-ˋˏ𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐓𝐄𝐍ˎˊ-

3.1K 583 35
                                    

❝ It's always been you ❞·· ─────·本·───── · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ It's always been you ❞
·· ─────·本·───── · ·

[Name] memakan makanannya sesekali melirik Gimyung dan Jitae di seberang sana. [Name] sudah memberi tahu Hwan siapa saja target yang harus dia awasi.

Lumayan banyak.

Mengingat ada banyak karakter penting disini. Tapi, untuk sekarang. [Name] akan fokus untuk mengenal mereka terlebih dahulu.

[Name] memanggil pelayan tadi, lalu membisikkan sesuatu. Pelayan itu lantas mengangguk seraya tersenyum. Lalu berjalan kembali.

[Name] tersenyum, tinggal menunggu saja sampai Gimyung mendatanginya.
[Name] melanjutkan makannya, sesekali berpikir untuk mengganti dekorasi di beberapa tempat.

Selang beberapa menit, Gimyung datang ke meja [Name] mengganggu acara melamun gadis itu.

"Permisi, boleh saya duduk di sini?"
Gimyung dengan senyum andalannya datang dan meminta izin.

[Name] mengerjap untuk beberapa saat, lalu mengangguk. "Duduk saja." [Name] kembali melanjutkan makannya seperti biasa.

Gimyung tersenyum, "Anda yang membayar tagihan makan saya, Nona?" [Name] mendongak begitu mendengar perkataan Gimyung.

Lalu mengangguk, dan menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya.

"Ah, terima kasih. Tapi saya rasa anda tidak perlu melakukan itu." Gimyung berkata sambil melirik Jitae. Bohong jika Gimyung tidak menyadari [Name] yang sedari tadi melirik ke arahnya.

"Aku berbaik hati mentraktir mu, anggap saja sebagai keberuntungan mu." [Name] mengelap mulut nya begitu makanannya habis. Gadis itu kemudian menaruh semua perhatian nya pada lelaki di depannya.

"Tapi untuk apa? Saya rasa ini pertama kalinya kita bertemu."

Kali ini, [Name] tersenyum mendengar pertanyaan Gimyung. "Kau anaknya Gabryong, kan?" Gimyung tersentak. Tidak menyangka gadis ini mengenal ayahnya.

"Sebagai salam perkenalan saja. Aku memang ingin mengenalmu." [Name] kemudian menatap Gimyung. Mereka bertatapan untuk beberapa saat. Sebelum Gimyung memutus nya duluan.

"Aku mengagumimu ayah mu, sebuah kehormatan bisa bertemu anaknya." [Name] kembali berkata saat melihat Gimyung yang seperti nya tidak akan berbicara lagi.

[Name] berdiri dari duduknya, "Lain kali ayo makan bersama. Ajak teman temanmu yang lain, akan ku traktir juga." [Name] tersenyum, lalu menepuk pundak Gimyung.

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang