Asap rokok yang tercium jelas pada setiap ruang, serta minum minuman yang sudah tersedia pada meja membuat pria yang sedang terduduk pada sofa itu menyesap rokok nya dengan santai sembari mendengarkan penuturan yang sedari tadi tidak ada habis-habisnya itu.
Sesekali menyesap wine pada gengaman nya, ia berusaha mendengarkan dan mencerna setiap kata yang di jelas kan oleh rekan nya itu kepadanya, dengan panjang lebar yang bembuat nya hanya bernguman di saat menyetujui perkataan nya itu, walau pun ia terlihat sudah bosan larat, muak.
"bagaimana??" pria yang sedang menjelas kan setiap berkas yang ada di depannya itu dengan, beralih bertanya pada sang sahabat depannya itu.
Taeyong hanya menganguk kan kepala nya sekilas, dan memilih lanjut menyesap rokok pada tangan nya dengan santai, sembari memejam kan matanya yang mulai memberat.
"tapi menurut- " ucapan pria itu terpotong saat mendengar pintu yang semula terbuka dengan kencang sampai menimbulkan dobrakan yang cukup keras.
Betapa terkejut nya taeyong saat suasana yang tenang, mendadak ricuh, ketika suara tangisan mulai terdengar.
"Hiks Taeyong!!" tangisan seketika terdengar dengan kencang saat pintu itu terbuka, menampilkan seorang lelaki manis dengan air mata yang sudah membasahi pipinya, juga seseorang yang mengikutinya di belakang sana.
Taeyong pria itu dengan khawatir menatap tepat pada sosok yang baru saja masuk, berlalu memeluk si manis yang sudah basah akan air mata yang terus mengalir.
"Ada apa ini!??" taeyong bertanya tanya dengan nada khawatir.
"tadi jeje gak mau makan...jadi nya di suntik deh tapi dia gak mau...jadi menangis!" ucap seseorang yang sedari tadi mengikuti jeje atau jaehyun itu, ten si lelaki manis itu menjawab pertanyan taeyong bagaimana menjelaskan semuanya dengan sedikit rasa takut.
Taeyong yang mendengar kan ten itu, hanya mengaguk paham dan berlalu melihat jaehyun yang masih saja bersembunyi di dadanya.
"jaehyun.. sayang" taeyong perlahan mengangkat wajah bulat itu, seraya mengukir senyum tipis saat melihat, pipi cubynya yang memerah padam.
"kenapa jaehyun gak mau makan?" taeyong melihat jaehyun yang hanya menatapnya dengan lugu.
Jaehyun hanya membalaskan dengan mengelengkan kepalanya, sembari menatap taeyong takut-takut, membuat yang di tatap kini terlihat datar.
"Jika jaehyun gak makan nanti sakit!" taeyong kembali berucap sembari menghapus lelehan air mata itu dengan lembut, tidak lupa senyum yang menyertainya.
Taeyong lagi-lagi menghelan nafas kasar menatap jaehyun yang hanya menundukan wajah nya, bukan karena apa apa hanya saja seketika taeyong ingin sekali memakan si manis ini yang terlalu mengemaskan.
"hey! dude seperti nya kita harus pulang" ujar johnny yang terduduk canggung di depanya, merasa suasana yang tak lagi enak, menatap kedua pasangan itu.
Sepertinya, johnny tak masalah jika obrolan pekerjaan mereka sudah sampai sini saja.
Taeyong sejenak menatap jam pada pergelangan tanggannya itu yang menunjukan waktu pukul 23.45 yang dimana waktu sudah cukup malam. Sebelum dia menatap johnny yang juga menatapnya.
"Hmm.. well kita pamit" johnny yang sudah mendapat persetujuan itu pun, beranjak dari duduk nya membereskan barang-barang yang sempat ia bawa sebelum nya.
"baiy baiy jaehyunie!!" ten melambaikan tangannya, yang mulai di tutun berjalan bersama sang suami sebelum ia menghilang di balik pintu.
Setelah johnny dan ten yang sudah pulang, giliran taeyong menatapi jaehyun, ia menghelan nafas atas, prilaku si manis yang akhir-akhir ini sulit makan dan itu yang membuat nya khawatir.
Tanpa berfikir panjang taeyong mengangkat tubuh yang terasa semakin hari semakin ringgan itu menuju kamar, teringgat pula pada waktu yang semakin larut sekarang, ia juga merasa semakin mengantuk.
Saat sampai di kamar, taeyong membaringkan tubuh itu dengan perlahan, serta ia yang turut ikut membaring kan tubuhnya sembari memeluk jaehyun yang hanya diam tanpa memberikan penolakan.
"Tidur lah jaehyun" taeyong memeluk sayang tubuh ringkih si manis, memilih untuk tidak banyak bicara lagi tentang apapun lagi itu, yang penting untuk malam ini hanya lah tidur.
"Hum~"
Jaehyun pun membalas pelukan itu berlalu memejam kan mata nya yang mulai memberat, melupakan tangis juga emosi pada sebelumnya.
Ini cerita baru aku, semoga suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Peach| ft. YongJae [END]
Fantasía[TAEYONG×JAEHYUN] Harus sabar bukan menghadapi orang yang sedang hamil? Warn! B×B Just fantasy