hujan, bahagia, dan lukanya

17 2 0
                                    

Tahun ini akan segera berakhir.
Beberapa harapan mungkin akan segera terjawabkan.

Seperti biasanya. Di penghujung tahun, bulan Desember selalu di guyur dengan hujan yang berisikan nada yang membuat sayu. Seolah mempersilahkan kita untuk duduk dan istirahat dengan menikmati secangkir kopi, menghangatkan badan dan evaluasi diri. Beberapa orang cukup kesal dengan datangnya hujan yang bisa membuat basah kuyup di tengah jalan. Beberapa orang selalu menikmatinya karena dasar kesedihan yang membuat ia terhenti di tengah jalan, memikirkan pencapaian yang tak kunjung di gapai. Hujan memang selalu memberi pesan, kesan, dan renungan. Hujan memang memberi jeda untuk kita yang selalu suka kopi hangat di bawah gemercik hujan, wanginya yang khas, kabut menutupi pandangan yang gelap, dingin, sunyi, supaya kita fokus untuk membaca segala harapan. Selamat menikmati segala hal yang belum menemukan jalan, untuk jeda ini aku berterimakasih kepada hujan, yang selalu menemani keluh kesah di balik sempitnya jalan.

Bahagia

Kita semua tahu bahwa yang kita inginkan selalu bahagia. Sebenarnya bahagia bisa kita bentuk dengan hal yang sederhana. Tapi momen ini yang akan paling berkesan karena yang kita sama-sama inginkan menutup tahun dengan kebahagiaan. Yang harus kita ingat bahwa bahagia tak pernah melewatkan kita, selalu ada momen dimana hal-hal kecil akan membentuk sebuah kebahagiaan, entah bersama teman, keluarga, atau dengan pasangan. Cuman, kita suka nggak sadar kalo kita sebenarnya berputar. Berputar dari bahagia agar kita lupa dari luka, lalu kembali terluka supaya kita tahu apa itu arti bahagia.

Luka

Banyak sekali harapan "semoga Desember tetap baik-baik saja".
Namun ternyata beberapa luka besar selalu ada kabar. Kita hanya bisa berharap agar bulan desember di akhir tahun ini sedikit lukanya. Namun nyatanya tak seindah yang kita kira ya. Salah satu luka besar ialah meletusnya gunung Semeru yang kita tahu selalu banyak pendaki yang selalu menikmati momen dimana Semeru dan perjalananya selalu memberi kesan pemandangan, dan danau Ranu Kumbolo selalu memberi Keindahan. Lalu melewati tanjakan cinta untuk kembali berjalan menuju puncak yang membutuhkan lebih tenaga ekstra. Dampak dan yang kita rasakan selalu terpikirkan bagaimana perasaan mereka yang telah merenggut banyak nyawa dari keluarga, sahabat, atau sanak saudara. Kita hanya bisa mendo'a kan ya. Itu luka besar yang memberikan simpati bahwa kita semua memang benar-benar saudara.

Tak terlintas dari luka yang paling hebat ialah ketakutan diri sendiri. Takut kalo seiring bertambahnya dewasa bertambah juga jatah luka di dalamnya. Takut kecewa padahal kan itu salah satu konsekuensi nya. Takut tak seindah yang kita kira tapi yang kita inginkan selalu bahagia sampai lupa bahwa: "hidup bukan hanya tentang bahagia, tapi harus ada peran luka di dalamnya".

Terimakasih tahun ini. Sebelum kita menutupnya dengan perih. Meskipun harus tertatih-tatih, namun yang harus kita ingat ialah; kita akan sampai di tujuan kita masing-masing. Tetap kuat ya! Jangan lupa berdo'a.

Lara Derana (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang