‼️Disclaimer‼️
Cerita ini dibuat dengan alur flashback dimana Sayla dan teman teman nya masih berada dibangku SMA, untuk bagian prolog itu adalah part ketika mereka udah sukses dimasa depan nanti🦋🦋🦋
Flashback
7 tahun yang lalu...Pagi ini seluruh siswa SMA Armada di jemur ditengah lapangan untuk mengikuti upacara bendara yang biasanya di laksanakan pada hari Senin pagi sebelum masuk jam pertama. Cukup banyak siswa yang memilih mundur ke belakang dengan alasan pribadi, entah itu sakit, di denda karna tidak memakai atribut lengkap ataupun pura pura sakit agar bisa berteduh didalam UKS.
Pembina upacara hari ini adalah Kepala Sekolah, katanya beliau akan memberitahu pengumuman penting, tetapi sejak tadi Kepala Sekolah belum mengumumkan nya, beliau malah membicarakan hal lain yang tidak menyangkut dalam pengumuman penting.
"Untuk seluruh siswa SMA Armada, mungkin kalian semua sudah tau dengan pembangunan kelas baru yang terletak di samping Laboratorium Kimia. Gedung itu, akan diisi oleh enam siswa terpilih saja dibawah bimbingan Pak Arya, tujuan kelas itu di bangun untuk merubah sifat dan sikap para siswa yang bermasalah saja, saya tidak ingin kalian setelah lulus dari SMA Armada ini, memiliki sifat dan sikap yang buruk yang akan merusak citra SMA Armada menjadi jelek. Baiklah untuk mempersingkat waktu, saya akan memanggil keenam siswa yang akan mengisi kelas baru itu, untuk siswa yang dipanggil harap silakan di samping tiang bendera" ucap Kepala Sekolah membuat siswa SMA Armada waspada karna takut nama nya termasuk kedalam list.
"Sayla Andriana Putri dan Annara Gizha Azkia kelas 11 IPS 3, Sevano Eza Azkiel dan Aillan Putra Rainan kelas 11 IPS 1, Febian Dyo Atmaja kelas 11 MIPA 7 dan terakhir Gabriella Selena Friska kelas 11 MIPA 1, silakan berdiri di samping tiang bendera" ucap Kepala Sekolah.
Para siswa terkejut ketika mendengar nama nama yang dipanggil Kepala Sekolah tadi, mereka adalah kelima siswa yang terkenal tidak pernah akur ketika bertemu, mereka selalu saja bertengkar entah itu di luar Sekolah maupun di dalam Sekolah. Mereka juga terkejut ketika mendengar nama Selena dipanggil, Selena merupakan salah satu siswa berprestasi di SMA Armada, Selena selalu memenangkan Olimpiade Olimpiade entah itu antar Sekolah maupun antar daerah, walaupun Selena selalu di cap buruk oleh guru guru disekolah karna selalu tidur ketika jam pelajaran berlangsung.
"Untuk keenam siswa yang dipanggil tadi, kalian jangan beranjak terlebih dahulu dari lapangan upacara hari ini, karna kalian akan di berikan pengarahan dari Pak Arya nanti, itu saja yang saya sampaikan, kurang lebih nya mohon maaf Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" ucap Kepala Sekolah menyudahi amanat upacara hari senin ini.
Para siswa SMA Armada menghela nafas nya ketika Kepala Sekolah menyudahi amanat upacara nya, karna setelah amanat hanya tersisa beberapa poin saja untuk menyelesaikan upacara bendera hari ini. Berbeda dengan keenam siswa yang sedang berdiri di samping tiang bendera, ada beberapa dari mereka yang bertengkar kecil seperti saling menginjak kaki satu sama lain atau pun mulut mereka yang selalu mengeluarkan kata kata kasar.
"ANJ-"
"Diam, jing! Nanti kita jadi pusat perhatian satu sekolah!" ucap Aillan yang sangat jengah mendengarkan perdebatan antara Sevan dan Bian.
"Sekali lagi lo ngomong, gue jahit mulut lo!" ucap Anna tanpa menolehkan kepala nya sama sekali.
"Anjay sadis!" celetuk Selena.
Tak terasa dengan perdebatan kecil mereka, upacara bendera selesai begitu saja bahkan kini lapangan upacara sudah sepi karna seluruh siswa sudah kembali kedalam kelas nya masing masing.
"Ahh akhirnya!" ucap Selena mendudukkan dirinya di tempat yang di lindungi dengan pohon.
Ketika yang lain duduk, hanya Sayla lah masih berdiri. Gadis berkulit putih itu mengeluh karna kulit putih nya berubah menjadi warna pink karna kepanasan. "Duhh kulit gue jadi pink gini" ucap Sayla yang dapat di dengar oleh kelima siswa lainnya.
"Lebay lo jablay!" ucap Anna dengan melemparkan kerikil kecil yang berada di dekat kaki nya.
Sayla yang sedang mengeluh karna kulit nya, seketika langsung menatap Anna dengan tatapan tajam. "Yang kulit nya hitam mending diam aja deh! Gak usah banyak bacot!" ucap Sayla.
"Dasar jablay buta warna! Gue putih gini, dikatain hitam!" ucap Anna.
Sayla tidak menganggapi lagi, bukan karna ia kehabisan kata kata melainkan ia sedang malas berdebat dengan Anna. Sayla lebih memilih diam didekat Selena yang hanya diam saja sambil membaca Wattpad.
"Sayla, minta nomor HP lo dong" ucap Bian tiba tiba sambil menyodorkan ponsel milik nya pada Sayla yang langsung diterima dengan malas.
Anna melihat hal tersebut tentu saja mengumpati perbuatan Sayla yang menurut nya begitu murahan. "Open BO lo? Sehari dapet berapa?"
Sayla yang awal nya sibuk memainkan jari nya di ponsel Bian, seketika langsung menatap Anna dengan tatapan tajam nya bahkan Sayla dengan berani nya melempar ponsel Bian hingga mengenai hidung Anna. "Jaga omongan lo!"
"Emang gue salah?" ucap Anna dengan wajah tanpa bersalah nya itu.
"Lo tuh ya dari tadi komenin gue mulu!" ucap Sayla hendak menghampiri Anna tetapi ditahan oleh Bian.
"Udah La, gak usah di ladenin" ucap Bian.
"Dasar tukang bully kurang aktifitas!" cibir Sayla.
Selena yang sejak tadi tidak bisa fokus membaca Wattpad, akhir nya berdiri menghadap Sayla dan Anna yang kebetulan duduk nya tidak jauh. "Berisik lo berdua!" ucap Selena.
"Anak kutu buku mending diam aja deh!" celetuk Sevan membuat Selena refleks melempar ponsel nya ke lapangan.
"Anjir HP nya di buang, mending buat gue aja kalo gitu" ucap Aillan dengan suara pelan, Aillan sejak tadi hanya menonton perdebatan kelima siswa yang akan menjadi teman sekelas nya nanti.
"Jangan ikut campur deh, Van!" ucap Selena menghampiri Sevan yang duduk dengan anteng di lapangan.
"Ngaca dong mbak! Lo juga ikut campur masalah nya Sayla dan Anna!" ucap Bian.
"Lahh iya bener juga" ucap Aillan masih dengan suara pelan agar tidak ada yang mendengar nya.
Selena menghela nafas nya ketika tanpa sengaja mendengar ucapan Aillan. "Mereka berdua tuh berisik! Gara gara mereka, gue jadi gak fokus baca Wattpad nya!"
Sayla tertawa kecil mendengar ucapan Selena. "Astaga gara gara itu doang" ucap Sayla.
"Kayak bocah SD aja sih!" ucap Anna membuat Selena berjalan mendekati Sayla dan Anna untuk menarik kerah baju kedua nya.
Anna tertawa ketika seragam nya ditarik oleh Selena. "Jangan sok keras, masih SD juga"
Mendengar ucapan Anna, membuat Sayla dan ketiga cowok itu tertawa terbahak bahak mendengar nya, sungguh sangat sulit sekali melihat Sayla tertawa karna ucapan Anna. "Nanti di bully nangis!" ucap Bian.
"Bully aja Ann, gue dukung lo kali ini!" ucap Sevan.
Mendengar hal tersebut tentu saja berhasil memancing amarah Selena, dan tanpa sadar Selena meninju wajah Anna dan Sayla secara bergantian sehingga membuat kedua nya terjatuh di lapangan, lalu setelah itu Selena beralih pada Aillan, Sevan dan Bian.
"LAH ANJIR KOK GUE KENA JUGA?!" ucap Aillan tidak Terima kalau ia juga terkena tinjuan Selena, karna sejak tadi Aillan hanya diam saja.
"Gue tau dari tadi lo ngomong!" ucap Selena. "Ohh iya nih, gue udah gak butuh!" ucap Selena menendang ponsel nya yang tergeletak di lapangan.
Setelah itu Selena pergi dari lapangan menuju ruang kelas baru nya yang berada di samping Laboratorium Kimia, Selena tidak perduli jika nanti Pak Ardy mencari nya, ia hanya ingin pergi dari lapangan agar tidak melihat kelima rekan kelas nya untuk beberapa saat.
***
Jangan lupa mampir di instagram nya
baekharu_08
Disana aku akan kasih visual beberapa tokoh disini

KAMU SEDANG MEMBACA
Classroom
Dla nastolatkówKepala Sekolah SMA Armada membuat peraturan baru untuk siswa siswa yang memiliki masalah paling banyak di sekolah maka di haruskan memasuki Ruang Kelas. Dari banyaknya siswa bermasalah di sekolah, yang terpilih hanya enam orang saja. Keenam orang te...