Bab 11

239 43 1
                                    

Jun Jun melihat kearah bawah tubuhnya dan meraba tubuhnya sendiri

"Aaah leganya ternyata aku masih berpakaian lengkap"

"Orang ini ya, kapan dia melepaskan bajunya dan tidur dengan memeluknya" batin Jun

Tiba tiba Zhehan menggeliatkan tubuhnya dengan tangan masih memeluk tubuh Jun.

Tangannya bergerak meraba dada Jun dengan perlahan, sejurus kemudian dia menepuk nepuk dada Jun seolah mulai menyadari ada yang salah dalam tidurnya.
(Kebiasaan grepenya kumat kayaknya)

Matanya terbuka dan melihat kenyataan bahwa tangannya masih berada di dada Jun, dan wajah Jun yang memerah karena usapannya itu.

Dengan segera Zhe terbangun dan semakin terkejut ketika menyadari dia tidak mengenakan baju, seperti Jun diapun segera melihat ke arah kakinya dan sedikit lega karena dia masih mengenakan celana pendek.

"Ooh maaf, aku terbiasa tidur tanpa mengenakan pakaian" ujar Zhe sambil berusaha mengambil bajunya yang berada di samping Jun yang masih terpaku melihat Zhe.

Tubuh Zhehan melewati tubuh Jun yang pada bersamaan Jun terbangun ingin bangkit berdiri.

Tubuh mereka jadi bertabrakan. Dan entah disengaja atau tidak, wajah mereka hanya berjarak 1 inci, mata mereka saling menatap, nafas mereka terasa panas terasa di masing masing wajah mereka.

Entah siapa yang memulai kini bibir mereka telah saling melumat satu sama lain.

Lidah mereka saling bertautan seolah sedang menari dalam mulut mereka.

Sesekali mereka saling mengecup dan saling menyesap liur yang menetes di ujung bibir mereka.

Tangan Jun merayap ke arah dada Zhehan yang terasa halus, kemudian Jun merasakan  dua buah tonjolan kecil milik Zhe mulai mengeras.

Tubuh Zhepun bergetar menikmati sensasi yang telah lama tidak dia rasakan itu.

"Ehmmmmmph...aaaah" suara Jun terdengar

Tangan Zhehan menyusuri leher Jun dan menarik rambut kepala Jun dan meremasnya, dengan menggeram menahan suara.

"Mmmmmph, eeeeenh " erang Zhe yang tubuhnya kini berada dalam pangkuan Jun dimana kaki nya yang putih itu bagai merangkul pinggang Jun.

Junior mereka seolah melonjak ingin keluar dari balik kain tipis untuk  saling mengenal satu sama lain.

Tangan Jun pun seolah menanggapi dengan riang erangan Zhehan dengan merayap di punggung mulus zhehan.

Kemudian semakin berani meluncur ke arah dalam bokong Zhehan.

Yang semakin membuat pinggang Zhehan bergetar menerima pelayanan dari Jun ini.

Kedua junior mereka kini saling bertabrakan dengan masih dilapisi kain tipis dari celana mereka.

Bibir mereka yang  kini terlihat membengkak akhirnya terlepas dengan tarikan nafas terengah engah mereka berdua.

Mata mereka kini saling memandang seolah bertanya apa selanjutnya.

Tangan jun jun kini menggenggam erat kedua pipi montok bokong Zhehan dengan gemas.

"Aaakh sakitlah " suara Zhehan terasa tidak menyiratkan rasa sakit di telinga

"Ooh maaf" Jun segera menarik tangannya dengan raut wajah sedikit kecewa.

Dengan tersenyum nakal menggoda Jun, tangan Zhehan menarik tangan Jun ke arah juniornya sendiri.

Melihat kelakuan Zhehan yang menggoda itu, membuat hasrat Jun yang tadi sempat turun kembali naik bahkan dengan sekali hentak dia mengangkat bokong zhehan dari pangkuannya kemudian mendorong tubuh Zhehan hingga ke posisi terbaring dengan kedua kakinya tertekuk menghadap Jun.

"Aaaaakh.... Sabar sedikit baobei" Zhehan mengeluh lagi.

"Kau panggil aku apa?" tanya Jun sambil menarik celana Zhehan yang kini menampilkan juniornya yan berukuran senior

Demi melihat pemandangan itu membuat nafas Jun tak berirama teratur, bibirnya yang sedikit bengkak seolah meneteskan liur melihatnya.

Tangannya segera menggenggamnya dengan kecepatan yang membuat panggul Zhehan bergetar dan mulutnya kembali mengeluh

"Aaah, Sssssh baobei, aku menyukaimu"
"ehmmm ini terasa gila, sayang"

"Emmmmm, yeaah you like it baby?"
ujar Zhehan

Oh! My BaobeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang