Jaehyun dengan wajah yang sudah menekuk asam menatap sebal pada dokter yang kini terus saja berusaha menyuapi cairan yang entah apa fungsi kepada nya itu.
"Kau tidak mendengar ku!!, Aku Tidak Mau!!" ucap jaehyun dengan setiap nada bicara yang ia sengaja tinggi kan seolah tidak perduli akan taeyong yang kini sedang menatap nya dengan tatapan tajam itu.
Kembali pada jaehyun yang masih saja terus menatap dengan sorot mata yang seakan terus berkata tidak berusaha menolak setiap kali dokter itu akan mengulurkan sebuah sedok yang sudah berisikan cairan pekat berwarna pink itu kepada jaehyun.
"HMM" jaehyun segara mengeleng kan kepala nya berusa menolak obat cair itu, membuat taeyong yang terduduk tak jauh dari nya hanya berdecak pelan berlalukan menghelan nafas nya kasar yang ia hembusa kan.
Terlihat bagaimana kedua pria tinggi itu kini hanya dapat menatap jaehyun dengan perasaan yang terus berucap sabar dalam hati melihat jaehyun yang akan terus menolak setiap saat kali dokter itu akan melakukan check up maupun yang lain nya.
Yaa, kali ini adalah jadwal di mana jaehyun sudah harus check up pada kehamilan yang sudah memasuki bulan ke empat, terbilang cukup rentan untuk terjadi nya ke guguran pada jaehyun yang di mana justru itu lah tujuan dari sang dokter untuk memberi obat itu dan bila juga jaehyun tak mau untuk meminum obat nya terpaksa ia akan memberi suntikan.
"AAA!!!" teriak melingking itu kini mulai mengema membuat taeyong serta dokter yang terlebih jarak nya cukup dekat dengan jaehyun itu segera menutup pada kedua telinga mereka masing-masing akan suara jaehyun yang begitu fantastis.
"Taeyong pulangg" ucap jaehyun menatap pada taeyong yang hanya menatap balik pada nya itu tanpa ada nya balasan pria itu.
"Hiks" tangis yang tidak dapat ditahan kembali itu pun kini mulai terdengar di susul dengan beberapa umpatan kesal yang terlontar kan dari mulut manis itu.
Mendengar tangis jaehyun yang seketika membuat taeyong langsung menghampiri pada jaehyun memeluk nya dengan usap-usapan pelan yang ia berikan.
Dokter yang kini hanya dapat terdiam melihat pada jaehyun yang menangis itu tak dapat ia pungkiri tentang sikap pria manis itu yang berubah drastis dari sebelum nya sebelum ia menolehkan kelapa nya sejenak melihat pada suntikan yang kini sentiasa masih utuh pada tanggan nya itu berlalukan berjalan menuju meja nya.
"a-aku tidak mau di suntik!!" bentak jaehyun yang masih berada pada dekapan sang suami sembari menggeleng kan kepala nya asal menahan isak tangis nya yang masih terdengar.
Taeyong yang mendengar ucapan jaehyun itu hanya menghelan nafas nya sedikit melihat kepada dokter yang tengah sibuk dengan catatan nya sendiri itu, berlalukan kini ia sedikit mengangkat pada wajah yang hanya tertunduk lesu itu.
"Baik kita pulang saja" putus taeyong sembari mengapus pada lelehan air mata yang masih mengalir itu tidak lupa ia memberi satu kecupan pada pipi cubby jaehyun, yang membuatkan sang pemilik dari wajah manis itu mengaguk angukan kepala nya sembari mengusap pelan manik memerah nya.
"Baik dok-"
Seketika taeyong yang inggin berbicara itu terhentikan dikala mendengar pada handphone yang berbunyi nyaring berada pada saku celana nya sebelum ia mengambil benda pipih tersebut dengan helanafas kasar yang ia hembus kan.
"mohon maaf jika mengangu waktu nya boss, saya hanya inggin memberitaukan jika satu jam lagi akan ada rapat" ujar seseorang yang berada pada sebrang telpon itu sebelum dengan hormat berucap salam menutup pada sambungan telpon itu.
Berbalik pada jaehyun ia hanya menatap dengan wajah polos rasa penasaran kini menguasinya akan siapa dan apa yang taeyong bicarakan itu terlihat jika taeyong mengeraskan rahang nya yang berartikan pria itu sedang menahan amarahnya.
"baik kau inggin pulang bukan?" ucap taeyong bertanya langsung pada jaehyun yang senantisa mendengar kan nya sembari mengayun ayun kan pelan kaki yang mengantung itu, serta angukan yang sebagai jawaban dari nya.
"Baikalah" taeyong pun mula mengangkat tubuh gempal bak kelinci itu menurunkan nya sebelum berjalan menghampiri dimana tempat dokter itu berada.
Setelah berbicara cukup memakan waktu lama taeyong pun memutus kan untuk keluar dari ruang itu dengan jaehyun yang berjalan pada samping nya, teringat dengan waktu yang tak lagi banyak untuk nya segera memulai rapat itu.
"taeyong" pangil jaehyun sembari memainkan pelan jari jari panjang yang berada pada gengaman nya itu sesekali mendongak untuk melihat pada taeyong yang serius akan langkah jalan nya.
"ada apa jaehyun?" sahut taeyong melihat balik pada jaehyun yang sedang tersenyum senang terhadap nya, membuat kan taeyong yang melihat tingkah aneh jaehyun mengerut kan alis nya binggung seolah ia siap siaga.
"apa ada yang kau ingin kan lagi?" tanya taeyong melihat pada jaehyun yang hanya acuh terhadap nya lebih melih memfocus kan nya pada es-krim yang baru saja ia berikan itu.
Mendengar tidak ada nya jawaban yang di berikan taeyong pun hanya dapat menghelan nafas gusar sebelum mengambil pada kartu yang baru saja di pakai untuk membayar makanan dinggin tersebut.
"Kau ingin pulang atau ikut bersama ku?" tanya taeyong lagi berusaha mengambil alih jaehyun yang terlalu focus dalam acara memakan es-krim itu.
"All right, akan ku tinggal" putus taeyong yang masih tidak mendapat satu pun jawaban dari pria gembul di depan nya ini, sembari sesekali melirik pada jam yang berada pada pergelangan tanggan nya itu, tidak banyak lagi waktu yang ia miliki untuk saat ini.
"Lee jaehyun!" ucap taeyong yang mula memasang wajah datar nya menatap jaehyun yang secara langsung mendengar nya itu mendongak cepat melihat nya.
"Kau ingin-"
"Ikut bersama mu" seru jaehyun cepat menotong ucapan taeyong yang terkesan marah itu, sebelum ia ternyum senang atas keberhasilan dari rencana membuat taeyong marah walau hanya untuk sesaat saja.
"Baiklah" akhir nya dengan langsung taeyong menyalahkan mobil itu menancap gas dengan cukup tinggi berusaha mengejar waktu yang semakin menipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Peach| ft. YongJae [END]
Fantasy[TAEYONG×JAEHYUN] Harus sabar bukan menghadapi orang yang sedang hamil? Warn! B×B Just fantasy