Bab 26

202 27 4
                                    

Matahari terasa masuk dari jendela kamarku

Matahari terasa masuk dari jendela kamarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baby... Bangun.. Ayo kita harus pergi ke rumah mama Shan" ujar Jun sambil menepuk bokong kekasih tampannya itu.

"Eeeng, lima menit lagi bao, aku masih mengantuk" jawab Zhe masih dengan posisinya

"Ini sudah lima menit ketiga sejak tadi"

"Bangun sekarang atau aku akan benar benar membuatmu tidak bisa berjalan lurus lagi nih" ancam Jun sambil menarik selimut Zhe.

Mendengar 'ancaman' Jun yang dapat membuatnya benar benar tidak bisa mengangkat bokongnya lagi juga merasakan selimutnya mulai ditarik Jun.

"Ah..iya iya.. Aku bangun sekarang ha...ha..ha" kata Zhe sambil tertawa karena merasakan geli karena kakinya digelitik oleh Jun itu.

ha" kata Zhe sambil tertawa karena merasakan geli karena kakinya digelitik oleh Jun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau memang harus diberi 'pelajaran' dulu ya baru mau mendengarkanku"

Dengan masih mengantuk Zhe melangkah ke kamar mandi tanpa busana

"Zhang Zhehan!!!!! Kau benar benar minta dicambuk ya. Berjalan tanpa baju saat tirai masih terbuka begitu"
Teriak Jun buru buru menutup tirai yang baru saja terbuka separuh itu.

Tak lama kemudian terdengar teriakan dari dalam kamar mandi

"Aaaaah ...aduuuh !!" teriak Zhehan

Demi mendengar suara itu Jun segera berlari kedalam kamar mandi dan melihat tangan Zhehan sedang di tiup oleh Zhehan.

Dengan panik Jun lantas mengambil tangan yang ditiup itu dan memeriksanya dengan seksama.
Tidak ada apa apa disana

"Kau berteriak kenapa? Apa yang sakit? Tanya Jun.

"Airnya terlalu dingin... " jawab Zhe

"............." Jun

🍑👋👋👋👋

"Kau benar benar mau membuat umurku pendek karena ketakutan ya?

"Aaaah.. Sakit.. Aaaaa apa salahku kali ini coba" ujar Zhehan sambil mengusap pipi bokong yang ditampar Jun tadi

Akhirnya rutinitas keributan pagi saat  membangunkan Zhehan selesai.

Dengan menggunakan mobil lain kami menyelinap keluar dari apartemen Jun yang baru kami beli.

Karena apartemen kami dulu sudah diketahui oleh penggemar bahkan hampir seorang penguntit dapat masuk ke dalam rumah.

Walaupun kami tau bahwa ini adalah bagian dari konsekuensi kami sebagai aktor. 

Namun juga ingin waktu untuk kami sendiri. Jadi kadang ini memberikan tekanan bagi kami untuk beristirahat namun kami juga tidak ingin mengecewakan penggemar kami.

Inilah alasan bagi kami, Terkadang seolah menyembunyikan tentang keluarga kami.

Karena tidak semua orang tua kami yang rata rata berusia tidak muda lagi itu berfikiran terbuka menerima diperlakukan  seperti pada kami.

Mereka hanya warga biasa yang memiliki pekerjaan dan harga diri. Mereka tidak ingin dicap sebagai pendompleng ketenaran anaknya.

Mereka juga terkadang tidak ingin dimanfaatkan orang lain untuk mengambil keuntungan dari kami.

Persaingan di dunia hiburan sama kerasnya seperti halnya pekerjaan pada umumnya.

Kami juga harus melepaskan 'kesenangan' sebagai anak muda diusia kami. Jangankan untuk berkencan sekedar berkumpul dengan teman teman kami juga terpaksa harus kami kesampingkan. Bukan kami sombong namun lebih pada untuk melindungi orang orang yang kami temui dari berita berita 'liar'.

"Hei.... Kenapa bengong" tanya Jun sambil mengecup keningku

"Jangan terlalu banyak berfikir, nanti kau sakit lagi" kata Jun lagi

Saat ini Jun aku rasa Junjun lebih cerewet daripada dahulu.

Dia tidak mengijinkan aku seorang diri. Dimanapun aku berada bahkan untuk ke kamar mandipun dia tidak mengijinkan aku mengunci pintu.

Disaat saat seperti ini aku sangat bersyukur telah memiliki Jun sebagai pendampingku.

Entah bagaimana aku bisa menjalani 'perubahan' ini tanpa dirinya.

"Aku sangat mencintaimu Bao" ujarku sambil mengecup bibirnya.

Jun pun membalas mengecupku dan berkata
"Akupun mencintaimu Baby"

"Aku juga mencintai kalian" ujar Xiao Yu dari kursi depan sambil memonyongkan bibirnya.

"DIAM, NAIKAN KACA SPIONNYA" Jawab mereka bersamaan tanpa perasaan

Pffffft. Gini gini amat nasib lu Yu, yang tabah ya....



Oh! My BaobeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang