Bab 8

254 44 11
                                    

Hari ini sudah hampir beberapa minggu kami mulai shooting.

Sutradara melihat bahwa bonding diantara para pemain terasa masih kurang sebagai 'keluarga' sesuai dengan karakter mereka dalam drama itu.

Karenanya sutradara mengambil inisiatif untuk makan malam bersama di sebuah cafe dekat lokasi shooting.

Mereka duduk dan kemudian terdiam menunggu sutradara berbicara sisanya mereka sibuk dengan handphone mereka masing masing entah browsing berita, bermain game atau membalas chat.

Brak!!

Tiba-tiba meja sedikit bergetar karena digebrak oleh sutradara.

Suasana mendadak hening dan secara bersamaan mereka meletakan handphone nya di meja dan menatap bingung ke arah sang sutradara.

"Apa kalian pikir aku mengajak kalian ke sini hanya untuk melihat kalian bermain?" mata sang sutradara menyapu ruangan

Para junior segera menundukkan kepala merasa bersalah dan memposisikan sebagai murid yang patuh.

"Aku mengajak kalian itu agar kalian itu dekat dan memiliki rasa sebagai satu 'keluarga'."

"Saat awal aku sudah bilang selama shooting ini maka kita adalah sebuah keluarga"

"Lupakan atribut kalian sebagai aktor senior (matanya melirik tajam ke arah Zhehan dan Jun) atau junior (matanya menatap tajam pada ketiga 'Anak' mereka)"

"Mulai saat ini kau Zhe Laoshi sebagai mama, Jun Laoshi sebagai papa dan kalian adalah anak-anaknya, mengerti?" tanya sutradara

Mendengar perintah sang sutradara itu mereka saling berpandangan dan tertawa bersamaan kecuali Zhehan

"Xue Laoshi kenapa harus aku yang jadi mamanya? Kenapa bukan si Jun?"

"Yang akting masak dia, yang akting cerewet dia, yang banyak bermain main dia"
(Pffft, ga salah Zhe?)🙄

"Jadi kenapa harus aku coba" protes Zhehan

"Sekarang aku tanya padamu, bila kau memanggil orang yang lebih tua apa?" tanya Sutradara dengan raut wajah serius pada Zhehan.

"Lao" Zhehan menjawab

" Nama asli pemeran wen ke xing siapa"

"Gong Jun" Zhehan masih tidak mengerti

"Coba kau gabungkan jadi apa?" tanya sutradara mulai mencurigakan

"Lao Gong (suami) Ju..."

"Ya ampun...Xue Laoshi!!!!" teriak Zhehan dengan wajah memerah

"Eiiii kau memanggilku? Laopo (istri)?" jawaban Jun menambah suasana semakin tidak terkendali.

"Jadi kau masih keberatan menjadi mama untuk anak-anak ini?" tanya Sutradara sambil tertawa senang

"Mama...mama...mama..." Panggil ketiga anak mereka yakni Zhou, Asher dan Sun

"Eiiiii, kalian jangan harap dapat amplop merah dariku minta pada papamu yang kaya itu sana"

"Papaaaaaa" mereka berteriak bersamaan

Ternyata usaha sang sutradara mencairkan kekakuan selama ini tidak sia sia.

Karena semenjak makan malam itu,
Ada saja yang dibawa oleh mereka untuk 'keluarga' dan kru sebagai oleh oleh.

Begitu juga dengan 'kakek Bai Yi' yang sering membawakan buah buahan untuk kami.

Mengingat kami harus shooting di cuaca panas yang ekstreem ini.

Hubungan Zhehan dengan Jun juga semakin akrab.

Jun selalu membawakan apel untuk Zhehan di lokasi shooting.

Karena dia tahu bahwa Zhehan masih melakukan diet ketat di cuaca yang ekstrem panas itu.

Bahkan Jun juga terkadang yang menjadi payung untukku dengan menghalangi sinar matahari menerpa tubuhku.

Aku 'sedikit' merasa nyaman dan terbiasa  dengan perhatian Jun itu, juga merasa tidak nyaman apabila Jun tidak memperhatikan dirinya.

Bahkan aku menjadi 'sedikit' manja bila bersama Jun.

Para asisten mereka juga 'sedikit' heran dengan tingkah aktornya itu.
Semua keanehan mulai terasa semenjak acara makan bersama itu.

Malam itu mereka tiba tiba 'menghilang' dari acara itu dan baru menjelang pagi mereka kembali ke kamar di penginapan.

(He...he...he.. Min tau kalian bukan tidak tahu tapi pura-pura tidak tahu).

Sebenarnya Zhehan dan Jun bukan orang yang suka minuman keras mereka begitu menjaga kesehatan dan memperhatikan tubuhnya dengan baik, mereka juga menjauhi 'obat-obatan' terlarang dan tidak merokok.

Untuk menjaga kebugaran tubuh mereka, yang paling sering mereka lalukan adalah melakukan olah tubuh.

Terutama karena selain berakting mereka juga seorang penyanyi, model iklan, jadi kualitas kesehatannya sangatlah penting.

Namun demi menghormati sang sutradara saat itu mereka sedikit lebih banyak minum dari daya toleransi mereka untuk minum minuman beralkohol.

Akhirnya baru beberapa gelas saja kepala mereka sudah pusing dan mual.

Zhehan segera ijin untuk keluar untuk mencari udara segar.

Oh! My BaobeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang