-ˋˏ𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐗𝐓𝐄𝐄𝐍ˎˊ-

1.8K 315 28
                                    

· · ─────·本·───── · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

· · ─────·本·───── · ·

Dari pertemuan nya terakhir kali dengan Gimyung dan Big Deal, [Name] jadi lebih sering bertemu dengan pemuda itu sekedar untuk berbicara dan makan bersama. Gimyung sering mengajaknya makan malam bersama dan mengajak nya mengobrol sampai malam. Jelas sekali terlihat bahwa pemuda itu tertarik dengan [Name].

[Name] pun meladeni pemuda itu dengan senang, dia bahkan sering mentraktir Gimyung makan. [Name] mengerti keadaan Gimyung yang sedang susah dan membantu nya dengan mentraktir Big Deal.

Awalnya Gimyung menolak, tapi [Name] mengerti bahwa itu hanyalah formalitas dan tetap memaksa Gimyung untuk menerima pemberiannya. Bagaimanapun ini juga salah satu rencana nya.

[Name] tidak masalah menghabiskan uang dengan cara seperti ini. Ini juga salah satu upaya untuk melipat gandakan uang uang miliknya. Lagipula, tidak ada rugi nya sedikit berbagi.

"[Name], sudah kukatakan bukan? Jangan berlebihan," Ucap Gimyung tidak enak, lagi lagi [Name] datang ke Gangseo sambil membawa banyak makanan.

"Aku tadi membeli terlalu banyak, jadi ku bawa saja ke sini. Ini, bagikan pada yang lain." Balas gadis itu sambil tersenyum, jelas sekali bahwa dia sengaja membeli makanan ini untuk mereka.

Gimyung menghela nafas, namun tetap menerima pemberian gadis itu. Dia tidak ingin membuang pemberian gadis di depan nya, ini berharga. "Ayo, ku antar pulang. Ini sudah malam." Ucap Gimyung setelah memanggil Rainman dan menyuruh nya mengambil pemberian [Name].

"Ah, tidak usah. Hari ini aku pulang sendiri saja."

"Tidak, kalau kejadian seperti waktu bagaimana?"

[Name] tersenyum, "Aku bisa menjaga diri, kau tidak perlu khawatir. Sudah ya, dah!" Tanpa menunggu balasan dari pemuda di depan nya. [Name] langsung pergi meninggalkan Gimyung sambil tersenyum lebar. Lucu juga melihat raut khawatir pemuda itu.

Gadis itu kemudian mengambil handphone nya, mengabari Hwan bahwa dia akan kembali. Namun, dirinya terlonjak kaget begitu menabrak seseorang hingga membuat handphone nya terjatuh.

Kedua lengannya di tahan oleh seseorang agar tidak terjatuh. [Name] kemudian mundur beberapa langkah, lalu membungkuk sambil mengucapkan kata kata maaf. "Astaga, maafkan aku!" Diri nya membungkuk beberapa kali merasa tidak nyaman sambil terus mengucapkan kata maaf.

"Tidak apa apa, Nona."

Suara berat itu membuat [Name] mendongakkan kepalanya, sedikit terkejut dengan siapa dia berhadapan sekarang. Namun, dirinya kembali mengucapkan permintaan maaf sekali lagi.

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang