4. GALAU BARENG TRIO AMBYAR

1K 111 7
                                    

Gue punya temen, tiga-tiganya anjing semua. Kagak ada yang bener.
_Brian_
.
.
UDAH DI VOTE BELUM?
KUY VOTE DULU
ABIS TUH LANJUT BACA.
.
.
HAPPY READING
.

"Kenapa tuh muka burem gitu? Lo di galauin sama cewek mana, Ian?" tanya Alex yang sudah berada di tingkat kepo akut.

"Iya nih, Ian. Kenapa lo kayak sedih gitu? Ada masalah?" timpal Adam bergiliran. Brian yang tengah membaca buku segera menutupnya dan menatap pada Adrian.

"Cerita aja, Ian. Apa gunanya gue sebagai temen lo?" Ucapan terakhir yang meluncur dari mulut Brian membuat Adrian menghela napasnya.

"Mamah gue pergi ke Korea."

"Whatt? Tante Ranti pergi ke kowreya?! Astaga, kenapa gak ngajak gue coba, gue kan pengen ketemu sama gebetan gue di sana," ucap Adam dramatis seperti biasanya.

"Sumpah, denger lo ngomong kayak tadi gue jadi pengen muntah. Alay banget sih lo! Sok-sokan lagi punya gebetan, urusin tuh pacar lo yang ke 9. Dia ngechatt gue terus njir!" kesal Alex.

"Udah jadi mantan kali. Tadi pagi gue putusin," jawab Adam sangat santai.

"Segampang itu? Ck, bapaknya ngamuk baru tau rasa lo!" seru Alex.

"Diemin aja udah, ntar juga meninggal, haha!" Alex sudah mengepalkan tangannya hendak menonjok wajah Adam. Namun, Brian lebih dulu melerai mereka berdua.

"Bosen gue liat lo adu bacot mulu. Bisa gak, sehari aja lo pada diem. Adem telinga gue," ucap Brian.

"Iya, ampun kanjeng mamih!"

Brian tak menimpali si Adam Alex itu, ia milih fokus pada Adrian yang terlihat sedih dari pagi tadi. "Mamah lo ke Korea emangnya mau ngapain? Kerja 'kan?" Adrian hanya mengangguk singkat.

"Nah itu lo tau, kalau mereka ke sana tuh kerja bukan liburan. Terus apa salahnya mereka? Kenapa lo jadi galau?"

"Sabar, kanjeng mamih. Itu ludahnya ampe muncrat gitu."

"Diem!! Gue santet baru tau rasa lo!" Entah kenapa Brian menjadi sensian seperti gadis yang tengah datang bulan. Sebenarnya Brian tuh heran aja sama Adrian, kenapa dia galau? Kan emak bapak nya kerja.

"Lo gak tau awalnya, Bri. Gak tau gimana gue yang selalu di tinggal kerja sama mereka dari kecil. Kenapa gue dilahirin kalau mereka gak peduli sama gue?!"

Brian terdiam mendengar ungkapan Adrian tadi. Benar juga, Brian tak tahu awal mulanya. Tapi di sisi lain, Brian tak mau melihat temannya itu galau terus-terusan. "Oke gue paham apa yang dirasain lo sekarang. Seenggaknya lo bawa happy aja, Ian. "

"Nah bener tuh apa kata kanjeng mamih tadi. Bawa santai aja. Kek gue dong, muka keliatan seneng padahal gue tuh sad banget. Gue sedih, sebab hari ini gak ada orang yang ngucapin selamat ulang tahun sama gue, hiksrot." Drama Adam bermulai kembali.

"Oh jadi sekarang hari ulang tahun lo." Alex menyalami tangan Adam. "Selamat ulang tahun ya, Dam! Semoga lo cepet mati dan sakinah mawadah warohmah." Brian, Alex dan Adrian tertawa lepas membuat seisi kantin menatap kearah mereka berempat.

"Bangke lo! Bukannya doain yang baik-baik malah didoain mati. Puceekkk!!" heboh Adam tak henti-hentinya berdrama.

Alex berhenti tertawa. "Emangnya bener lo ultah hari ini?"

THE INNOCENT YOUNG PAPA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang