-ˋˏ 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐅𝐎𝐔𝐑 ˎˊ-

4.2K 737 30
                                    

❝Aku begini karena mencintai mu ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku begini karena mencintai mu

· · ─────·本·───── · ·

"Iya, lakukan saja seperti yang diperintahkan. Kau hanya perlu bersikap seperti biasa, jangan terlihat mencurigakan" [Name] berbicara di telepon dengan seseorang di seberang.

"Jangan berhenti untuk terus mengawasi mereka, kirimkan berbagai perkembangan nya padaku segera" [Name] mengangguk kecil lalu mematikan panggilan telepon nya. Dia memasukkan kembali handphone nya ke dalam saku hoodie yang dia kenakan.

Angin malam berhembus membuat rambut sang gadis berterbangan. Dinginnya angin malam tak membuat [Name] berhenti untuk terus berjalan.

Ada yang harus dia lakukan hari ini.

Astaga, semenjak datang ke dunia ini ternyata [Name] semakin sibuk. Dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak. Apa seumur hidup nya memang tidak bisa tidur nyenyak walau sekali saja?

[Name] mendekati vending machine, lalu membeli salah satu soda yang ada disana. Baru ingin melangkah, suara berisik terdengar dari ujung gang.

[Name] menaikkan salah satu alisnya, pasti pertengkaran. Hampiri atau tidak? Kalau tidak di hampiri takutnya ada sesuatu yang penting.

Tapi ada yang harus dia urus sekarang.

Ah, tak apa. Urusannya bisa di tunda. Lagipula orang itu pasti masih sibuk.

[Name] perlahan berjalan mendekati tembok di dekatnya. Mengendap endap untuk melihat apa yang terjadi di sisi lain tembok. Suara orang dipukuli makin terdengar jelas.

[Name] bahkan tau sekarang ini terjadi pertarungan tunggal, artinya seseorang sedang dihajar tanpa bisa melakukan perlawanan apapun.

[Name] mengintip sedikit, bola matanya membesar untuk sesaat. Lalu [Name] tersenyum sinis,"Ah, ternyata kau, ya"

[Name] berbalik, hendak pergi. Tidak ingin mengganggu seseorang dibalik tembok itu. Namun, dering handphone nya langsung memecah keheningan.

[Name] memejamkan matanya, rasa kesal langsung meliputi dirinya.

Sial, bukannya dia sudah men ─ setting mode silent untuk malam hari?Kenapa berbunyi?!

"Siapa disana?!" Suara itu makin membuat [Name] kesal, sialan. Orang itu berjalan menghampiri [Name], badannya penuh dengan darah yang [Name] yakini adalah darah orang yang tergeletak di belakang sana.

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang