6. TOLONGIN JANGAN?

702 93 0
                                    

Gak usah bego deh!
.
.
JANGAN LUPA DI VOTE
.
HAPPY READING
.

Mobil milik Alex berjalan semakin jauh dari mall. Diikuti dengan motor Adam yang melaju di samping mobil Alex. Malam ini jalanan sangat ramai, mungkin sebab besok tanggal merah, jadinya orang-orang pergi main. Keramaian itu membuat jalanan macet.

"Ck, malah lampu merah segala! Udah gak kuat gue pengen mandi," gerutu Alex.

"Sabar Lex. Kayak gak tau aja, gimana jalanan di Jakarta tuh," ujar Adrian.

Tak beberapa lama kemudian, lampu hijau menyala. Alex melajukan kembali mobilnya. Namun tak jauh, di depan seperti terlihat macet. Alex berdecak sebal, padahal baru aja maju di depan udah macet aja.

"Njir, lama-lama kesel gue macet kek gini. Mending jalan pintas aja lah. Gak papa jauh juga, asal jangan macet aja," ujar Alex berbelok  ke jalan sebelah kanan.

"Ini jalan jauh loh, Lex. Masa kita muter?"

"Gak papa, Bri. Asalkan jangan macet aja. Males gue kalau macet itu."

Brian dan Adrian hanya bisa terdiam pasrah mau di bawa kemana oleh Alex. Dari belakang, Adam masih mengikuti mobil Alex. Jalan pintas ini sangat sepi, jarang sekali mobil yang melewati jalan ini. Ya, mungkin jalan ini jauh.

"Nah, gue suka nih jalan sepi kek gini. Gak ada acara macet-macetan. Males gue kalau macet itu, bikin gerah."

"Iya sih, enak jalan sini. Tapi jauh jalannya. Apalagi jalannya sepi kek gini, takut ada begal gue," ucap Adrian.

"Gak bakalan ada apa-apa. Santai aja sama gue mah," balas Alex.

Namun, di saat mereka enak berbincang tiba-tiba saja di depan muncul seorang wanita berambut panjang membuat Alex segera mengerem mobilnya.
"Aduh. Kalau ngerem gak usah pake nafsu juga kali, Lex. Sakit nih jidat gue," keluh Brian mengusap dahinya yang terbentur pada kursi depan.

"Sorry, gue gak maksud. Tapi itu ada orang yang tiba-tiba muncul. Kaget gue jadinya," jelas Alex.

"Hah? Orang?"

"Iya, orang. Keknya tuh cewek, soalnya tadi gue liat rambut nya panjang."

"Astaga, kenapa gak ditolongin? Kalau dia kenapa-napa gimana?" ucap Brian sedikit risau.

"Tolongin jangan?"

"Ya tolongin lah, bego!! Make nanya segala," ucap Adrian sedikit kesal. Baru saja, Adrian hendak membuka pintu mobil, namun Alex berucap membuat Adrian tak jadi membukanya.

"Kalau misalnya dia itu kuntilanak gimana? Gak ah, gue gak mau turun. Lo aja sana!"

"WOI!! KENAPA LO PADA DIEM? TOLONGIN!!" Itu suara Adam yang berteriak dari luar. Ketiganya terperanjat, mereka langsung keluar dari mobil dan menghampiri Adam.

"Ini kasian, ibu-ibu nya mau lahiran. Dia kayaknya udah gak kuat," jelas Adam pada mereka bertiga.

"Ya udah cepet bawa ke mobil!! Kita langsung bawa ke rumah sakit," titah Adrian dengan nada khawatir. Adam segera membangunkan ibu-ibu itu dari duduknya dibantu oleh Adrian.

"Hati-hati bu, jalannya."

"Aduuuhh, saya udah gak kuat lagi," ucap si ibu itu.

"Tahan ya bu, kita langsung ke rumah sakit aja."

Mereka memasukkan ibu itu di kursi belakang di temani dengan Adrian di samping nya, sedangkan Brian duduk di kursi depan. "Aduh, sakit banget!" Ibu itu tak henti-hentinya meringis kesakitan. Membuat Adrian semakin risau dan khawatir.

THE INNOCENT YOUNG PAPA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang