bab 6

902 56 0
                                    

Canda tawa terdengar saat jaehyun sesekali mencolek cream dari cake yang ia pegang kepada bibi jake yang hanya dapat membungkam kesal.

"Mommy!!" Jake geram, ia balik mencolek pipi cuby itu dengan cream lengket dari cake stobery itu.

Setelah pertengkaran kecil yang terjadi tadi, sekarang muncullah cake ini, sebagai tanda permintaan maaf juga atas keterlupaan taeyong terhadap janjinya, sebelumnya.

Beruntunglah jaehyun masih mau menerimanya, walaupun sempat menolak lantaran kesal, tetapi jika sudah di depan mata, mana bisa ia tolak.

"AAA!! Jake!" jaehyun kini menyodorkan satu potongan dari cakenya dengan besar, kepada Jake yang menerimanya, anak itu tampak kesulitan saat bagaimana kue itu berusaha masuk kedalam mulut kecilnya.

"Humm enak??" Tanya jaehyun dengan mata yang berbinar cerah, bahkan dirinya sejak tadi masih memakannya, sudah tinggal setengah, dan masih ada satu yang lainya.

"Humm" Jake hanya menganguk dengan bergumam, tampaknya Jake tak bisa menjawabnya, ia kesulitan.

Disela-sela acara makan mereka, tiba-tiba saja pintu terbuka dengan tangisan yang seketika menggema.

Jaehyun juga Jake sontak panik, terlihat disana mark menangis dengan anjing samoyednya yang ia seret-seret mengikutinya.

"Huweee mommy!!" Mark berjalan menghampiri jaehyun, wajahnya tampak memerah padam, namun seperti tak ada apapun yang terjadi mark hanya terus menangis saja.

"Markue kenapa??" Jake menghampiri sang adiknya itu, sesekali ia mengelus surai caramel mark yang kini berada di dekapan jaehyun.

"M-Malk main camaa cclinci tapi cclinci naa kecebull! Hiks.. " mark semakin menangis sesegukan, sementara jaehyun cemberut, bagaimana mengetahui kelici yang berusaja taeyong belikan untuknya itu justru sekarang tak baik-baik saja.

"Cclinci naa di koyam, t-tapi paman do cudah ambill" Mark menelusup masuk kedalam dekapan jaehyun, tampaknya mark sekarang begitu takut jika jaehyun akan marah denganya, bagaimana ia tau jika kelici itu miliki mommynya.

"Mommy jangan nangis" Jake menatap jaehyun dengan wajah yang khawatir, melihat manik cantik itu yang telah berkaca-kaca.

"Maaf malk mommy~" mark mendongak menatap wajah jaehyun yang berpaling darinya, namun begitu jaehyun tetap memeluknya.

"Mommy~" mark menarik nafasnya berusaha menahan tangisnya yang semakin pecah, ia tau jika terus menangis justru jaehyun akan semakin marah, dengan begitu mark berhenti dari menangisnya, membuat semburat merah, muncul dari pipi, telinga hingga hidungnya bak badut sekarang.

"Mommy malk inggin susu" bibirnya mengerucut, mark berusaha mengambil atensi jaehyun yang engan melihatnya, namun mendengar rengekan mark yang tampak sedih, membuat jaehyun tak tega.

Ia kembali menatap mark yang berantakan akan air matanya, Jake di sana hanya memperhatikan keduanya, terlebih ia begitu senang memandangi sang mommynya yang sudah lama tak berjumpa , membuat kerinduan memuncah.

"Susu, Di botol? Atau gelas?" Tanya jaehyun memastikan terkadang mark suka minum susu di gelas mau pun di botol.

Mark mengeleng, tak setuju dengan keduanya, merasa bosan, namun balita itu tampak begitu haus sekarang.

Jaehyun merasa bingung, namun dengan inisiatifnya Jaehyun ingin beranjak membuat susu untuk, mark, namun baru saja menurunkan kakinya, pergerakannya lebih dulu di tahan mark.

"Sussu mommy~" mark rengek sembari mengeleng, membuat jaehyun juga Jake merasa binggung, akan apa yang mark mau, dan sekarang jaehyun terdiam menunggu jawaban anak itu.

"Mark ingin susu kan?" Tanya jaehyun yang dapat di angguki, tetapi mark sekian menit lagi mengeleng membuat jaehyun heran.

"Malk ingnin susu mommy!" Pipinya yang masih memerah, semakin memerah padam, mark juga jelas, menarik, baju bagian atas yang jaehyun kenakan.

"Susu mommy ayyoo" Mark semakin merengek namun tak menangis, membuat balita itu kini menyebalkan, mark yang biasanya selalu bijak, kini yak lagi, balita tetaplah balita, terkadang juga menyebalkan.

"Nenen malk mau nenn" jaehyun yang menghelan nafas pub membuka kancing teratasnya, dengan perlahan membukanya, merasa tak yakin, jika masih dapat menyusui, sebab sudah empat tahun lamanya, mark tak menyusu, bahkan saat ini ia tengah hamil.

Melihat raut mark jaehyun pun tak tega, ia pun merebahkan tubuhnya, guna memudahkan mark menyusu kepadanya.

Lelehan dari asi itu keluar, jaehyun tak menyangka jika dirinya dapat menyusui, bahkan hingga menetes tak tertampung pada mulut kecil mark.

Di lain sisi, Jake terkekeh melihat betapa imutnya adiknya itu, walaupun tak satu darah Jake tetap menyayanginya seperti apa yang sang papah ajarkan kepadanya.

Asik memandangi mark, sampai tak sadar akan kedatangan lucas dengan taeyong yang berada di sampingnya, lucas disana tampak baru saja mengantongi hpnya.

"Jake?" Dengan nada yang lembut lucas mencolek pipi bocah itu dengan kekehan pelan, begitu Jake kaget akan kedatangannya.

"Kita pulang hm?" Lucas membentangkan tangannya, membuat Jake yang melihatnya, tentu saja menghampirinya, walupun ia tak mau pulang.

"Tapi jake masih ingin main papa" Tutur Jake dengan wajah yang cemberut masam, namun senyum lucas membuatnya diam.

"Ada beberapa pekerjaan yang harus papa kerjakan, nenek juga menunggu mu pulang, jadi kita pulang sekarang hm??" Lucas ternyum hangat, menatap wajah Jake yang persis seperti dirinya, hanya saja Jake memiliki senyuman jaehyun yang begitu manis nan indah.

Wajah anak itu juga begitu berbeda, anak itu ternyata menuruni garis sang kekek dengan mata biru dari negri kanguru sana. Tak seperti lucas yang cirikhas dengan wajah asianya, dari sang ibunda. Namun sifat Jake begitu mirip dengan lucas. Hangat juga tenang bagai air di sungai.

"Hum papa" Jake pun tanpa menolak, menganguki perkataan lucas, Jake yang begitu penurut membuat lucas tersenyum simpul , sembari mengelus tip helaian halus rambut sang anak.

"Well.. jika begitu kita pulang dulu" lucas menoleh kepada taeyong yang tampak menganguk, sementara Jake tak menapik rasa kecewanya, belum puas bermain dengan jaehyun mommynya. Namun ia juga engan menolak sang papa.

"Jake tampak tak senang, jika begitu kau bisa membiarkannya disini hingga malam nanti" Tutur taeyong tanpa ingin melihat Jake yang begitu masam, ia tau akan perasaan anak itu sekarang.

"Ah tidak perlu, nanti malam kita juga harus pergi" jawab lucas masih dengan senyumnya, menolak halus usulan taeyong.

"Kerja?"

"Mungkin.. kami sekalian ingin pindah rumah" taeyong pun menganguk faham, tak heran jika lucas sering pindah rumah, sebab pekerjaannya yang memaksanya.

"Ah sudah telat, kita pulang sekarang!" sebelum pergi lucas sempat menjabat tangan dengan taeyong, tak lupa menatap jaehyun yang bersam mark disana, wajah manis yang sempat mengisi ruang dalam jiwanya itu kini bergitu berkesan baginya, namun tak ada lagi rongga yang terbuka walaupun itu jaehyun, lucas telah menutupnya sejak lama.

Tak mau larut dalam pikiranya itu lucas pun sempat ternyum singkat, membawa jake mengendongnya berjalan perlahan keluar dari sana.

"Terimakasih sebelumnya, mungkin nanti kita akan berkunjung kembali" taeyong menganguk setuju akan perkataan lucas, sebelum lelaki itu benar-benar menghilang dari balik pintu itu, meninggalkan jaehyun yang juga menatap kepergiannya.

"Mark? Apa yang dia lakukan?" Jaehyun seketika menoleh melirik mark yang ternyata sudah tertidur, ia pun kembali mengancingkan bajunya.

"Dia merengek ingin menyusu" gumam jaehyun dengan nada yang terkesan merengek sama halnya dengan mark.

Taeyong hanya terkekeh mendengarnya, mark menyusu kepada jaehyun adalah hal yang asing bagi taeyong, bahkan sejak lahir pun jaehyun tak pernah memberi asi kepada mark.

"Terserah dia, aku ingin melanjutkan kerja ku" ujar taeyong sembari mengelus sayang pucuk kepala jaehyun, yang mendapat anggukan dari sang empunya.

Tbc.

Baby Peach| ft. YongJae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang