bonus chapter

6.2K 535 15
                                    

hai?

;--;

Haidar mengatur napasnya, mempersiapkan diri untuk melihat hasil SBMPTN LTMPT miliknya yang akan keluar beberapa menit lagi.

Sekarang ini hanya ada keberadaan Haidar di kamarnya, di rumah Ayah barunya yang sudah 2 tahun lebih keluarganya huni. Ayah dan Ibunya tidak sedang berada di rumah.

Dia juga sudah menyiapkan semuanya kalau-kalau dirinya tertolak di perguruan tinggi negeri yang dia pilih.

Detak jantungnya semakin tak karuan kala Haidar membuka laman pengumuman.

Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SBMPTN LTMPT 2021 di:

Itu terlampir pada profil milik Haidar.

“HAHH??!! SERIUS NIH? GUE GAK SALAH LIHAT?”

Haidar klik sekali lagi. Untuk memastikan saja, teman-teman. Dia ini sudah tertolak beberapa kali. Dan kali ini diterima, rasanya seperti mimpi.

“SUMPAH?! GUE KETERIMA?” pekik Haidar. Tak sadar air matanya sedikit demi sedikit keluar dari kelopak matanya. Terharu.

Terlalu shock. Bahkan dia sempat linglung. “Ah iya, gue harus ngasih tau Mama.” Haidar bergumam serak.

Panggilan terhubung, “Halo, Ma?”

“Iya, Nak?”

Ada jeda diam sebentar untuk Haidar menarik ingusnya, “Mama tau 'kan kalau sekarang pengumumannya?”

“Iya, Mama tau kok. Gimana hasilnya?” Ibu Haidar bertanya dengan intonasi lembut seperti gula kapas yang sering dibeli Haidar saat sekolah dasar dulu.

“Aku diterima, dong!! Anak siapa dulu?” balasnya sedikit tengil.

“Iya? Beneran? Syukur deh kalau begitu. Nanti Mama hubungi lagi ya, kamu mau sesuatu?”

Kentara sekali suara antusias dari wanita yang melahirkannya diseberang sana.

“Nggak, Ma. Gak usah. Aku cuma mau kabarin aja, nanti jangan lupa kasih tau Ayah ya.”

“Nggak mungkin Mama lupa. Oke anak Mama, Mama lanjut ini dulu ya. Selamat sayang.”

“Makasih, Mama.”

Panggilan terputus. Perasaan bahagia membuncah bagi Haidar, tak sia-sia usahanya.

Tak lama, panggilan video dari Naren masuk.

Oh, Haidar hampir lupa. Cepat-cepat dia seret ke tombol hijau untuk menerima panggilan.

“HAIDAR!! Gimana hasilnya?”

Narendra menyapa terlebih antusias. Dilihat dari raut wajahnya, Narendra sepertinya memiliki nasib yang sama dengannya.

Omong-omong tentang Narendra, sahabat jauhnya itu mendapat beasiswa karena nilainya. Mungkin kalian ingat saat geografi, dia selalu mencontek pada Haidar.

Tetapi semenjak Haidar pindah, Narendra mulai bertobat untuk memperbaiki otaknya. Juga untuk mengejar perguruan tinggi negeri dengan beasiswa.

“Puji Tuhan gue keterima. Lo gimana?”

“SERIUSS?!! IH GUE JUGA KETERIMA!!”

“Hmm! Gue jadi pengen kesana, ya have fun bareng lo sebelum sibuk banget.”

Raut yang awalnya antusias, semakin antusias lagi tampaknya saat mendengar rencana Haidar.

glow up [markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang