Bab 24

198 26 1
                                    

Hari ini drama kami akhirnya tayang. Sebenarnya sangat mengejutkan juga karena biasanya butuh beberapa bulan untuk bisa tayang.

Tanggapan dari pemirsa drama kami juga sangat baik walau tak sedikit  juga yang tidak suka.

Namun bagi kami berdua drama ini adalah awal dari kisah kami berdua. Dimana dengan adanya drama ini kami dapat menemukan belahan jiwa kami.

Sekarang kedua agency kami nampak lebih sibuk karena banyaknya tawaran kerjasama yang masuk untuk kami.

Baik bagi untuk kami bersama ataupun untuk kami secara.

Terlebih saat drama kami disiarkan ke mancanegara. Penggemar kamipun bertambah.

Bagaikan tiada hari tanpa berita kami.

Sedikit demi sedikit kami 'terpaksa' menjauh karena kini privacy kamipun mulai terusik.

Bila dulu kami dapat bepergian tanpa perlu pengawalan maksimal, dan tanpa ada yang perduli  kini kami harus mengurangi aktivitas di luar karena para penggemar, paparazy, hatter selalu ada di sekeliling kami.

Bahkan mereka mengikuti kemana kami pergi bagaikan bayangan.

Namun kami pasti menemukan jalan untuk bisa bersama tanpa kejaran mereka.

Karenanya aku sedikit merindukan Jun yang kini telah sibuk untuk persiapan drama barunya.

Kami kembali  semakin sering bertengkar untuk hal-hal yang sepele.

Seperti saat di suatu acara aku tanpa sadar mengagumi Yibo saat menari.
Saat dirumah Jun langsung marah dan mengatakan bahwa apakah aku menyesal karena tidak dapat menari?

Tentu saja aku tidak terima dituduh demikian

"Ya ampun bao. Dia itu Yibo lah kau juga dialah. Untuk apa kau marah untuk hal seperti itu" jawabku sambil membuka baju dan bersiap untuk mandi

"Pokoknya aku tidak suka, kau bertingkah seperti itu lagi"

"Selain tuntutan naskah, bila kau terlalu dekat dengan orang, memuji orang  hal itu akan membangkitkan rasa tidak sukaku" Jawab Jun
Sambil membuka bajunya dan menyusul Han ke kamar mandi

Selanjutnya hanya terdengar suara cekikikan, erangan juga geraman kami berdua. Dari dalam sana.

----

Satu tahun kemudian

Tanpa terasa satu tahun telah berlalu setelah penayangan drama kami tersebut.

Dan tanpa terasa satu tahun lebih kami bersama.

Namun pembicaraan mengenai drama kami masih menjadi trending hangat hingga saat ini bahkan mereka masih memperdebatkan ending dari drama kami tersebut.

Cerita fantasi mengenai kami juga banyak bertebaran diberbagai media sosial termasuk wattpad.

Awalnya banyak yang merasakan keberatan akan cerita fantasi mengatas namakan kami berdua sebagai pemeran karakter di cerita fantasi tersebut, namun bagi kami tidak masalah asalkan dapat membuat mereka bahagia dan itu juga merupakan sarana promosi bagi kami juga khan.

Namun pada akhirnya sikap kami tersebut bagaikan bola api yang bergulir.

Sikap agency yang mengambil sikap atas salah satu pemberitaan yang memang menurut kami sangat sensitif karena dalam berita tersebut menyangkut nama dan juga keluarga seseorang  dibelakangnya.

Agency memberikan langkah tegas dengan langkah hukum terhadap mereka.

Namun rupanya aku harus membayar mahal untuk 'ketidak' sukaan mereka terhadapku.

Mungkin juga ini yang menjadi alasan kenapa orang tuaku dahulu merasa keberatan saat tahu aku ingin bergerak di dunia hiburan.

Orang tuaku bukanlah orang yang terpandang, ayahku keberatan apabila suatu saat nanti keluarga kami akan terusik oleh para penggemarku.

Bahkan orangtuaku bertengkar hebat karena 'kekerasan' kepalaanku saat itu. Akhirnya mamahku mengalah demi memenuhi keinginanku itu. Dia rela menjual salah satu aset keluarga dan juga usahanya di kampung halaman dan hidup terpisah dengan ayahku  demi menemaniku di shanghai.

Mama akan selalu ada dipihakku apapun keinginanku mama pasti akan mewujudkannya. Saat aku sakit dahulu mama jugalah yang paling merasakan kesedihan daripada aku sediri.

Karenanya bagiku mama adalah segalanya. Ditengah kecerewetannya maupun omelannya namun itu karena wujud cinta kasih mama kepadaku.

Hal pertama yang kuingat saat aku tersandung masalah besar itu adalah mamaku.

Aku harus menjaga mama jangan sampai sakit karenaku. Namun lagi lagi justru mamalah yang membuatku malu untuk terus menangis.

Sebagai laki laki aku harus mampu menghadapi masalah itu. Begitu ucap mama saat pertama kali mengetahui masalah yang aku hadapi.

 Begitu ucap mama saat pertama kali mengetahui masalah yang aku hadapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Oh! My BaobeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang