Ten

60 29 327
                                    

Selena membanting tas anya ke lantai kamar nya kesal, gadis itu mendekati meja rias untuk melihat penampakan diri nya di cermin. Tangan nya mengambil ponsel yang berada di dalam saku seragam sekolah nya untuk memberitahu manager nya bahwa teman sekelas nya ingin ikut dalam pemotretan majalah minggu depan.

"Halo kak" ucap Selena setelah sambungan telepon nya tersambung.

"Iya kenapa?"

"Jadwal pemotretan minggu depan bisa di batalin gak?" ucap Selena.

"Ehh? Kenapa tiba-tiba mau batalin? Kamu udah tanda tangan kontrak lho kemarin" ucap Manager Selena di sebrang sana.

Selena terdiam mendengar ucapan Manager nya di sebrang sana, gadis itupun tidak tau mengapa tiba-tiba menjadi sangat marah pada kelima teman sekelas nya yang akan datang ke lokasi pemotretan nya minggu depan, Selena tidak tau alasan yang tepat untuk membatalkan pemotretan nya nanti.

"Halo Selena?" ucap Manager nya.

"Hah iya? Halo kak" ucap Selena kaget, ia lupa bahwa sambungan telepon nya masih menyala dari tadi.

"Kenapa tiba-tiba pengen batalin pemotretan nya?" ucap Manager nya lagi karena Selena belum menjawab pertanyaan nya.

"Ahh itu" ucap Selena menggaruk kepala nya yang tidak gatal itu, ia harus mencari alasan yang dapat Manager nya percaya. "Sekolah aku ngadain study tour minggu depan" ucap Selena.

"Di hari yang sama?"

"Iya kak di hari yang sama" ucap Selena.

"Nggak ikut bisa kan?"

"Nggak bisa kak, seluruh siswa harus ikut" ucap Selena.

"Gimana ya? Nanti deh kakak tanyain lagi sama staff disana"

"Iya kak, aku matiin ya telepon nya" ucap Selena mematikan sambungan telepon nya.

🦋🦋🦋

Sayla menuruni anak tangga rumah nya satu persatu, ia melihat kakak nya yang sedang menelpon dengan seseorang. Gadis cantik itu tampak tidak perduli dengan apa yang di lakukan oleh kakak satu-satu nya itu. Niat nya Sayla ingin meminta izin untuk keluar bersama teman-teman nya, tetapi ketika melihat kakak nya yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, Sayla mengurungkan niat nya untuk meminta izin, gadis cantik itu lebih memilih untuk langsung pergi saja tanpa izin dari sang kakak.

"Mau kemana lo?" tanya Kayla yang baru saja selesai menelepon rekan kerja nya.

"Main sama temen gue" ucap Sayla menolehkan kepala nya pada Kayla yang kini sedang menyilangkan kedua tangan nya.

"Tanpa izin gue?" ucap Kayla menatap Sayla dengan tatapan tajam nya.

"Tadi mau izin, tapi lo nya lagi nelpon" ucap Sayla membalikkan kembali tubuh nya agar menghadap Kayla yang sedang duduk.

"Alesan aja lo" ucap Kayla melempar kulit kacang ke sang adik yang sedang berdiri.

Sayla melihat kulit kacang yang ada di dekat kaki nya lalu mata nya menangkap beberapa kulit kacang yang berserakan di dekat kaki meja. "Jangan kebiasaan nyampah, kak"

"OOT lo!" ucap Kayla.

"Nanti rapihin kak, kasihan mba Tari ngebersihin nya" ucap Sayla.

"Iya bawel banget lo!" ucap Kayla.

"Yaudah gue berangkat dulu ya, bye kakak cantik" ucap Sayla melambaikan tangan nya pada Kayla.

"SEBELUM JAM 12 HARUS UDAH ADA DI RUMAH!" teriak Kayla ketika adik nya itu sudah menutup pintu utama.

ClassroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang