACA!!!¤°•HAPPY READING•°¤
Adrian POV
Entah ini mimpi atau nyata, tapi yang pasti telinga gue ngedenger jelas suara babi. Sampai-sampai tidur gue terusik. Tapi mana mungkin sih, ada babi nyasar ke kamar gue. Gue pastiin ini cuman mimpi doang.
Dengan mata yang malas terbuka, gue merubah posisi tidur gue yang awalnya terlentang sekarang berubah jadi miring kesebelah kiri. Karena gue kalau tidur suka meluk guling, alhasil gue langsung meluk tuh benda. Tapi kok guling gue tiba-tiba keras? Kayak bertulang.
Apalagi coba sekarang? Tadi suara babi, masa sekarang gue lagi meluk guling bernyawa?
Namun, otak gue malah memikirkan kalau benda yang sekarang gue peluk itu adalah pocong yang kayak di film-film gitu. Emang parnoan banget gue mah sama hal kayak begituan.Karena gue penasaran banget, gue mulai meraba-raba benda yang gue peluk ini, tanpa membuka mata. Diawal dari bawah, hingga kini tangan gue mendarat diatas benda yang kenyal kayak permen yupi. Ih anjir apaan sih ini?
Mana jendolan kenyal itu ada dua lagi.
Gue meremas benda yang sekarang gue pegang ini, namun tiba-tiba saja gue kembali mendengar suara seseorang mendesah.
Bentar, kok ini kayak bukan lagi mimpi ya?Perlahan namun pasti, gue membuka mata tanpa bergerak sedikit pun. Takutnya kalau gue bergerak, nih benda ikutan bergerak juga. Kan serem jadinya.
Dalam hitungan ke-lima, mata gue terbuka sempurna. Hingga gue menemukan seorang perempuan yang lagi tidur pulas.
Lah si Eneng ngapain tidur disamping gue? Ah, mana mungkin tuh babu tidur bareng gue. Pasti dia tidur di kamar lain. Plis deh ya, kenapa otak gue mikirin dia terus? Sampai-sampai tuh cewek masuk ke mimpi gue.
Yups, gue pastiin sekarang ini gue lagi mimpi. Gak mungkin nyata! Karena bagi gue, si Eneng itu hanyalah mimpi buruk yang selalu menghantui pikiran gue. Eaaaaaakk.
Gue tersenyum lega, karena ini cuman mimpi. Tanpa gue sadari, tangan gue masih tertanam diatas benda kenyal itu. Apaan sih ini, kayak permen yupi. Squishy banget!
Karena gue gemes sama nih benda kenyal, gue kembali meremasnya sedikit kuat.
"Ahhh~"
Tuhkan, suara itu ada lagi.Untuk yang kedua kalinya, gue membuka mata untuk memastikan. Dan kali ini gue masih menemukan si Eneng yang tidur sedikit terusik.
Mata gue menatap pada tangan gue yang sedang memegang jendolan kenyal itu.
Gue meremas kembali, dan si Eneng mendesah karena benda itu gue remas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE INNOCENT YOUNG PAPA [On Going]
HumorFOLLOW SEBELUM BACA. BIAR BISA MAKIN KENAL SAMA YANG PUNYA. . . The Innocent Young Papa . . Suara tangisan bayi itu memenuhi setiap sudut ruangan. Membuat keempat pria itu semakin dibuat resah dan pusing. "Aduh, ini kok malah makin kenceng ya nangis...