-ˋˏ 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐍𝐈𝐍𝐄 ˎˊ-

3.4K 636 22
                                    

❝  I find you in every song I listen to ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝  I find you in every song I listen to

· · ─────·本·───── · ·

"Iya Ayah, Tuan Choi bilang isi perjanjian nya sudah selesai."

" . . . "

"Baiklah, minggu depan aku akan kesana lagi."

[Name] mematikan sambungan telepon nya. Matanya bergerak melihat sekeliling. Lalu kembali mengecek jam di pergelangan tangannya.

[Name] kembali berjalan pelan, menikmati hembusan angin malam. Gadis itu hanya mengenakan kaos hitam biasa, dengan celana jeans nya.

[Name] memasang earphone ke telinga nya. Menyetel berbagai lagu kesukaannya. Tujuannya adalah ke Supermarket tempat Hyungseok bekerja. Tapi sebelum itu, dia ingin berjalan jalan sendirian di jalanan Seoul yang sepi.

Pikiran [Name] kembali menerawang, memikirkan segala rencana yang sudah dia susun sedemikian rupa. [Name] berencana membuat semua hal yang ada di dunia ini berada di dalam genggaman nya.

[Name] ingin memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

"Apa aku langsung dekati Yoojin saja, ya? Buat dia terpengaruh dahulu"

"Tapi dia brengsek, dia tidak akan terpengaruh semudah itu" [Name] menghela nafas kesal. Masih ada beberapa hal yang harus dia pikirkan dengan matang.

[Name] mendorong pintu Supermarket dan menyapa Hyungseok yang sedang bengong.

[Name] mengambil beberapa Snack dan membawa nya mendekat ke kasir. Setelah di bayar, [Name] duduk di sebelah Hyungseok. Hyungseok yang sadar ada [Name] di samping nya langsung mengambil alih Snack dari tangan [Name].

"[Name] tidak sibuk? Kenapa kesini terus?" Hyungseok bertanya kepada [Name] dengan wajah malu malu. Masih tidak mengerti kenapa gadis itu sering kesini.

"Aku lumayan sibuk, sih. Kenapa? Kau tidak suka ada aku disini?" [Name] membuka salah satu coklat yang ada di depannya.

"Bukan begitu! Aku hanya heran, kenapa kau kesini terus. Memangnya tidak jijik denganku?" Hyungseok bertanya dengan memelankan kalimat terakhir.

"Aku tidak punya banyak teman. Kebanyakan dari mereka itu munafik, aku malas dekat dekat dengan orang seperti itu."

"Eh? Memangnya [Name] tidak punya sahabat?" Hyungseok bertanya bingung. Dari yang dia dengar, [Name] punya banyak teman. Dia juga sering mendengar sahabat gadis itu ada dimana mana.

"Sahabat apanya? Mereka itu munafik." [Name] berdecih malas, hidupnya selalu di kelilingi oleh orang orang munafik sialan.

Hyungseok jadi mulai berpikir. Ternyata hidup seseorang itu tidak seindah kelihatan nya, ya?

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang