Twelve

47 17 175
                                    

"FEBIAN DYO ATMAJA!" teriak Selena ketika semburan air mengenai wajah nya. Sedangkan sang pelaku berlari kebelakang meja guru untuk bersembunyi agar tidak di amuk oleh Selena.

Selena mengelap wajah nya menggunakan tisu yang tersedia di dekat makanan dan minuman lalu mata nya mencari-cari keberadaan Bian tiba-tiba tidak ada di dalam kelas. Sangat tidak mungkin untuk Bian keluar dari dalam kelas karena kunci kelas di pegang oleh Anna.

"Bian kemana?" ucap Selena menatap wajah teman sekelas nya satu persatu, sampai pada akhirnya mata Selena berhenti di pergelangan kaki Aillan yang terbalut oleh perban.

"Gak tau gue" ucap Sayla lalu kembali sibuk dengan film di ponsel nya.

"Itu kaki lo kenapa, Van?" ucap Selena menunjuk kaki Sevan menggunakan jari tangan nya sehingga membuat Sayla dan Anna otomatis menatap kaki Sevan juga.

"Itu kaki lo kenapa, Van?" ucap Selena menunjuk kaki Sevan menggunakan jari tangan nya sehingga membuat Sayla dan Anna otomatis menatap kaki Sevan juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran kaki Sevan di perban)

"Ehh iya itu kaki lo kenapa?" ucap Sayla mendekati Sevan yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Ditendang bocah pas main bola kemarin" ucap Sevan mengingat kejadian tiga hari yang lalu.

"Sakit gak?" ucap Selena kini gadis itu sudah duduk dihadapan Sevan, disebelah Selena sudah ada Sayla dan Anna yang sedang memainkan kaki Sevan yang diperban.

"Ya sakit lah bodoh!" timpal Aillan sambil menoyor kepala Selana pelan.

"Yaudah santai ngejawabnya! Gue juga cuma basa basi doang" ucap Selena.

"Basa basi yang sangat basi!" ucap Aillan.

Anna dan Sayla yang sejak tadi diam sambil memainkan kaki Sevan yang di perban dengan sesekali memukul pelan, namun tiba-tiba Anna memukul kaki Sevan yang di perban dengan kuat sehingga membuat Sevan berteriak kesakitan. Selena, Aillann bahkan Bian yang sedang bersembunyi pun seketika panik mendengar teriakan Sevan.

"Ehh maaf gue mukul nya kekencengan ya?" ucap Anna dan Sayla dengan wajah polos nya. Jujur saja baik Anna maupun Sayla juga ikut terkejut ketika mendengar Sevan tiba-tiba teriak padahal keduanya memukul dengan sangat pelan.

Bian keluar dari tempat persembunyian nya untuk menghampiri Sevan yang baru saja berteriak kesakitan. Sedangkan Aillan dan Selena langsung mencari-cari obat pereda nyeri di dalam tas Sevan, bukankah tindakan Aillan dan Selena tidak sopan? Memang, tapi ini keadaan darurat lagi pula Aillan dan Selena refleks mengambil serta membongkar isi tas Sevan

"Heh itu kaki nya si Sevan lo apain?" ucap Bian yang kini sudah jongkok di depan Sevan, mata Bian tentu saja menatap Sayla yang kini sedang membantu Sevan minum dan Anna yang sibuk menyuapi beberapa camilan kedalam mulut Sevan.

ClassroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang