2. NONGKRONG DI CAFE 'LA'RIAN

1.2K 152 8
                                    

"Setiap orang pasti butuh tempat pelarian. Itu sebabnya gue bikin cafe La'Rian. Cafe yang biasa didatangi orang-orang galau."
_adrian_
.
.
JANGAN LUPA DI VOTE!
.
HAPPY READING
.
.

Seperti biasa, selepas pulang sekolah Adrian langsung pergi ke cafe milik ayahnya. Cafe itu memang milik ayahnya, namun dia memberikan nya kepada Adrian untuk mengolahnya. Adrian sendiri tak masalah, malah ia ingin sekali dapat uang dari hasil keringatnya sendiri.

Adrian memarkirkan motornya di halaman cafe. Cafe yang tidak terlalu besar namun terlihat sangat nyaman. Banyak pengunjung yang berdatangan, karena cafe Adrian ini letaknya sangat strategis.

Adrian masuk ke dalam cafe, terlihat seorang pria yang tengah sibuk melayani pelanggan. Adrian tersenyum simpul, melihat kelihaian temannya dalam bekerja.

"Ian, tumben masih siang pulang nya," tanya pria itu.

"Emang biasanya juga gue pulang jam segini kali, Bang. Eh iya, Bang Rafka dah makan siang belum?" tanya Adrian pada pria yang bernama Rafka tadi.

"Belum nih, dari tadi sibuk ngurusin pelanggan, haha."

Adrian meletakan tasnya di atas meja, "udah Bang, mending lo makan aja dulu. Pelanggan, biar gue yang urus," ujar Adrian memakai celemek.

"Bener nih? Gak ngerepotin?"

"Bang Rafka ada-ada aja deh, gue juga di sini kerja Bang, elah. Udah sana ah, makan dulu. Kalau sakit 'kan gak bisa kerja nanti," ucap Adrian sambil mendorong tubuh Rafka untuk pergi dari sana.

"Haha, adek gue emang pemaksa. Oke deh, gue makan dulu." Rafka melepaskan celemek yang dipakainya, kemudian ia pergi ke belakang.

Adrian tersenyum lega melihat keadaan cafe miliknya itu. Sangat nyaman dan tentram, semua orang menikmati kopi yang tersedia di sini.

Adrian memang sengaja tak menyediakan menu makanan di cafe-nya itu. Ia kasian pada Rafka yang kerja hanya seorang diri, mungkin kedepannya Adrian akan menambah karyawan baru dan menyediakan menu lainnya.

Lagi pun, kopi di sana banyak jenisnya. Bukan hanya kopi hitam saja, ada juga kopi susu, kopi cappucino, dan jenis kopi lainnya.
Adrian tersenyum hangat pada pelanggan yang baru saja datang dan menghampiri dirinya. "Hallo kak, mau pesan apa?"

"Umm, aku pesan cappucino drink aja deh."

Adrian mengangguk paham, "oke kak, tunggu sebentar. Saya siapkan dulu." Dengan segera, Adrian membuatkan pesanannya. Pembuatan nya tidak membutuhkan waktu lama, karena Adrian memiliki mesin khusus.

"Kamu masih sekolah," tanya pelanggan membuat Adrian mengalihkan pandangannya kepada perempuan itu.

"Iya kak, saya masih sekolah."

"Wah, hebat banget ya. Terus ini cafe milik kamu?" tanya pelanggan itu kembali.

"Mungkin bisa di bilang begitu," balas Adrian sambil terkekeh.

"Salut aku sama kamu. Masih sekolah udah punya cafe sendiri. Ganteng lagi, haha."

"Bisa aja si kakaknya. Ini kak, cappucino nya. Enjoy ya kak," ujar Adrian meletakan kopi itu di hadapan pelanggan.

THE INNOCENT YOUNG PAPA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang