-ˋˏ 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 ˎˊ-

2.2K 393 18
                                    

"Don't leave me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don't leave me."

· · ─────·本·───── · ·

─ [Name] diam mendengarkan Hwan yang memberi laporan padanya. Dia tidak masuk sekolah setelah insiden di Kamp Pelatihan Musim Gugur. Orang tua nya membuat Instruktur Zeus di hukum dengan berat. [Name] tidak sudi membiarkan Zeus hidup dengan nyaman setelah melakukan hal keji seperti itu.

"Lalu, Gimyung?" Tanya [Name] sambil membolak balikkan buku di depannya. Gadis itu tetap setia dengan posisi nya sejak beberapa menit lalu.

"Datang secara berkala ke Restoran, dia seperti mencari seseorang."

"Yoojin?"

"Sesuai perintah anda, Tuan Yoojin tertarik dan ingin bertemu. Haruskah saya terima, Nona?"

"Iya, jadwalkan besok. Ah, pastikan tempatnya di Ilhae." Dan begitulah, alasan kenapa [Name] duduk dengan secangkir teh di depannya, walaupun dia seharusnya masih beristirahat di apartemen nya sambil menunggu luka luka nya sembuh.

Sampai pintu terbuka, menampilkan seorang pemuda dengan topi yang menutupi wajah nya. Di belakang nya terdapat Yoojin yang sudah tersenyum dan berjalan ke arahnya. [Name] balas tersenyum, menegakkan kembali punggungnya.

"Senang bertemu dengan anda, Nona [Name]." Yoojin mengulurkan tangan nya, bersalaman dengan [Name] dan duduk menghadap gadis itu.

Yoojin memperbaiki letak kacamatanya sebelum kembali berbicara, "Anda tidak tahu betapa saya ingin bertemu dengan anda." [Name] tersenyum mendengar ucapan Yoojin, pura pura tersanjung.

"Saya terkejut ketika mengetahui Tuan ingin bertemu dengan saya, saya tidak tahu saya bisa seberuntung ini."

"Biasa saja, seharusnya saya yang mengatakan itu. Bukankah banyak orang yang ingin bertemu dengan orang semenarik anda? Saya tersanjung anda memilih saya untuk di dahulukan." Yoojin kembali tersenyum, matanya tak lepas menatap [Name] dan mengawasi gerak gerik gadis di depan nya.

Bibir [Name] berkedut kesal, bukankah Yoojin baru saja menyindirnya?!

"Astaga, tidak tidak. Anda terlalu melebih lebihkan. Anda jelas jelas yang merupakan panutan semua orang disini. Dan, jangan terlalu kaku, Tuan. Umur kita tidak beda jauh, bukan?" Ucap [Name] sambil terkekeh, mencoba menahan kekesalan nya pada pria di depannya.

"Anda sendiri, masih memanggil saya Tuan."

"Lalu, haruskah ku panggil Yoojin saja? Bagaimana, Yoojin?"

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang