Kini jaehyun berada pada ruang kantor dari taeyong seorang diri, walau hanya ada ia sendiri jaehyun merasa tenang sebab mulut kecil nya yang masih setia memakan es-krim itu.
Terhitung sudah lama jaehyun di tinggal oleh taeyong untuk rapat itu, kini es-krim yang menjadi teman dalam kesendirian nya tersebut pun telah habis tanpa sisa.
Jaehyun bingung untuk saat ini tidak ada lagi yang harus ia lakukan selain menunggu taeyong, melihat sekeliling yang terasa asing bagi nya sebab baru pertama kali nya jaehyun mengunjungi perusahaan ini sebab taeyong hanya mengajak nya untuk ke perusahaan yang satu nya lagi.
Jaehyun dapat melihat satu pintu yang menurut nya menarik, pintu dengan desain klasik berwana hitam yang berada pada pojok ruang itu membuat nya tanpa basa basi lagi pun langsung saja menghampiri nya.
Dengan gerak perlahan jaehyun meraih knop dari pintu tersebut harap harap ada hal yang menarik pada dalam nya.
Sebelum pintu berhasil ia bukan jaehyun melebar kan mata nya dengan mulut nya yang terbuka kecil itu saat melihat apa yang berada dari balik pintu itu.
Hanya sebuah ruang kamar yang berdesain kan modern, tetapi bukan hanya itu yang membuat jaehyun terkagum atas kamar ini, kamar dengan ruang yang besar serta terlihat dari balik kaca tebal tersebut sebuah hutan lebat dengan balkoni kecil yang menyertainya, membuat kesan nyaman jika berada di ruang ini.
Selesai akan mengagumi nya jaehyun pun mulai kembali berjalan menelusuri kamar tersebut dengan sesekali tersenyum lucu saat mata nya tak sengaja menangkap sebuah bingkai dengan foto dari nya yang berada pada dalam nya itu.
"Wahh bahkan aku tak tau jika ada hutan di balik perusahaan ini" seru jaehyun saat menatap hutan yang bahkan seperti belum pernah tersentuh oleh manusia tersebut lewat balkon yang saat ini dimana ia berada.
Cukup lama sudah jaehyun melihat serta berkeliling ruang baru ini membuat nya perlahan mulai merasa mengantuk seketika, ia pun memilih untuk tidur saja pada kasur itu terlihat pula jika taeyong belum selesai akan meeting yang super lama itu.
Pada sisi lain, kini taeyong yang telah menyesaikan meeting tengah tersenyum serta sesekali menjabat kembali salam dari beberapa koleganya yang satu persatu keluar itu.
Sebelum kembali menjabat untuk kolega yang terakhir nya dengan senyum ramah yang ia perlihat kan.
"Tu-tunggu!" seru wanita tersebut saat melihat taeyong yang akan segera pergi dengan tanggan nya yang dengan cepat memegang lengan dari taeyong itu, membuat kan taeyong yang merasa terpangil pun kini kembali menatap nya.
"Ada apa?" jawab taeyong masih dengan nada ramah nya menatap kembali wanita pada depan nya itu, yang ia sadar kini pipi dari wanita tersebut telah memerah merona.
"bisakah ki-kita makan siang bersama?" ucap wanita itu dengan gugup saat melihat taeyong yang masih setia menatap nya tersebut.
"Mungkin tidak untuk hari ini Istri ku telah menungu, maaf sekali lagi" ujar taeyong tanpa memperdulikan kembali wanita tersebut yang kini ia yakin tengah mengumpati nya setelah kepergian nya itu.
Nama nya clara wanita yang saat saat ini sedang taeyong jauhi, bagaimana tidak wanita itu bahkan hanya menaru saham pada perusahaan nya agar bisa lebih dekat dengan nya belum lagi tak sedikit nya yang menceritakan tentang wanita itu jika perilakunya seperti jalang haus akan belaian, dan tentu taeyong tak akan membiarkan wanita centil tersebut mendekati nya.
Cukup jaehyun yang hanya boleh berada dalam hidup nya tidak dengan orang lain, taeyong tidak akan membiarkan sesiapapun merusak rumah tangga nya, ia tidak mau perjuangan nya selama ini untuk mendapat kan menjadi jaehyun sia sia.
Cukup lama untuk taeyong pergi menuju ruang dimana terdapat jaehyun nya tersebut, terhitung jika ruang dari meeting nya itu berjarak kan tiga lantai membuat mau tak mau taeyong harus sabar menahan rindu terhadap jaehyun itu.
Setelah tak lama akhir nya pun taeyong sampai langsung ia membuka pintu yang ia sengaja tidak untuk di kunci itu melihat pada sekeliling nya yang bahkan sepi tanpa suara berusaha mencari keberadaan jaehyun yang tak sabar untuk ia peluk itu.
"Jaehyun?" ucap taeyong memanggil nama jaehyun yang belum ada nya sahutan dari sang pemilik nama itu, sebelum memilih memeriksa kamar mandi yang siapa tau ada jaehyun di dalam nya.
Taeyong mulai panik saat tidak nya menemukan kan jaehyun dimana pun baru saja ia ingin menelpon tugas kantor cctv agar memeriksa kan nya tetapi sesaat mata nya dapat menangkap sebuah ruang kamar yang belum ia perikasa itu.
Dengan langkah terburu buru nya taeyong pun membuka pintu ruang kamar yang sebagai tempat dimana ia beristirahat itu, tertawa pelan saat dapat melihat sebuah buntalan kecil yang berada dalam balutan selimut itu.
Taeyong menghelan nafas nya kasar sebelum mengeleng kecil melihat jeahyun yang bahkan sedang tertidur dengan pulas nya itu, sedangkan tadi ia sudah khawatir setengah mati mencari nya.
"Kucing nakal, kau tau aku mencari mu" ucap taeyong sembari mencubit pelan pipi tembam itu di selingi dengan kecupan kecupan kecil yang tanpa sengaja dapat mengusik jaehyun dalam tidur nya itu.
"Uhh~ taeyong?" jaehyun sedikit mengeliat kecil saat merasakan seperti ada yang mencium nya itu serta dapat ia mencium aroma khas yang sangat ia kenali tersebut.
"Kau di sini rupa nya" ucap taeyong sembari mencubit main-main pipi tembam yang tenggah terangkat sebab terseyum itu, membuat taeyong tak tahan akan kegemasan itu pun kembali menciumi nya dengan bertubi tubi.
"Aaa!!, la-lagi kau lama!" gerutu jaehyun sembari berusaha menyingkirkan wajah taeyong yang masih terus menciumi nya itu dengan mendorong bahu nya menjauh, harap harap taeyong mau menyudahi nya.
"Maaf sayang-" ucap taeyong dengan menjeda kata nya sejenak dengan kembali mencuri satu ciuman pada bibir yang tengan mengerut lucu itu, baru lah ia melanjukan kembali kata nya.
"Apa kau ingin pulang?" tanya taeyong sembari kini mengambil alih sepenuh nya tubuh montok jaehyun megangkat untuk ia taru dalam pangkuan nya itu.
Sejenak jaehyun mengelengkan kepala nya sebagai jawaban dari pertanyan taeyong tersebut, tadi sebelum ia benar benar tertidur ia memutus kan untuk tinggal sejanak pada kamar ini walau ia tau ini berada pada kantor, tetapi ia juga tidak ingin meningalkan kamar indah dengan pemandangan hutan yang masih asli itu.
"Kenapa?" ucap taeyong dengan binggung nya pasal melihat jaehyun yang justru mengeleng itu.
"Tidak, di sini sangat nyaman" balas jaehyun tersenyum senang sembari menelusup masuk dalam dekapan taeyong, sesekali mendusal nyaman menghirup aroma yang mengular pada indra penciuman nya.
"tetapi bukankah mark menunggu mu?" tanya taeyong hanya untuk memastikan jika jaehyun tak akan lupa jika ia mempunyai janji yang sudah ia buat sebelum nya dengan mark itu, dan lagi jika untuk berlama lama di sini buat apa?
Taeyong tentu tidak mau lebih baik ia menyewa hotel dengan pemandangan yang jauh lebih bagus, dengan menghabis kan malam-malam terindah sebagai ganti nya.
"Huh?" sesaat jaehyun mendongak kan kembali kepala nya menatap taeyong dengan bingung atas kata yang baru saja ia ucapkan tersebut, jaehyun merasa jika ada yang ia lupakan tetapi ia tak ingat apa itu.
Cukup lama hanya untuk menunggu jaehyun yang hanya terdiam dengan fikiran dari nya sendiri nya itu, membuat taeyong yang tak sabar pun lantas memilih menjelaskan kembali kepada nya dengan kata yang singkat padat dan jelas.
"Sudah mengingat nya kembali nyonya Lee?" ucap taeyong bertanya seusai menjelaskan itu.
"Ish! Aku bukan nyonya!!" kesal jaehyun memukul taeyong ketika justru suami nya tersebut menyebut nya dengan kata nyonya itu, ingat jika bahwa jaehyun adalah 100% lelaki asli, dan lagi jika memangil nya dengan kata mommy itu lain hal nya lagi, ia masih bisa menerima nya.
"Haha, baiklah maaf oke" seru taeyong sembari meraih tangan jaehyun yang baru saja akan kembali memukul nya itu sebelum terakhir ia menarunya melingkari pada bahu nya, membuat jaehyun hanya dapat terdiam sesudah menganguk sebagai jawaban atas permintaan maaf taeyong pada nya.
"Jadi apa ingin pulang nyonya?"
"Ish! TAEYONGG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Peach| ft. YongJae [END]
Fantasy[TAEYONG×JAEHYUN] Harus sabar bukan menghadapi orang yang sedang hamil? Warn! B×B Just fantasy