part 5

3 2 0
                                    

"Kalian datang, wah senangnya." Ucap Ivy yang langsung berlari kearah Hazel dan Daffodil.

Ivy mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa. Walaupun Ivy bilang jika ia merasa senang namun wajahnya tidak benar-benar tersenyum. Mereka mengobrol dengan asyik. Bahasan mereka tidak bertarutan namun suasana menjadi lebih hangat. Seorang pelayan tersenyum sambil menaruh 3 cangkir untuk dituangkan teh hangat.

"Hei, kenapa hanya 3? Apa kau tidak lihat disini ada 4 orang?" Tanya Ivy sambil menghitung manusia yang ada dikamarnya.

Semua orang yang berada di sana terkejut dan akhirnya pelayan itu menambahkan 1 cangkir lagi. Hazel dan Daffodil bertatap-tatapan. Hazel berusaha mencairkan suasana yang berubah menjadi tegang. Ivy mulai memperkenalkan Salvia kepada mereka. Walaupun mereka adalah teman Ivy, namun mereka belum pernah bertemu Salvia secara resmi dan hal inilah yang membuat Ivy ingin memperkenalkan Salvia kepada mereka.

"Jadi, ini adikku. Kami kembar namun karena aku laki-laki serta lahir lebih dulu jadi akulah kakaknya." Ucap Ivy sambil menunjukkan ekspresi bangga.

Hazel hanya mengangguk dan menyapa Salvia. Daffodil merasa heran melihat Hazel melakukan hal itu lalu mengikuti apa yang Hazel lakukan. Mereka terus mengobrol hingga malam tiba dan merekapun memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing.

"Kak, eh tidak jadi deh." Ucap Salvia.

Ivy mengelus rambut Salvia lalu duduk diatas kasur miliknya. Ivy merasa heran dengan tingkah laku Hazel dan Daffodil saat dirinya memperkenalkan Salvia secara resmi. Namun yang terlintas dipikiran adalah karena Salvia merupakan gadis yang cantik maka mereka terkejut jika ia adalah kembarannya. Salvia memperhatikan wajah Ivy dari sofa yang dia duduki. Saat Salvia melihat senyuman Ivy, dadanya terasa sesak dan iapun menundukkan kepalanya.

Ivy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang