Status: Up secara Random
Bahasa: Semi Baku
Genre: Fiksi Penggemar (Fanfiction)
Sub genre: Young Adult, Teen Fiction, Fiksi Remaja
Rate: 13+
Tags: ENHYPEN, ENGENE, SMA, fanfiction, pengagumrahasia, highschool
(Pernah publish pada tahun 2020 lalu publ...
Teruntuk kamu yang sudah singgah di cerita pertama aku ... aku berharap kamu tetap stay sampai ceritanya benar-benar berakhir. Apabila ada kesamaan di dalam cerita dengan cerita lain, itu bukan hal yang di sengaja, dan jika ada kesalahan/kurang tepat dalam penulisan mohon tegur saya dalam bentuk kritik, saran, ataupun yang lain.
Cerita ini pernah dipublish pada tahun 2020 lalu kembali publish+refresh pada tahun 2024.
🕊One in Memory J – Inception
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengagumi dengan Caraku.
Inilah caraku yang selalu mengagumimu secara diam-diam tanpa satu orang pun yang mengetahuinya. Senyum manis, lesung di pipi, serta nayanikamu dapat membuatku larut dalam kekesimaan.
Mengagumi secara diam-diam ternyata lebih menyenangkan dari yang kuduga, walaupun aku tahu jika perasaan ini tidak akan terbalas, atau mungkin salah. Namun, aku yakin bahwa suatu hari nanti kau akan tahu semua perasaanku.
Cepat atau lambat.
"Hei! Park Sujin! Di mana kaus kaki milikku?"
Pokusku kini teralihkan mendengar suara teriakan dari luar kamar. Aku menoleh, menatap pintu kamar yang tertutup rapat lalu menjawab perkataan Jay Park, sang Kakak sulungku dengan berteriak juga. "Aku tidak mengambilnya!"
"Aish! Anak itu selalu saja menganggu," lanjutku. Kembali menulis sepenggal kata yang sempat tertunda.
Park Sujin for J.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi cacatan diary Park Sujin ver. picture (Sumber template: Pinterest)
Tok! Tok! Tok!
"Sujin. Cepat bukakan pintu kamarnya! Hei, Park Sujin!"
Tok! Tok! Tok!
Lagi dan lagi. Atensiku kembali terganggu oleh suara teriakan lelaki di luar kamar seraya mengetuk pintu tanpa henti. Aku mendecak sebal ketika menyadari bahwa seseorang yang kerap mengganggu aktivitasku bukan hanya Jay Park, bahkan Park Sunghoon pun sama mengesalkannya!