Four

62 45 128
                                    

"Pergi, muak gue liat muka lo" ucap Aillan meninggalkan Sayla, Sevan dan Bian. Satu-satunya siswa sekolah yang tidak pernah di lirik oleh Aillan hanya Sayla, harga dirinya akan jatuh jika ia melirik perempuan yang selalu di kelilingi oleh laki-laki. Sebenarnya Aillan tau kalau Sayla menyukai nya, tapi Aillan tidak. Maka dari itu Aillan tidak pernah memasukkan nama Sayla ke dalam list perempuan incarannya.

Sayla berdiri untuk mengejar Aillan yang belum terlalu jauh dari meja nya, Sayla menghentikan langkah Aillan dengan memegang lengan laki-laki itu. "Aillan, lo kenapa sih?"

Aillan menghempaskan tangan Sayla, "Lo nanya gue kenapa?" ucap Aillan menunjuk dirinya sendiri.

"Gue muak liat muka lo! Udah sana pergi jauh-jauh!" lanjut Aillan pergi meninggalkan Sayla yang hanya terdiam di tempat nya. Kata-kata Aillan benar-benar membuat Sayla sakit hati, ini sudah kesekian kalinya Sayla mendengar kata muak dari Aillan.

Kejadian tersebut tentu saja di saksikan oleh Anna, Selena, Sevan, dan Bian, mereka sudah tidak terkejut lagi ketika mendengar Aillan mengatakan hal tersebut, karena Aillan memang sering mengatakan 'muak' pada Sayla.

Dari sekian banyak nya laki-laki yang mengincar Sayla, akan tetapi perempuan itu hanya memandang Aillan saja, walaupun Sayla juga sering bergonta-ganti pasangan, tapi hubungan kedua nya tidak bertahan lama.

Sejak tadi Anna tidak bisa menahan tawa nya, ia sangat ingin menertawakan Sayla yang sudah di tolak mentah-mentah oleh Aillan.

"Maka nya, kalau jadi cewek tuh jangan kegatelan!" celetuk Anna sebelum ia meninggalkan kursi tempat Anna makan.

Anna terlalu sibuk menertawakan Sayla yang kini hanya bisa menatap nya dengan tatapan tajam nya, sampai ia tidak fokus dengan jalan di depan nya sehingga membuat Anna menabrak meja lain sampai jatuh, hal tersebut tentu saja menimbulkan gelak tawa dari Sayla, Selena, Sevan dan Bian.

"Mampus lo!" ucap Sayla.

"Lumayan lah dapat hiburan" tambah Sevan.

Sedangkan Anna langsung berlari meninggalkan kantin karena tidak bisa menahan rasa malu nya, tetapi sebelum benar-benar meninggalkan kantin, Anna sempat menendang meja kantin.

"Anjir malu banget gue!" ucap Anna sambil berlari meninggalkan kantin.

🦋🦋🦋

Selena memasuki kelas baru nya setelah ia selesai mengisi lambung yang sebelum nya sudah memberontak diisi oleh asupan makanan. Selena terkejut ketika melihat Aillan yang sudah berada di dalam kelas sendirian, laki-laki itu sedang menyandarkan punggung nya pada tembok dengan sebuah earphone yang menggantung di kedua telinga nya serta kedua mata nya yang tertutup seperti sangat menikmati lagu yang sedang di putar nya, sehingga membuat tingkat ketampanan nya semakin bertambah.

Selena memasuki kelas dengan ragu karena jika ia masuk ke dalam kelas, itu berarti akan membuat Selena dan Aillan berduaan di dalam kelas. Aillan membuka mata nya ketika merasakan ada orang lain di dalam kelas, ketika Selena melewati meja milik nya, Aillan langsung menarik lengan Selena sehingga membuat Selena terjatuh di hadapan Aillan.

"Jangan gerak" ucap Aillan, Selena hanya bisa menuruti perkataan Aillan karena memberontak pun percuma, tenaga Selena tidak sekuat dengan tenaga Aillan.

Aillan melepas earphone nya sebelah lalu memasangkan nya pada telinga Selena. "Gue suka sama lo, Sel"

"Cuma mau di buat mainan kan?" balas Selena.

"Nggak, gue serius" ucap Aillan.

"Gue tau lo cuma mau main-main" ucap Selena.

"Gue serius, Selena ... Gue beneran sayang sama lo" ucap Aillan membuat Selena tertawa.

"Udah berapa kali lo ngucapin kata itu?" ucap Selena dengan tawa renyah nya.

"Baru lo" ucap Aillan.

"Ohh gue First nih?" ucap Selena membuat Aillan menganggukkan kepala nya.

"Gue jawab nya lain kali aja deh, udah mau masuk" ucap Selena melepaskan earphone Aillan yang terpasang di telinga nya. Sebelum Selena meninggalkan Aillan, gadis pintar namun malas itu menepuk pipi Aillan terlebih dahulu.

"Kapan lo mau jawab nya?" ucap Aillan yang diabaikan oleh Selena.

Disisi lain, Sayla dan Bian mendengarkan percakapan Aillan dan Selena dari depan pintu kelas. Bian menolehkan kepala nya pada Sayla yang tampak sedang menahan amarah nya tetapi mata nya sudah berkaca-kaca serta tangan nya yang sudah mengepal menahan emosi.

"Ikut gue yuk" ucap Bian menarik tangan Sayla pergi dari kelas, Bian tidak ingin melihat Sayla bertengkar di dalam kelas bersama Selena yang sudah pasti akan di lihat oleh Pak Ardy nanti. Sayla pun hanya diam ketika ia di tarik oleh Bian ke tempat favorit Bian, yaitu lapangan.

"Main basket sama gue, yuk" ucap Bian yang kini sudah membawa bola basket di tangan nya.

"Nggak deh, gue nonton lo main aja" ucap Sayla menolak ajakan Bian.

"Nope! Gue gak menerima penolakan, ayo!" ucap Bian melempar bola basket pada Sayla.

Untung saja Sayla cekatan menangkap bola basket yang di lemparkan oleh Bian. Sayla mengembalikan bola basket nya pada Bian, tetapi pria itu malah melemparkan nya kembali pada Sayla.

"Gue gak menerima penolakan, Say" ucap Bian menarik Sayla ketengah lapangan.

"Lo aja yang main, Bi" ucap Sayla melepaskan tangan Bian yang memegang dari lengan nya.

Sayla berjalan ke pinggir lapangan tempat ia berdiri tadi, tentu saja untuk melihat Bian memainkan basket sendirian di tengah lapangan. Bian sangat lihai memainkan basket sendirian, pantas saja Bian sering mengikuti lomba olahraga.

"Bian, gue ke kelas duluan ya" ucap Sayla hendak meninggalkan Bian di lapangan sendirian.

Ucapan Sayla membuat Bian menghentikan permainan basket nya. "Sekarang jam olahraga, Say ... Sebentar lagi Pak Ardy datang kesini"

"Kata siapa lo?" ucap Sayla.

"Kata gue lah" ucap Bian dengan kekehan nya.

"Dihh, udah ah gue mau ke kelas" ucap Sayla meninggalkan Bian yang kini sudah sendirian di tengah lapangan sekolah.

Di tengah perjalanan menuju kelas baru nya itu, Sayla menghentikan langkah nya karena melihat keempat rekan sekelas nya lengkap dengan seragam olahraga SMA Armada serta Pak Ardy yang sudah memakai seragam olahraga SMA Armada. Pak Ardy dan keempat rekan nya hanya melewati nya saja, tanpa menyapa bahkan menolehkan kepala nya pada Sayla.

"Lahh beneran jam olahraga? Gue gak bawa seragam nya" gumam Sayla sambil berpikir bagaimana ia bisa mendapatkan seragam olahraga SMA Armada tanpa harus membeli.

"Bodo ah" ucap Sayla kembali berjalan tapi kali ini tujuannya adalah lapangan tempat Bian memainkan bola basket nya.

"Balik lagi kan lo" ucap Bian melemparkan bola basket nya pada Sayla lagi tapi kali ini Sayla tidak berhasil menangkapnya, bola basket itu mengenai kaki Sayla yang ditutupi oleh stocking hitam yang menutupi kaki hingga paha nya.

"Aww dasar bola sialan!" ucap Sayla dengan menendang bola basket yang ternyata malah mengenai alat vital Aillan.

"ARGHH ANJING!" ucap Aillan sambil memegangi alat vital nya menggunakan kedua tangan nya. Posisi Aillan kini sudah terduduk di tengah lapangan dengan rintihan yang keluar dari mulut nya.

"SAYLA SIALAN LO!"

🦋🦋🦋

Jangan lupa mampir di instagram nya

baekharu_08

Disana aku akan kasih visual beberapa tokoh disini

ClassroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang