fatamorgana

26 2 0
                                    

Kamu pernah lihat, Atau mendengar tentang seseorang yang sedang patah. Murung, sedih, atau bahkan depresi, yang membuat dirinya down gatau arah hidup, cuman karena sesuatu yang dia harapkan harus di patahkan. Dia menangis, merintih di kesepian, dan menurutmu itu berlebihan, justru tidak. Bukannya menangis itu hak setiap manusia, setiap orang berbeda dalam hal mengapresiasikan kesedihannya, karena kita tidak bisa memaksakan kehendak seseorang untuk tetap baik baik saja.

Semua orang memang di peruntukan untuk memilih jalan hidupnya. Bukan  hanya mengandalkan takdir, padahal kita tidak sempat menelaah diri kita sendiri karena ada beberapa kejadian yang bisa membuat kita di versi lebih baik ini, memangnya itu bukan takdir? Tak ada yang harus di khawatirkan di perjalanan menghapus luka ini, karena pada dasarnya diri kita sendiri lah yang bertanggung jawab atas bahagia dan sedihnya diri kita masing masing.

Aku duduk di bawah pohon rindang, dari hijaunya pepohonan dan tenang nya alam aku melamun kesepian. Lalu aku memutar lagu fiersa Besari kesukaan ku. Lucu, ketika itu aku menertawakan diriku sendiri, karena ada beberapa kejadian yang membuat aku baru sadar bahwa ternyata selama ini aku di makan oleh beberapa hal yang merugikan diriku sendiri.

"Ya mau gimana lagi, waktu gabisa di ulang, yaudah gpp." Suara hati di isi kepalaku sendiri.

Aku di makan ekspektasi, di makan harapan sampai lupa bahwa kita juga berhak terluka, apalagi kita masih muda, masih banyak waktu untuk menghadapi segala kegagalan yang bisa membuat kita melangkah lebih baik lagi kedepannya, membuat mental kuat, dan lebih hati hati menata rapih perjalanan.

Jangan pernah sesekali menyalahkan diri sendiri apalagi terus terusan sedih, jangan buang buang waktu jika kita masih punya keinginan untuk melangkah kedepan. Emang mau gini gini aja? Memegang handphone di kamar lalu rebahan?. Yang harus kita tahu bahwa semuanya akan terjawab walaupun tidak sesuai harapan kita, karena Tuhan akan menjawab segala keinginan dengan cara apapun, dengan cara yang terbaik, dan dengan pencapaian yang terbaik juga, mungkin tidak sekarang, tapi itu semua pasti tergapai.

Percayalah, kita akan sampai di titik terbaik. Dengan seseorang yang bisa membuat kita sadar bahwa kita memang pantas untuk bisa melangkah, dan di dampingi sebagai seorang yang membuat dia nyaman. Yang membuat dia sadar bahwa hidup itu tentang perjalanan.

Percayalah, kita akan sampai di titik terbaik. Di titik dimana kita akan berkata; "oh, ternyata semua do'a di jawab dengan cara yang tak terduga, dengan hal yang lebih baik dari harapan kita sebelumnya".

Percayalah, kita akan sampai, dan kita akan mengerti arti dari sebuah perjalan, arti jatuh, arti gagal, dan arti ketidak berhasilan dari apa yang telah kita harapkan. Dan kita akan berterimakasih kepada diri sendiri bahwa kita telah sampai di titik terbaik, dimana kita bisa melewatinya dengan sekuat hati.
Dan pada saat itu pula kita akan mengerti arti hidup yang tidak semuanya tentang bahagia, tapi harus ada peran luka di dalamnya.

Lara Derana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang