“Udah halal, nggak papa kalau bersentuhan, yang penting bukan sama perempuan lain.”~ Bintang Semesta ~
Sebuah amplop berwarna cokelat sudah berada di tangan wanita yang memakai jilbab ungu pastel. Ia membuka amplop tersebut, menarik beberapa lembar kertas putih dari dalam. Salwa mulai membaca setiap baris tulisan yang tertera pada lembaran kertas putih tersebut.
Perjanjian Pernikahan :
1. Semua karya yang Saudari Salwa Haniyah publikasikan di Wattpad, harus diterbitkan di penerbitan Bintang Semesta Pustaka.
2. Saudara Bintang Semesta akan memperlakukan Saudari Salwa Haniyah dengan baik seperti ratu. Artinya, Saudara Bintang harus memanjakan Saudari Salwa.
3. Saudari Salwa Haniyah harus mengikuti semua apa yang Saudara Bintang Semesta inginkan. Tidak boleh ada kata penolakan.
4. Harus terbiasa berhubungan dekat. Tidak boleh protes.
5. Panggilan setelah menikah harus diubah. Saudari Salwa harus memanggil Saudara Bintang, Mas sayang. Sementara, Saudara Bintang harus memanggil Salwa, Sayang.
6. Pernikahan terjadi seumur hidup hingga akhir hayat. Tidak akan pernah ada perpisahan.
7. Jangan ada orang ketiga di antara hubungan rumah tangga ini!
Salwa membulatkan kedua bola matanya dengan sempurna. Ia terkejut, saat membaca lembaran terakhir yang berisi perjanjian pernikahan yang isinya ada tujuh butir. Salwa mengerucutkan bibirnya.
Kenapa aku baru baca sekarang? Apa-apaan ini?!
Bintang sedari tadi berdiri di ambang pintu berwarna putih di ruangan kamar. Ia menyilangkan kedua tangannya di dada, dan mengangkat salah satu sudut bibirnya ke atas.
“Kenapa? Mau protes? Di peraturan tertera, dilarang protes. Jadi, kamu tidak bisa memprotes saya, Salwa!” ujar Bintang, merasa menang dari Salwa. Pria itu terkekeh, melihat Salwa yang mengembungkan pipi putih seperti bakpao. Makin terlihat menggemaskan saja.
“Itulah konsekuensi kamu mengajak saya menikah, Salwa,” ucap Bintang.
Salwa mendengkus kesal, menatap Bintang yang angkuh, menjebak dirinya.
“Mas Bintang curang! Aku kan, mengajukan itu biar kamu nggak bisa terbitkan naskahku! Nyatanya kamu malah menyanggupi!”
“Sekali mendayung, dua pulau terlampaui, Salwa. Sambil menyelam, minum air. Tawaranmu sangat menarik sekali bagi saya. Saya mendapatkan kamu, dapat juga naskah kamu.” Bintang tertawa.
Salwa menghampiri Bintang. Ia berdiri di depan pria yang memakai kaus oblong berwarna hitam. Wanita itu mengalungkan kedua tangan putihnya di lehernya Bintang. Salwa memberikan tatapan yang menggoda di depan Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Marriage [Sudah Terbit 🥰]
Romansa# Peringkat 7 Best Branding dalam event Author Got Talent yang diselenggarakan oleh Prospec Media ⚠️ Tidak lengkap (Romance - Humor) Salwa Haniyah begitu kesal ketika kedamaian hidupnya diganggu oleh seorang direktur dari sebuah penerbit mayor yang...