20 ; Playing in the snow

1.3K 203 75
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menatap laki-laki yang berjalan disampingnya itu heran. Serius, sejak keluar dari Apartment Jisoo, Taeyong terlihat lebih banyak diam. Jennie tersentak ketika Taeyong tiba-tiba berhenti membuatnya ikut berhenti juga.

Lelaki itu tiba-tiba melepaskan mantel dan memasangkan kepada Jennie membiarkan tubuhnya merasakan dinginnya malam Seoul. "Jangan sampai kau menggigil." Merapikan mantel yang sudah melekat di tubuh Jennie dengan lembut.

"Tapi aku tidak kedinginan."

"Tubuhmu berkata lain." Taeyong berkata sembari menggosok kedua telapak tangan lalu menempelkan ke pipi gempal Jennie.

"Sudah lebih baik?" Jennie mengangguk lucu matanya masih menatap mata hitam Taeyong yang teduh.

"Ayo pulang?"

"Tapi.., -apakah kau tak kedinginan, maksudku mantelmu?" gugub. Jennie mengerakan tubuhnya seolah memberi tahu jika mantel lelaki itu pada Jennie.

Taeyong tertawa pelan sehingga membuat Jennie yang melihat dengan jarak sedekat itu merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Ia dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Aku punya mantel cadangan di mobil, dan kau nona Kim kemari tidak membawa mantel di saat cuaca Seoul sedang dingin?" Jennie memilih diam, apa yang Taeyong katakan memang benar. Saat dia berkunjung ke kediaman Jisoo dirinya hanya memakai pakaian turtleneck rajut berwarna Abu-abu gelap dan celana Skinny Jeans serta sepatu high heels boot putih. Dan jangan lupakan masker putih menutupi sebagian wajahnya.

"Sudahlah ayo?" Jennie berjalan mengikuti Taeyong. Ketika sampai di depan mobil lelaki itu, Taeyong dengan cepat membukakan pintu mobil dan menyuruh Jennie segara masuk tak lupa meletakan telapak tangan di atas kepala Jennie agar gadis itu tidak terbentur.

Jennie tak dapat menyembunyikan senyum di wajahnya. "Thank you."

"You're welcome."

Taeyong berjalan memutar, memasuki dan duduk di samping Jennie. Taeyong lagi-lagi tersenyum melihat Jennie yang hanya diam menunduk seperti salah tingkah dengan tindakannya tadi, ia mendekatkan wajahnya ke arah Jennie. Gadis itu tersentak Taeyong lagi-lagi membuat jantung Jennie berdetak cepat.

Taeyong menatap mata coklat milik Jennie lalu tiba-tiba menarik seatbelt di sisi kiri gadis itu dan memasangkannya.

"Seatbelt-mu." Ungkap Taeyong, setelah itu dia yang memakai seatbelt.

Jennie menggerutu kecil bisa-bisa dia berpikir yang tidak-tidak, padahal Taeyong hanya memasangkan sabuk pengaman untuknya.

Taeyong yang melihat itu berusaha menahan tawanya. Ia tau apa yang ada di pikiran kepala cantik gadis itu, memilih menjalankan mobilnya menjauh dari area Apertemen. Selama perjalanan juga kedua memilih larut dalam pikiran masing-masing.

𝐒𝐔𝐍𝐑𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang