19 ; A Piece of love story friends

1.5K 204 105
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong menepikan mobilnya sebentar, setelah ia bertemu dengan Taewon di kantor pria itu. Pikir lelaki itu kembali saat ia menjelaskan semua yang Jennie alami. Respon Taewon jelas terkejut dan mengatakan jika mereka harus segera melaporkan kepada pihak berwajib. Tapi Taeyong tau Jika Jennie tak akan mau memperpanjang masalah ini.

Taeyong menjelaskan jika maksud kedatangannya untuk menemui Taewon agar lelaki itu bisa menyelidiki kasus ini secara sembunyi tanpa diketahui oleh siapapun termaksud Jennie. Taeyong bisa mengandalkan lelaki itu karena Taewon mempunyai peran penting di kepolisian. Dan juga calon kakak iparnya itu banyak mengenal soal kriminal semacam stalker.

Mengeratkan mantel ditubuhnya kembali, Taeyong menatap sekeliling jalan yang hampir di tutup oleh salju. Cuaca malam ini sangat amat dingin. Ia semakin kedinginan, Taeyong meniup telapak tangannya yang panjang lalu menggosokkan kedua tangan agar memberikan sedikit kehangatan di tubuhnya.

Melihat jika ponselnya di dashboard mobil bergetar, Taeyong lantas mengambilnya dan terdapat panggilan dari Do Hyun, anak buah ayahnya yang berkerja menjadi pengawal pribadi Taeyong.

"Hallo?"

"Hallo tuan muda. Saya sudah mendapatkan berkas yang kau minta tempo lalu? Apa perlu saya antarkan sekarang?"

"Terima kasih Do Hyun-si sebelumnya. Kau tak perlu repot untuk datang menemuiku. Kau cukup kirimkan saja melalui emailku."

"Saya tidak merasa direpotkan sama sekali oleh Tuan. Kalau begitu saya kirim sekarang."

"Baiklah. Kutunggu Do Hyun-si."

Tutt..

Meletakan kembali ponselnya ke dashboard, Taeyong berniat kembali melajukan mobil untuk pulang ke Drom NCT sebelum sebuah panggilan masuk kembali ke ponsel miliknya.

"Yuta?" gumam Taeyong menyengit. Lalu dengan cepat Taeyong menggeser ikon hijau.

"Taeyong-ah kau dimana!?!"

Taeyong menjauhkan ponsel ketika teriakan suara Yuta menyapa.

"Bisakah kau tak usah berteriak. Aku masih bisa mendengar dengan jelas apa yang kau katakan."

"Miane.. sekarang kau dimana? Aku membutuhkan mu."

"Ada apa? Aku sedang berada di luar sebentar lagi akan sampai di Drom."

"Jangan pulang dulu!"

"Ada apa? Kau kenapa?"

𝐒𝐔𝐍𝐑𝐈𝐒𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang