-complete.-
Kala itu, Haechan memilih mengungkapkan perasaannya pada Mark. lelaki yang 2 tahun diatasnya.
Dengan bermodalkan nekat saja, Haidar yang waktu itu kelas 8 SMP, dan Marka yang kelas 10 SMA.
"ya. kita lihat nanti." -haidar
"gue lihatin ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi tetep ganteng😔👊 Pas ditengah progres yang kayak gaada habisnya, anak anak nct pada live terus 😭 gapapa sih, jadi berasa disemangatin😶
[—]
“Kar, gue duluan ya!”
Haidar sudah menyelesaikan shift pagi-nya hari ini. Seharusnya dia shift sore setiap bekerja, HRD manager pun sudah menyetujui untuk memberi Haidar shift sore selalu. Namun, Abian sedang tidak baik kondisinya. Jadilah dia yang menggantikan.
Sama halnya dengan Sekar. Dia semestinya memiliki shift siang, tetapi karena ingin menambah gajinya akhir bulan nanti, Sekar mengambil alih pekerjaan pramuniaga yang sudah keluar.
Omong-omong tentang Sekar, gadis itu lebih muda 1 tahun dari Haidar. Orang tuanya sama nasibnya dengan Haidar. Lebih buruknya, kedua orang tuanya menelantarkan Sekar. Entah gadis itu harus bersyukur atau tidak karena dilahirkan sebagai anak tunggal.
Karena, jika dia mempunyai adik, mungkin akan lebih sulit karena dia juga harus menghidupi adiknya. Orang tuanya pasti juga akan menelantarkan adiknya. Karena dia hidup sebagai anak tunggal yang ditelantarkan, Sekar bersyukur karena dapat menjalani hidupnya walaupun dengan keadaan putus sekolah. Jujur saja, Sekar tidak kuat untuk menghidupi adiknya jika ada. Menghidupi diri sendiri saja sudah begini susahnya.
Haidar tidak bermaksud membandingkan antara hidupnya dengan kehidupan Sekar. Dia sedikitnya bersyukur karena meskipun orang tuanya tidak lagi bersama, Haidar masih mengetahui keberadaan mereka dan juga masih mau menghidupi Haidar dengan memberikan sejumlah uang.
Hah... Memikirkan Sekar cukup membuat rasa prihatin pada gadis cantik itu.
“Iya, kak. Hati-hati, ya!”
Sekar anak yang ceria, ramah dan cepat tanggap. Juga dia mudah terbuka.
“Iya. Anyway, jangan lupa bimbel khusus bersama Haidar tampan nanti malem.”
Memang, Haidar menawarkan untuk mengajarkan pelajaran kelas 9 dan sekitarnya yang belum Sekar kuasai. Dirinya tak terima gadis sepintar Sekar harus putus sekolah. Jadi, dengan inisiatif sendiri, Haidar menawarkan dan diterima baik oleh Sekar.
Sekar mengangguk antusias, “Iya, kak.”
[ャ]
Perjalanan sore dengan mengayunkan kaki memang terasa menyenangkan. Angin berhembus dengan sedikit terik matahari yang sudah lebih kalem dan udara yang segar sore hari. Dedaunan yang berguguran, jatuh ringan seperti perasaan dan suasana hati Haidar. Ini menyenangkan.